Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menikmati Secangkir Kopi Harapan di Sunyi House of Coffee and Hope
4 April 2019 17:32 WIB
Diperbarui 10 Januari 2020 10:56 WIB
ADVERTISEMENT
Jika meminum secangkir kopi apa yang kamu rasakan? Pahit, asam, atau manis? Rasa itu hanya bisa kita rasakan lewat indra pengecap saja. Tapi bagaimana jika kamu meneguk secangkir kopi yang dibuat penuh harapan dari mereka yang spesial?
ADVERTISEMENT
Pengalaman seperti ini memang tak biasa, terutama di ibu kota. Namun, jika ingin merasakannya kamu bisa mendatangi Sunyi House of Coffee and Hope yang berlokasi di Jalan RS Fatmawati No.15, Jakarta Selatan.
Kedai baru ini menghadirkan secangkir kopi penuh harapan yang dibuat oleh para baristanya yang tuna rungu serta tuna daksa. Mencoba untuk memberikan kesempatan yang sama, kelima anak muda; yakni Mario Gultom, Almas Nizar, Yo Renno Widjaja, Ferlando Garcia, dan Irfan Alvianto memutuskan untuk membuka kedai kopi ini.
Terinspirasi dari negara tetangga
Berlatar belakang mahasiswa marketing, Mario dan keempat temannya bercita-cita menjadi entrepreneur. "Saya selalu pengin jadi entrepreneur, saya coba untuk belajar lihat konsep-konsep di Indonesia, tapi rasanya ada yang kurang," kisah laki-laki berusia 25 tahun itu kepada kumparan saat pembukaan Sunyi House of Coffee and Hope (3/4).
ADVERTISEMENT
Mario coba mendalami bisnis dengan belajar ke Negeri Singa. Di Singapura, lanjutnya, ia diajarkan tentang social entrepreneur, yang mana ia diajarkan soal kesuksesan suatu negara dimulai dari kesetaraan.
Menurutnya dari ilmu yang dipelajarinya tersebut ia menemukan jika: "Semua bahagia, semua punya kesempatan yang sama."
Seusai belajar di luar negeri, Mario pun kembali ke Indonesia dan mencoba menerapkan ilmunya melalui Sunyi House of Coffee and Hope.
Singkat cerita, Mario mengaku pernah mengalami beberapa hambatan terutama soal kepercayaan. Sampai akhirnya ia menemukan keempat temannya yang memiliki nilai moral yang sama. "I found the best spot," tuturnya.
Kelima pemuda ini pun menjalankan ide mereka, mulai dari ikut belajar bahasa isyarat hingga cara membuat kopi selama satu tahun. Mereka bergabung dengan komunitas para tuna rungu dan tuna daksa, yang berbuah penemuan talenta-talenta baru yang kini bekerja menjadi barista di Sunyi House of Coffee and Hope.
Sunyi House of Coffee and Hope punya konsep sebuah kedai dengan siapa pun bisa bersosialisai tanpa memikirkan perbedaan di dalamnya. Teman-teman yang dianggap lumpuh atau memiliki kebutuhan khusus diharapkan bisa menjadi teman ngobrol baru.
ADVERTISEMENT
"Enggak cuma experience tapi orang juga bisa mencoba kopi enak sambil mendapatkan nilai toleransi," tambahnya.
Secangkir kopi penuh harapan
Sunyi House of Coffee and Hope diungkap Irfan --pemilik lainnya, memiliki tiga full time barista dan satu part time barista. Di antara keempatnya, satu adalah tuna daksa dan tiga lainnya tuna rungu.
Namun, meski memiliki kebutuhan khusus mereka diperlakukan sama. Ketika kami memasuki Sunyi House of Coffee and Hope, kami justru tak menemukan 'kesunyian' seperti nama kedai ini.
Ya memang, sunyi bukan berarti menggambarkan suasana kedai kopinya. Kedai kopi ini masih tampak ramai seperti kedai kopi lainnya. Ketika itu, kami diajak Irfan untuk langsung memesan minuman yang akan dicoba.
ADVERTISEMENT
Tepat berada di depan kasirnya, kami disambut ramah oleh seorang barista tuna rungu dengan bahasa isyaratnya. Disediakan juga kertas kecil beserta pensil. Mereka juga tidak keberatan jika para tamunya ingin memesan atau mengetik di ponsel.
Sunyi House of Coffee and Hope juga menyediakan pendamping translator bagi tamu yang tak mengerti bahasa isyarat. Kami akhirnya memesan kopi susu sunyi (Rp 18 ribu), kopi susu tiramisu (Rp 20 ribu), dan lemon zist cold brew (Rp 20 ribu).
Setelah memesan kami memilih untuk duduk di luar karena memang di dalam sudah penuh. Tak lama pesanan kami datang, segelas es kopi susu tiramisu hadir terlebih dahulu, kemudian disusul es kopi susu sunyi. Terakhir barulah lemon zist cold brew. Semua minumannya dilengkapi stainless straw.
ADVERTISEMENT
Pertama kami mencicipi es kopi susu sunyi yang memiliki karakter creamy, tidak pahit, dan manisnya tidak berlebihan. Rupanya dijelaskan Almas --pemilik lainnya yang juga mengurus produk-- ini memang menjadi karakter es kopi susu milik Sunyi House of Coffee and Hope.
Sementara, es kopi susu tiramisunya juga terasa creamy namun dengan sentuhan aroma tiramisu yang khas. Rasa lain justru coba dihadirkan Sunyi House of Coffee and Hope melalui lemon zist cold brew yang terasa segar lemon, kopi nya tebal namun lembut, dan tidak terlalu manis.
Sambil menikmati kopi buatan para barista spesial Sunyi House of Coffee and Hope, kami juga menikmati camilan; choco lava cookies, dan brownies. Kedua kue ini punya rasa cokelat yang pekat, manis, dengan tekstur renyah di luar, dan lembut di dalam. Memang keduanya cocok menjadi teman minum kopi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sunyi House of Coffee and Hope juga memiliki menu makanan lainnya; seperti ayam saus kecap wijen, lollipop chicken wings, roti bakar keju, dan masih banyak lagi. Menu-menu makanannya dihargai berkisar Rp 19 ribu sampai Rp 29 ribu. Sementara menu minumannya dihargai Rp 17 ribu hingga Rp 34 ribu.
Bagaimana kamu tertarik mengunjungi Sunyi House of Coffee and Hope?
Sunyi House of Coffee and Hope
Alamat: Jalan RS Fatmawati No.15, RT.1/RW.3, Cilandak Bar., Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12430.
Jam buka: 10.00-22.00 WIB
Telepon: 081807173781
Live Update