Minum Kopi Saat Musim Hujan Tak Baik Bagi Tubuh, Mengapa?

30 Januari 2019 20:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nikmati setiap sesapan kopi (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Nikmati setiap sesapan kopi (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat musim hujan tiba, kita cenderung ingin menyantap makanan maupun minuman panas untuk menghangatkan tubuh di tengah udara yang dingin. Ada yang lebih suka menyesap secangkir teh hangat, wedang tradisional seperti jahe, atau bahkan kopi.
ADVERTISEMENT
Ya, tampaknya minuman berkafein tersebut memang selalu bisa dinikmati oleh penikmatnya di segala situasi, tak terkecuali saat musim hujan sekalipun. Apalagi, bila dinikmati bersama kudapan ringan seperti pisang atau singkong goreng yang juga disajikan hangat. Hmm, mantap.
Meski bisa menghangatkan tubuhmu seketika, namun tahukah kamu, sejatinya tak disarankan untuk mengkonsumsi kopi saat musim hujan, meski disajikan dalam keadaan panas sekalipun?
Ilustrasi kopi. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kopi. (Foto: Pixabay)
Dilansir Reader's Digest, sebuah laporan dari Wall Street Journal menyebutkan bahwa kopi justru dapat menjadi bumerang bagi tubuh kita terlebih saat musim hujan tiba. Mengapa demikian? Sepanjang waktu, tubuh kita memiliki suhu yang lebih hangat dibandingkan lingkungan sekitar, dan tubuh kita selalu mengeluarkan panas tersebut.
Saat temperatur cuaca menurun, tubuh kita akan menggigil, dan bereaksi dengan meningkatkan suhu tubuh, membuatnya semakin panas. Lantas, apa hubungannya dengan minum kopi?
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah kita tahu, kopi punya efek diuretik, yang dapat membuat kita ingin buang air lebih sering. Otomatis, panas tubuh jadi ikut terbuang bersama urin, membuat suhu tubuh kita jadi lebih dingin ketimbang temperatur udara.
Nah, selain kopi, kita juga tak disarankan untuk mengkonsumsi alkohol saat cuaca sedang dingin. Sama halnya dengan kopi, alkohol juga memiliki efek diuretik yang akan membuat pembuluh darah melebar, dan dalam kasus yang serius bisa membuat kita terserang hipotermia.
Kopi (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi (Foto: Shutter Stock)
Alih-alih mengkonsumsi kedua minuman tersebut, ketua laboratorium faktor manusia dan ergonomi Universitas Cornell menyarankan untuk menyesap susu hangat, sebagaimana kebiasaan orang Mongolia yang kerap mengkonsumsi minuman yang memiliki kandungan lemak yak--lembu berbulu panjang.
"Orang-orang Mongolia mengkonsumsi susu kuda betina hangat yang tinggi kalori dan bisa membuat mereka tetap hangat," jelas Hedge.
ADVERTISEMENT
Karenanya, cobalah untuk mengganti kopi hangatmu dengan cokelat hangat atau mungkin beralih pada latte (pastikan kandungan espresso-nya decaf, ya) sebagai penghangat tubuh kala musim hujan. Bila kurang suka dengan susu, kamu juga bisa mengkonsumsi berbagai jenis minuman non kafein yang bersuhu 98 hingga 115 derajat, sesuai dengan temperatur normal tubuh kita. Minuman tersebut setidaknya mampu membuat suhu tubuh kita 2,6 derajat lebih hangat.