Minuman Panas Bisa Mencegah dari Paparan COVID-19? Ini Jawaban Ahli

9 Maret 2022 8:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi minuman hangat Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi minuman hangat Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Minuman panas atau hangat memang menjadi pilihan tepat untuk menenangkan diri kala sakit menyerang. Terlebih, meminum secangkir air hangat atau teh panas rasanya begitu nikmat dan membantu meringankan rasa sakit di badan. Tapi, apakah konsumsi minuman panas juga bisa mencegah kita dari paparan COVID-19?
ADVERTISEMENT
Mengutip BBC, ada banyak klaim dan tips kesehatan palsu alias hoaks yang beredar di media sosial selama pandemi COVID-19. Salah satunya, ramai tips mengenai klaim bahwa konsumsi minuman panas akan melindungi orang dari paparan virus corona.
Rupanya, hal tersebut dibantah oleh Ron Eccles, ahli penyakit pernapasan di Universitas Cardiff di Inggris. Mantan direktur Common Cold Centre itu mengatajan “tidak ada bukti pasti bahwa minuman panas akan melindungi dari infeksi virus.”
Eccles telah melakukan penelitian mengenai efek nyata dari minum cairan panas ketika menderita pilek dan flu. Ia memang menemukan bahwa minuman panas dapat meredakan sementara gejala pilek, dan sebagian efeknya meningkatan keluarnya air liur atau lendir dari mulut dan hidung, serta meredakan peradangan.
Seseorang yang sedang terkena flu. Foto: Shutter Stock
Kendati manfaat minuman panas tidak benar-benar menyingkirkan virus yang menyebabkan infeksi dalam tubuh. BBC Future telah meneliti kasus Sars-CoV-2, bagaimana air minum tidak memberikan perlindungan apa pun terhadap virus corona baru.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dijelaskan, virus tidak bisa begitu saja hanyut dengan minum air atau berkumur secara teratur. Ini karena, menurut penelitian tersebut virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mulut dalam tetesan kecil yang ditularkan oleh orang lain yang terinfeksi. Virus ini cenderung menginfeksi sel-sel saluran pernapasan, serta sel-sel ini membawa enzim di permukaannya yang dibutuhkan virus untuk masuk ke dalamnya.
Menghirup tetesan atau droplet akan membawanya turun menuju paru-paru, dan tentunya sangat jauh dari jangkauan seteguk air. Saat virus sudah di dalam tubuh, dengan cepat masuk ke dalam sel inang manusia; di mana ia kemudian perlahan-lahan mereplikasi dirinya sendiri, yang berarti juga dapat bersembunyi dengan ‘nyaman’ dari segala hal yang mampu menyingkirkannya.
ADVERTISEMENT
Virus yang berada di dalam tubuh juga dilindungi dari suhu ekstrem apa pun. Tubuh manusia cenderung normal pada suhu 37 celsius, sempurna bagi virus untuk bereplikasi dan menyebar.
Ilustrasi minuman panas Foto: Shutter Stock/
Sementara, menenggak cairan panas tidak akan mungkin menaikkan suhu yang cukup di saluran pernapasan untuk membunuh virus apa pun di dalam sel di sana. Dibutuhkan suhu 56 celsius atau lebih tinggi untuk secara efektif membunuh virus corona.
Meskipun belum ada penelitian yang dipublikasikan tentang virus yang menyebabkan COVID-19 dan ketahanannya terhadap suhu tinggi, kemungkinan akan mirip dengan virus corona lainnya.
Walaupun minuman panas sangat menenangkan, namun cara terbaik untuk melindungi diri kamu dari COVID-19, adalah dengan mematuhi langkah-langkah jarak sosial, mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh permukaan yang berpotensi terinfeksi, dan mengikuti saran medis yang resmi.
ADVERTISEMENT
Penulis: Ade Naura Intania