Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Nasi Gandul Hingga Soto Kemiri, 5 Kuliner Lezat Khas Kabupaten Pati
16 Januari 2019 15:10 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Terletak di bagian utara pesisir laut Jawa, Kabupaten Pati menjadi salah satu tempat yang kerap dilewati saat berpergian menuju wilayah Jawa Timur. Berbatasan dengan Kota Kudus, Kabupaten Pati sendiri dikenal akan hasil bumi-nya yang melimpah.
ADVERTISEMENT
Nah, ternyata, tak cuma memiliki berbaga produk pertanian unggulan, Kabupaten Pati juga punya sederet kuliner khas yang tak kalah lezat, lho. Misalnya saja, sajian nasi gandul yang disajikan bersama kuah santan gurih dan aneka lauk.
Tak cuma itu saja, masih banyak makanan khas Pati lainnya yang bisa kamu cicipi saat singgah ke kabupaten ini. Nah, berikut telah kumparanFOOD rangkum lima makanan khas Kabupaten Pati yang wajib kamu coba:
1. Nasi gandul
Berbicara tentang kuliner Pati, tentu tak boleh melewatkan sajian kuliner yang satu ini. Ya, nasi gandul merupakan salah satu kuliner legendaris yang bisa kamu temukan di hampir setiap penjuru kota kecil ini.
Nasi gandul sendiri terdiri dari nasi putih yang disiram dengan semacam kuah santan yang mirip semur, dengan perpaduan rasa manis dan gurih. Lauknya pun bisa dipilih sesuai selera, mulai dari daging sapi, lidah sapi, babat, paru, kulit, dan aneka jeroan lainnya. Bila kurang menyukai daging, pilihan lauk lain seperti telur, perkedel, atau tempe goreng juga tersedia.
ADVERTISEMENT
Penyajiannya pun cukup unik, nasi kuah tersebut diletakkan di atas piring beralaskan daun pisang, lalu lauknya dipotong-potong hingga berukuran kecil dan ditaburkan di atas nasi, layaknya topping. Jika ingin benar-benar merasakan sensasi makan nasi gandul yang autentik, kamu bisa mencoba untuk menyantapnya menggunakan suru, yakni sendok dari lipatan daun pisang.
2. Soto kemiri
Nama kemiri pada sajian ini bukan merujuk pada salah satu bumbu dapur, melainkan nama dari tempat asal terciptanya soto tersebut, yakni Desa Kemiri. Berbeda dengan soto khas Jawa Tengah pada umumnya yang berkuah bening, kuah soto kemiri menggunakan campuran santan, sehingga teksturnya lebih kental dengan cita rasa yang lebih gurih.
Selain itu, soto kemiri juga disajikan dengan cara mengopyok kuah saat menyiramkannya ke dalam mangkuk nasi, baru kemudian suwiran daging ayam ditaburkan di atasnya. Biasanya, soto kemiri disantap bersama ayam goreng bumbu kuning atau sate telur dan perkedel.
ADVERTISEMENT
3. Sego tewel
Bila kebetulan tengah melewati Kabupaten Pati dan ingin mencicipi sego tewel, kamu bisa bertolak ke Desa Tambakromo yang berada di wilayah Pati bagian selatan, tempat asal dari hidangan lezat tersebut.
Sego tewel sejatinya adalah hidangan yang terdiri dari nasi dan sayur tewel atau nangka muda. Nangka muda dalam sajian tersebut dimasak bersama kuah rempah yang bercita rasa pedas dan nikmat.
Saat disajikan, sego tewel diletakkan di atas piring yang telah dialasi daun jati, sehingga menciptakan aroma yang begitu menggugah selera. Agar semakin lezat, jangan lupa untuk menyantapnya bersama tempe goreng selagi masih hangat. Hmm, nikmat!
4. Mangut ndas manyung
Penggemar masakan pedas? Cobalah untuk merasakan sensasi pedas dari gulai kepala ikan khas Pati ini. Sebelum dimasak bersama kuah santan, kepala ikan manyung yang berukuran besar diasapi terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Kuah santannya sendiri didominasi dengan bumbu kunyit, sehingga menghasilkan warna kuning terang. Cita rasanya sangat pedas dan segar, dengan aroma khas dari kepala ikan asap yang nikmat. Sajian mangut ndas manyung sendiri banyak ditemukan di wilayah Pati bagian timur, tepatnya Kecamatan Juwana dan Batangan,
5. Petis Runting
Berbeda dengan bumbu petis khas Surabaya yang terbuat dari kulit udang, hidangan petis runting dari Kabupaten Pati ini justru mirip seperti sajian gule kambing. Hanya saja, kuahnya terbuat dari campuran tepung beras dan rebusan daging yang sudah melebur, beserta sumsum tulang.
Kuah tersebut lalu dicampur bersama bagian tulang kambing atau sapi (biasa disebut balungan) dan berbagai bumbu serta rempah, menghasilkan cita rasa yang manis, gurih dan sedikit pedas. Makanan yang berasal dari Desa Runting, Kabupaten Pati ini bisa disantap langsung, ditemani gorengan, atau dimakan bersama nasi putih. Beberapa orang juga kerap menikmatinya bersama hidangan sate kambing. Yummy!
ADVERTISEMENT