Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Minum Dua Cangkir Teh Selama Puasa Bantu Jaga Kadar Kolesterol Kata Ahli
12 April 2022 9:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Berbuka puasa atau sahur dengan minum secangkir teh hangat mungkin sudah menjadi kebiasaan untuk kamu. Rasanya yang segar dan manis, serta hangat seketika menenangkan tubuh, sekaligus melepas dahaga setelah puasa 12-13 jam lamanya.
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, kalau kebiasaan minum teh kita selama puasa ini membawa manfaat kesehatan, lho. Terutama untuk kamu yang memiliki riwayat penyakit kolesterol tinggi. Sebab mengonsumsi teh dengan kandungan flavonoid alami dapat membantu kolesterol tetap stabil selama puasa.
Mengutip rilis SariWangi (8/4) yang kumparanFOOD dapatkan, mengungkapkan kalau ternyata mengonsumsi teh dengan flavonoid alami sebanyak tiga kali dalam sehari mampu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Flavonoid merupakan senyawa yang biasanya ditemukan dalam sayur dan buah, namun kandungan paling tinggi terdapat di dalam teh.
Pembina Yayasan Jantung Indonesia, Prof. Dr. dr. Dede Kusmana, Sp.JP (K), yang juga merupakan guru besar Ilmu Kardiologi Universitas Indonesia mengatakan, “Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi flavonoid alami yang terdapat di dalam teh dapat membantu menjaga kadar kolesterol. Proses penyajiannya pun harus dilakukan dengan tepat, yaitu rutin minum teh yang mengandung flavonoid sebanyak 600 cc per hari tanpa gula atau sama dengan tiga cangkir teh sehari untuk membantu menurunkan kolesterol.”
ADVERTISEMENT
Dengan mengonsumsi rutin teh yang memiliki 100 persen kandungan flavonoid di dalamnya, kamu dapat mencegah kolesterol naik dalam tubuh kamu.
Tidak hanya itu, Ari Astuti, selaku Head of Foods & Beverages PT Unilever Indonesia, Tbk. mengatakan bahwa minum teh dengan flavonoid alami juga dapat membantu kamu menghindari risiko hipertensi dan penyakit jantung.
Menurut Data Kementerian Kesehatan melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebesar 41 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dan kolesterol. Seperti contohnya gorengan, yang kerap dikonsumsi sebagai makanan berbuka puasa.
Dr. Vito Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC dari Live Alodokter turut menegaskan juga, “Generasi muda pun memiliki risiko kolesterol tinggi yang bisa berdampak pada penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk kolesterol. Oleh karena itu, kita harus lebih bijak dalam memilih makanan, minuman , dan menjalani pola hidup sehat, seperti makan sayur dan buah serta minum teh asli yang mengandung flavonoid.”
ADVERTISEMENT
Kalau kamu tidak mengimbangi dengan pola hidup sehat, kebiasaan ini bisa berdampak pada fungsi tubuh. Ya, seperti meningkatnya kadar kolesterol serta memicu penyakit hipertensi, jantung, dan pembuluh darah. Jadi, sangat penting untuk membiasakan diri mengonsumsi asupan sehat terutama di bulan Ramadhan ketika pola makan berubah daripada biasanya.
Penulis: Ade Naura Intania