Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Para Remaja Inggris Buang Susu di Supermarket, Aksi Protes Kerusakan Lingkungan
30 Oktober 2022 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Aksi sekelompok remaja membuang susu di supermarket menjadi pembicaraan warganet. Tindakan tersebut sebagai sebuah bentuk protes yang ditunjukkan kepada industri susu yang telah memiliki andil dalam kerusakan lingkungan .
ADVERTISEMENT
Mengutip New York Post, sebuah video menunjukkan terdapat kelompok remaja yang menuangkan susu ke lantai di supermarket. Diketahui sekelompok remaja ini melakukan aksinya di beberapa wilayah di Inggris .
Kelompok remaja yang mengeklaim dirinya sebagai sukarelawan Animal Ribellion, melakukan aksi ekstrem tersebut di delapan lokasi berbeda pada Sabtu (15/10) lalu. Lokasi tersebut di antaranya London, Manchester, Norwich, dan Edinburgh.
“Industri susu sangat merusak lingkungan. Lima perusahaan daging dan susu teratas dunia sekarang bertanggung jawab atas lebih banyak emisi GRK daripada Exxon, Shell atau BP. Kami membutuhkan masa depan berbasis tanaman sekarang,” kata organisasi itu dalam akun media sosial Twitter @RebelsAnimal.
Akun tersebut juga membagikan laporan dari Grain dan Institute for Agriculture and Trade Policy (IATP), yang menyerukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengurangi konsumsi daging dan susu.
ADVERTISEMENT
Kelompok peduli lingkungan itu turut meminta pemerintah untuk mendukung petani dalam krisis pangan nabati. Selain itu, mereka juga menyuarakan tentang tanah yang dibangun kembali untuk memulihkan populasi satwa liar.
Sebenarnya di beberapa negara di dunia telah memberlakukan peraturan industri pertanian yang mengatur pembatasan emisi nitrogen yang disebabkan oleh produksi susu. Para pemerhati lingkungan juga telah mendorong penggunaan susu alternatif; seperti almond, kedelai, kelapa, dan lainnya.
Pada tahun 2020, EPA memperkirakan bahwa 11 persen dari total emisi gas rumah kaca AS berasal dari sektor pertanian; sementara 27 persen dari transportasi, 25 persen dari energi, dan 24 persen dari industri. Untuk menjaga lingkungan masyarakat kini mulai beralih dari mengonsumsi protein hewani ke nabati.
ADVERTISEMENT
Penulis: Monika Febriana