Modal Pinjam Uang Ibu, Dua Laki-laki Bersaudara Ini Sukses Bangun Pizza Hut AS

Ilustrasi outlet Pizza Hut Foto: dok.APN Photography / Shutterstock

Berita terkait NPC International, pemegang franchise Pizza Hut dengan jumlah outlet terbanyak di Amerika Serikat (AS) yang mengajukan pailit ke pengadilan niaga, tentu membawa kesedihan bagi penggemarnya di negara Paman Sam tersebut.

Bahkan, hal ini juga membuat masyarakat Tanah Air bertanya-tanya bagaimana nasib Pizza Hut di Indonesia?

Menurut keterangan Direktur PT Sarimelati Kencana, Jeo Susanto yang kumparan hubungi melalui pesan singkat Jumat (3/7), mengatakan Pizza Hut Indonesia merupakan badan hukum yang terpisah, dan tidak memiliki hubungan afiliasi atau hubungan lain apa pun dengan NPC.

Lebih lanjut, Santo mengungkapkan bahwa kegiatan operasional dan keuangan Pizza Hut Indonesia juga tak ada kaitannya dengan NPC.

"Pizza Hut Indonesia masih menjalankan kegiatan usaha normal dengan kondisi keuangan yang sehat dan tetap melayani konsumen kami di Indonesia," ungkapnya.

Bahkan, per Juli 2020 ini Pizza Hut Indonesia akan segera membuka cabang baru di Cikupa, Bekasi, dan Pangkal Pinang.

Namun, nasib berbeda justru menghampiri Pizza Hut AS yang terpaksa mengakhiri perjuangan mereka dalam menyajikan makanan khas Italia itu. Ini juga dikarenakan dampak virus corona di AS yang semakin membuat kehidupan bisnis kuliner terancam.

Ilustrasi outlet Pizza Hut Foto: dok.Rob Wilson/Shutterstock

Sedikit kilas balik, Pizza Hut AS merupakan usaha dari dua laki-laki bersaudara, yakni Dan dan Frank Carney. Didirikan pada tahun 1958, saat itu keduanya meminjam uang ibu mereka sebesar 600 dolar AS (Rp 8,7 juta) untuk modal membangun kedai pertama Pizza Hut di Wichita, Kansas.

Nama Pizza Hut sendiri diambil secara spontan karena saat itu hanya ada ruang bagi delapan huruf dalam papan tanda untuk restoran mereka.

Dikutip dari Insider, Pizza Hut pertama menempati bangunan dengan luas 500 meter persegi dan hanya menerima layanan take-away. Enam bulan setelah membuka kedai pertamanya, Pizza Hut menambah cabang kedua, dan dalam satu tahun mampu membuka hingga enam outlet.

Pada tahun 1959, kedua bersaudara Carney memberanikan diri untuk memberlakukan sistem waralaba. Dalam waktu 13 tahun Pizza Hut menjadi restoran waralaba tersukses di dunia. Penjualan mereka pun terus meningkat.

Mereka juga sempat memiliki maskot bernama 'pizza pete' yang dulu turut bertengger di atap merah yang menjadi ciri khas restoran itu. Kemudian pada tahun 1970, ikon 'pizza pete' dihilangkan, dan menjadi hanya tulisan Pizza Hut saja.

Ingin menjadi pemain terdepan, Pizza Hut tak hanya menyajikan makanan enak tapi juga membuat promo menarik dengan menayangkan video pelatihan pembuatan pizza di restorannya. Video tersebut dibuat pada tahun 1988, yang kini masih bisa kita lihat dalam chanel YouTube GNAV TV.

Dalam video berdurasi 17 menit itu menampilkan bagaimana para pelayan Pizza Hut tak hanya asal membuat pizza saja. Melainkan juga mencoba menghadirkan pengalaman bersantap yang membuat para pelanggannya merasa bahagia saat berada di restoran mereka.

Dilansir laman resmi Pizza Hut, kesuksesan restoran cepat saji itu pun semakin terlihat pada tahun 1986. Saat itu, mereka berhasil membuka cabang ke 5.000 di Dallas, Texas. Lalu, outlet Tanzania menjadi cabang di negara ke 100 yang buka pada tahun 2016.

Pada 2001, Pizza Hut bahkan menjadi rantai makanan pertama yang berhasil diantarkan ke luar angkasa. Astronaut asal Rusia, Yuri Usachov menerima pizza-nya melalui roket isi ulang saat berada di atas Stasiun Luar Angkasa Internasional. Aksi itu menelan biaya lebih dari satu juta dolar AS.

Tak sampai di situ, inovasi lain juga terus dilakukan untuk membuat restoran pizza ini menjadi nomor satu di dunia. Enggak heran kalau berita Pizza Hut bangkut membawa kesedihan sekaligus menjadi tanda berakhirnya perjalanan panjang Pizza Hut Amerika Serikat.