Riset: Pro dan Kontra Susu Rendah Lemak untuk Anak

3 Januari 2020 7:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi anak enggan minum susu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi anak enggan minum susu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selera makan anak diturunkan dari orang tuanya, begitu pula dengan pola makan mereka. Misalnya saja bila orang tua punya pola makan rendah lemak, terkadang anak juga jadi terbiasa dengan makanan rendah lemak.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja dalam pemilihan susu. Banyak orang tua yang berpikir kalau susu tinggi lemak bisa menyebabkan obesitas. Bahkan, jurnal dari American Heart Association menuliskan bahwa anak-anak berusia di atas dua tahun perlu diet yang bergantung pada buah dan sayuran, biji-bijian, produk susu rendah dan tanpa lemak, kacang-kacangan, ikan, serta daging tanpa lemak.
Pedoman diet tersebut membatasi asupan lemak jenuh dan trans, kolesterol, serta gula dan garam tambahan yang sesuai untuk pemeliharaan berat badan normal.
Padahal, baru-baru ini peneliti menemukan bahwa anak-anak yang minum susu murni memiliki peluang 40 persen lebih rendah terkena obesitas, dibanding yang mengonsumsi susu rendah lemak.
Ilustrasi susu di dalam botol Foto: Shutterstock
Studi yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, menganalisis 28 studi dari tujuh negara yang meneliti hubungan antara anak-anak yang minum susu sapi dengan risiko kelebihan berat badan atau obesitas.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang melibatkan hampir 21.000 anak-anak antara usia satu sampai 18 tahun ini menunjukkan bahwa anak-anak yang minum susu rendah lemak, punya risiko lebih rendah mengalami obesitas.
Delapan belas dari 28 studi justru menunjukkan anak-anak yang minum susu murni cenderung tidak mengalami kelebihan berat badan.
"Semua penelitian yang kami teliti adalah penelitian observasional, artinya kami tidak dapat memastikan apakah susu murni menyebabkan risiko kelebihan berat badan lebih rendah. Susu murni mungkin terkait dengan faktor lain yang menurunkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas," kata Jonathin Maguire, peneliti dari Rumah Sakit St. Michael di Kanada yang melakukan penelitian tersebut, seperti dilansir Times of India.
Wah, ada dua pendapat berbeda nih, soal susu rendah lemak! Tentu saja penelitian ini sedang digarap untuk hasil lebih lanjutnya. Kira-kira bagaimana ya hasilnya?
ADVERTISEMENT