Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tahukah kamu, ternyata selain menjadi gudangnya makanan enak dan kaya bumbu, Sumatera juga merupakan lahan subur bagi budidaya teh?
ADVERTISEMENT
Salah satu jenis teh yang paling banyak dikonsumsi di wilayah Sumatera adalah teh kayu aro. Dihasilkan di dataran tinggi Kayu Aro, Kerinci, Jambi, teh ini termasuk yang kualitasnya nomor satu di dunia.
Bahkan, bangsawan di Eropa seperti Ratu Wihelmina, Ratu Juliana, hingga Ratu Beatrix dari Belanda sangat menggemarinya. Ia pun digunakan sebagai bahan baku pembuatan teh premium, yakni teh Ty Poo di Inggris.
Bukan cuma produk tehnya yang berkelas dunia, cara penyajiannya pun sangat variatif. Tak hanya diseduh biasa, teh tersebut juga kerap dipadukan dengan bahan-bahan lainnya, seperti susu, telur, hingga beras.
Seperti apa ragam penyajian minuman teh yang ada di Sumatera? Simak rangkumannya berikut ini:
1. Teh talua
Berasal dari daerah Sumatera Barat, teh talua terbuat dari teh hitam yang diseduh pekat, lalu dicampur dengan telur ayam atau bebek mentah, gula pasir, dan susu kental manis. Setelah semua bahan dicampur, teh dikocok hingga mengental dan mengembang.
ADVERTISEMENT
Untuk menghilangkan bau amis, ditambahkan pula aneka rempah dan kucuran jeruk nipis. Perpaduan berbagai bahan tersebut menciptakan cita rasa teh yang creamy, manis, gurih, dan agak asam.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat Padang, konon minuman ini hanya disajikan untuk kaum bangsawan. Kini, teh talua bisa dinikmati di rumah, kedai minuman, warung kopi, maupun rumah makan yang ada di Sumatra Barat.
2. Teh susu
Di Medan, teh biasanya disajikan dengan paduan susu kental manis. Proses penyeduhan tehnya terbilang menarik. Pertama-tama, gelas berukuran kecil diisi dengan susu kental manis terlebih dahulu.
Setelahnya, bubuk teh diletakkan di dalam saringan kain yang sebelumnya sudah dibasahi air panas. Baru kemudian, ia diseduh dengan cara disiram menggunakan air mendidih dan langsung disajikan.
ADVERTISEMENT
3. Teh tarik
Perpaduan susu dan teh juga bisa ditemukan di Aceh. Metode penyeduhannya pun hampir mirip seperti di Medan. Bedanya, teh diseduh terlebih dahulu dengan air panas dan dicampur dengan susu dan gula.
Selanjutnya, air teh dituang tinggi-tinggi (seperti ditarik) ke dalam saringan kain panjang. Proses tersebut dilakukan hingga teh mengeluarkan buih, menciptakan lapisan busa tipis di permukaan minuman.
4. Teh beras
Mengutip dari buku Pusaka Cita Rasa Indonesia: Ragam Minuman Indonesia karya Prof. Murdijati Gardjito, masyarakat yang tinggal di daerah antara Tarutung dan Balige, Sumatera Utara biasa menyajikan teh dengan beras merah.
Beras meerah disangrai terlebih dahulu di atas tungku dengan kayu bakar, kemudian disimpan dalam stoples.
ADVERTISEMENT
Untuk menyajikannya, beras dicampur ke dalam seduhan teh, menghasilkan warna kemerahan dengan aroma nan khas. Kandungan yang ada di dalam teh beras merah dipercaya mampu mengobati sakit perut dan meningkat daya tahan tubuh.
5. Teh tayu
Teh yang satu ini sejatinya diperkenalkan oleh masyarakat keturunan Tionghoa di Dusun Tayu, Desa Ketap, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. Meski tak terlalu kental, tapi teh tayu punya cita rasa yang kuat.
Pengolahannya pun masih sangat tradisional, yakni dengan cara disangrai. Manfaat kesehatannya pun beragam. Masyarakat setempat meyakini konsumsi teh tayu dapat membantu mengurangi kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah, menambah nafsu makan, hingga menghilangkan pusing.