Mengobati Rasa Sepi saat Makan Sendirian di Tengah Pandemi

30 April 2020 20:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pandemi telah membuat kita harus meminimalisasi interaksi dengan orang lain di luar rumah --atau istilahnya; physical distancing. Hikmahnya, situasi ini akan mendekatkan kita dengan keluarga.
ADVERTISEMENT
Tapi, bagi sebagian orang, physical distancing juga berarti melakukan semuanya sendirian, apalagi kalau mereka tak tinggal bersama keluarga.
Tak terkecuali, makan sendirian. Hal ini mungkin sesuatu yang biasa dan bukan menjadi masalah besar, kalau dilakukan di situasi normal. Namun, situasi di tengah pandemi yang tak menentu tak jarang membuat kita makin merasa kesepian, meski hanya karena makan sendirian sekalipun.
com-Ilustrasi makan Foto: Shutterstock
Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan supermarket Sainsbury's dan tim peneliti dari Oxford Economics and the National Centre for Social Research menemukan, orang-orang yang makan sendirian punya indeks kebahagiaan lebih rendah 7,9 poin dari indeks nasional.
Kegiatan makan bersama bisa membuat seseorang merasa sangat bahagia karena adanya bentuk kontak sosial, seperti mengobrol bersama partner makan.
ADVERTISEMENT
"Kualitas dari hubungan dan menghabiskan waktu bersama secara fisik bisa sangat membantu meningkatkan kualitas hidup kita. Tak ada yang mengalahkan kekuatan interaksi manusia yang sederhana," ungkap Mike Coupe, chief executive officer di Sainsbury's seperti dikutip dari BBC.
Ilustrasi makan sendirian Foto: Shutter Stock
Disa (24), seorang mahasiswi koas Fakultas Kedokteran di Universitas Soedirman, mengaku sering merasa kesepian saat makan sendirian di tengah pandemi ini. Terlebih, sebagai anak rantau, ia tak bisa pulang ke rumah.
"Pasti (merasa sedih). Kadang sambil nangis waktu makan, karena kangen dengan rumah. Sering enggak mood juga tiap makan sendiri," tuturnya saat dihubungi kumparan.
Iqbal (25), karyawan swasta di sebuah start-up, juga merasakan hal yang hampir sama. Pandemi membuatnya tak bisa merasakan kehangatan makan bersama kawan maupun keluarga.
ADVERTISEMENT
"Lebih ke mental mungkin, ya (efeknya). Jadi suka flashback memori makan bareng sama keluarga gitu. Habis makan suka bengong lama. Mikirin bokap nyokap gue udah makan belum ya, enak enggak ya...," kisah Iqbal.
Ilustrasi makan sendirian Foto: Shutter Stock
Suasana yang berubah, juga ikut mengubah kebiasaan makan, terutama nafsu makan. Pasalnya, mood dan hormon yang mempengaruhi nafsu makan kita terkait satu sama lain.
Namun, efeknya berbeda-beda pada tiap orang. Ada yang nafsu makannya menurun ketika sedang sedih dan stres, ada pula yang malah meningkat. Kedua efek ini bahkan bisa terjadi di satu orang yang sama, dalam waktu berbeda.
Dikutip dari SHAPE, pada dasarnya, respons yang dikeluarkan oleh tubuh bisa berbeda, tergantung pada jenis atau keseriusan dari situasi tertentu.
ADVERTISEMENT
"Seseorang yang mengalami stres terus menerus atau dipengaruhi oleh kecemasan akan mengalami peningkatan hormon-hormon ini secara kronis. Akibatnya, terjadi penurunan nafsu makan yang berkepanjangan." jelas Kimbre Zahn, M.D., dokter keluarga di Indiana University Health.
Ilustrasi tidak nafsu makan Foto: Shutter Stock
Ketika kita merasakan stres yang serius, otak akan terstimulasi untuk mengeksresi hormon yang mengaktifkan jaringan saraf kecemasan. Beberapa hormon stres tersebut dapat menekan nafsu makan kita.
"Buatku berpengaruh, sih, ke nafsu makan. Kalau aku kebetulan bisa makan bareng teman, makannya normal. Misalnya makan soto, dengan banyak lauk. Tapi ketika makan sendirian, karena enggak mood, jadi cuma seadanya dan kayak menunda-nunda buat makan," imbuh Disa.
Kiat mengatasi rasa kesepian saat makan sendirian di tengah pandemi
Keadaan di tengah pandemi jelas tak memungkinkan kita untuk berkumpul dan makan bersama kawan atau keluarga seperti hari-hari biasanya. Tapi, bukan berarti kita tak bisa meminimalisasi rasa sepi dan sedih karena tak bisa bersantap bersama.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Huffington Post, salah satu cara untuk mengobati stres dan sedih saat social distancing adalah mengonsumsi makanan penuh nutrisi.
Makanan sehat bisa membantu kita merasa lebih baik, secara mental maupun fisik. Bukan itu saja, konsumsi makanan bernutrisi juga bisa meningkatkan fungsi imun tubuh.
Ilustrasi makan sehat Foto: Shutterstock
Mengadakan makan bersama secara virtual juga bisa jadi opsi terbaik. Meski tak bisa bertatap muka, setidaknya, kita masih bisa melakukan interaksi bersama kawan, teman kerja, pasangan, atau keluarga untuk mengurangi rasa sepi.
Entah itu via video call, atau phone call biasa. “Saat ini, kita semua sedang menghadapi tantangan kesehatan yang sangat rentan. Memberi tahu kabar kita ke seseorang bisa jadi pembangkit suasana hati yang luar biasa bagi orang tersebut," jelas Megan Bruneau, terapis dan pelatih eksekutif asal New York.
Ilustrasi makan sambil video call Foto: Shutter Stock
Saat dihantui rasa sepi kala makan sendirian, Iqbal juga biasa mengatasinya dengan cara menonton sesuatu, seperti vlog. Dengan cara ini, ia bisa menghilangkan suasana hening.
ADVERTISEMENT
"Minimal gue makan sambil nonton sesuatu. Bukan film tapi, kayak vlog atau interview gitu yang lebih candid. Biar serasa kayak lagi being around people," jelasnya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Disa. Ia sering menyantap makanannya sambil menonton sesuatu, supaya suasana tak terasa sepi.
"Supaya enggak sepi-sepi banget pasti makan sambil nonton. Selalu begitu, sih. Oh, dan ditemani dengan kucing-kucingku," tukas Disa.
Wabah virus corona ini tak hanya berdampak pada segi ekonomi, maupun sosial. Di skala terkecil, kesehatan mental tiap individu pun bisa ikut terpengaruh. Meski terlihat remeh, namun sangat penting untuk menjaga kesehatan mental di tengah krisis.
Merasa sedih, sepi, atau tertekan di tengah pandemi, bukan berarti kita lemah. Sebab, kondisi tersebut adalah hal yang wajar dan normal terjadi. Stay strong, we're in this together.
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.