Nestle Ajak Konsumen Perhatikan Pentingnya Keamanan Pangan

20 Juni 2023 18:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan rekan-rekan media ke Nestle Gallery di Pabrik Nestle Indonesia Karawang, pada hari Senin (19/6/2023). Foto: Nestle
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan rekan-rekan media ke Nestle Gallery di Pabrik Nestle Indonesia Karawang, pada hari Senin (19/6/2023). Foto: Nestle
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Keamanan Pangan Sedunia yang jatuh pada tanggal 7 Juni 2023 menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan dan standar pangan di seluruh dunia. Untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan pangan, Nestle Indonesia mengajak konsumen dan stakeholder terkait untuk memperhatikan pentingnya keamanan pangan dalam industri makanan dan minuman.
ADVERTISEMENT
Hal itu diwujudkan dalam panel diskusi bertema “Food Standards Save Lives” dalam kunjungan ke Pabrik Nestle Indonesia Karawang yang digelar pada Senin (19/6).
Pada sesi panel diskusi tersebut, Nestle Indonesia menghadirkan Pakar Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, Corporate Quality Manager Nestle Indonesia, Nana Sudiana, serta Corporate Nutritionist Nestle Indonesia, Eka Herdiana, untuk berdiskusi tentang pentingnya keamanan pangan dalam industri makanan dan minuman, dan komitmen Nestle Indonesia dalam menjaga keamanan dan kualitas pangan di sepanjang rantai operasional bisnisnya.
Panel diskusi "Food Standards Save Lives" yang dihadiri oleh karyawan Pabrik Nestle Karawang dan rekan-rekan media, pada hari Senin (19/6/2023) Foto: Nestle
Sebelumnya, dijelaskan juga bagaimana PBB menetapkan tanggal 7 Juni 2023 sebagai Hari Keamanan Pangan Sedunia. Ditetapkannya hari tersebut tak terlepas dari tantangan global mengenai penyakit bawaan pangan yang mempengaruhi individu di segala usia, khususnya anak-anak dan orang-orang yang tinggal di negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari situs World Health Organization (WHO), menyatakan bahwa 1 dari 10 orang di dunia yang terdampak penyakit bawaan pangan, dengan 600 juta kasus setiap tahunnya. Penyakit bawaan makanan juga menghambat perkembangan sosial-ekonomi dengan merugikan perekonomian nasional, pariwisata, dan perdagangan.
Pakar Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, menjelaskan bahwa keamanan pangan merupakan tanggung jawab setiap insan yang harus diperhatikan.
“Keamanan pangan merupakan tanggung jawab setiap insan, untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi tidak mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya," ujar dia.
Ia juga menjelaskan konsumen turut berperan penting, yaitu dengan selalu membekali dirinya dengan pengetahuan untuk melakukan penanganan yang aman di rumah tangga, termasuk membaca label, memahami instruksi penggunaan produk, dan menyimpan produk dengan baik. Sedangkan industri juga memiliki peran untuk mempelajari standar yang berlaku bagi proses dan produknya.
ADVERTISEMENT
"Industri memiliki peran untuk mempelajari standar yang berlaku bagi proses dan produknya, memberikan pelatihan kepada karyawannya, serta dengan disiplin dan bertanggung jawab memastikan bahwa seluruh rangkaian proses dan produk yang dihasilkan, sesuai dengan standar keamanan yang sudah ditetapkan," ungkapnya.

Cara Nestle Jaga Keamanan Pangan

Sejumlah karyawan Pabrik Nestle Indonesia Karawang bersama rekan-rekan media pada acara "Kunjungan Media & Talk Show: Food Standards Save Lives" dalam semangat memperingati Hari Keamanan Pangan Sedunia, (12/6/2023). Foto: Nestle
Sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman yang berfokus kepada gizi, kesehatan dan keafiatan, Nestle Indonesia berjanji akan berkomitmen untuk menjadikan keamanan dan kualitas pangan sebagai salah satu prioritas utamanya.
Hal itu dilakukan lewat berbagai cara, di antaranya mulai dari penggunaan bahan baku yang berkualitas, memastikan proses produksi dilakukan dengan benar dan standar keamanan pangan hingga pengujian laboratorium secara berkala untuk memastikan produknya bebas dari bahaya mikroba dan zat kimia berbahaya.
ADVERTISEMENT
Corporate Quality Manager Nestle Indonesia, Nana Sudiana, menambahkan salah satu implementasi yang dilakukan adalah dengan menjalankan Nestle Management System (NMS); yang sejalan dengan standar mutu dan keamanan pangan lokal maupun global, seperti Program Manajemen Risiko (PMR) dan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dari Badan POM, serta ISO 9001 dan FSSC 22000 untuk Manajemen Mutu dan Sistem Keamanan Pangan di seluruh rantai bisnis perusahaan, mulai dari pengadaan bahan baku, hingga produk sampai di piring konsumen.
Selain itu, mereka juga selalu terbuka untuk mendengar feedback dari konsumen, dan mengolahnya, untuk mendorong peningkatan kualitas dan keamanan pangan produk.
Sementara itu, Corporate Nutritionist Nestle Indonesia, Eka Herdiana, kerap mengajak konsumen untuk membaca label.
ADVERTISEMENT
Label digunakan sebagai media edukasi di mana konsumen dapat menemukan informasi transparan tentang produk itu sendiri. Pada kemasan kami, kami menyediakan pesan gizi seimbang yang terkait dengan porsi, frekuensi konsumsi, kombinasi segar, dan lainnya, sesuai kebutuhan konsumen.
"Hal ini bertujuan untuk membantu konsumen membentuk kehidupan lebih sehat dengan memilih produk yang lebih sehat dan aman bagi kesejahteraan mereka," ujarnya.
Melalui kesempatan ini, pihak perusahaan makanan dan minuman tersebut berharap dapat meningkatkan kepedulian seluruh masyarakat terhadap keamanan pangan yang dikonsumsi, serta menjaga keamanan pangan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengonsumsi produk yang tersertifikasi keamanannya.