Menurut Riset, Susu Rendah Lemak Bisa Memperlambat Penuaan

18 Januari 2020 9:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi susu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi susu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang mengonsumsi susu rendah lemak demi mencapai satu tujuan; menurunkan berat badan. Kandungan kalorinya memang sangat rendah.
ADVERTISEMENT
Susu dengan kadar lemak dua persen setidaknya mengandung 120 kalori dan 4,5 gram lemak. Sedangkan, susu dengan kadar lemak satu persen mengandung 100 kalori dan 2,5 gram lemak.
Bukan cuma baik untuk diet, susu rendah lemak rupanya memiliki berbagai manfaat kesehatan. Susu ini bisa mengurangi risiko penyakit stroke, sampai mencegah diabetes.
Bahkan, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Oxidative Medicine menemukan, susu rendah lemak bisa memperlambat penuaan pada orang dewasa.
Ilustrasi susu di dalam botol Foto: Shutterstock
Dilansir Food NDTV, tim peneliti dari Brigham Young University pada studinya itu menyebutkan, orang yang minum susu rendah lemak mengalami penuaan biologis beberapa tahun lebih sedikit, ketimbang mereka yang minum susu tinggi lemak (lebih dari dua persen).
Orang yang minum susu rendah lemak, mengalami beberapa tahun lebih sedikit penuaan biologis daripada mereka yang minum susu tinggi lemak (dua persen dan seluruhnya), kata temuan itu.
ADVERTISEMENT
Kenapa bisa begitu?
Peneliti menduga, ada kaitan antara panjang telomer dan frekuensi asupan susu, serta kadar lemak susu yang dikonsumsi. Telomer adalah bagian paling ujung dari DNA linear manusia yang selalu berulang-ulang.
Komponen tubuh ini bertindak seperti jam biologis, dan sangat berkaitan dengan usia. Setiap kali sel tubuh memperbanyak diri, manusia akan kehilangan sedikit ujung DNA tersebut.
Ilustrasi segelas susu Foto: Pixabay
Dengan kata lain, semakin tua seseorang, akan semakin pendek pula telomor yang mereka miliki. Nah, kalau menurut penelitian tersebut, orang-orang yang minum susu tinggi lemak cenderung punya telomor yang lebih pendek.
Untuk setiap peningkatan lemak sebesar satu persen pada susu yang dikonsumsi, telomer responden akan menjadi 69 base lebih pendek. Artinya, akan terjadi peningkatan pada penuaan biologis, sebanyak empat tahun.
ADVERTISEMENT
Sementara, responden yang minum susu tinggi lemak atau whole milk mengalami pengurangan telomer sampai sebesar 145 base, bila dibandingkan dengan mereka yang tak mengonsumsi susu.
Dietary Guidelines for Americans (2015-2020) juga menyarankan, orang dewasa untuk mengonsumsi susu rendah lemak sebagai salah satu asupan dalam pola makan sehat. Entah itu susu tanpa lemak (susu skim), atau susu rendah lemak dengan kadar sebesar satu persen.