Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Perayaan hari Natal memang sudah berlalu, dan segala pernak-pernik termasuk pohon Natal mulai tak terpakai. Namun, jangan buru-buru untuk membuang pohon Natal kamu, ya. Ini karena, pohon tersebut ternyata bisa kamu makan, lho.
ADVERTISEMENT
Mengutip The Guardian, jutaan pohon Natal di seluruh dunia; baik itu pohon pinus maupun cemara akan mulai dikeluarkan dari rumah masing-masing. Beberapa masyarakat yang sadar lingkungan, mungkin akan memilih untuk mendaur ulang atau menanamnya kembali.
Akan tetapi, Julia Georgallis, penulis “How to Eat Your Christmas Tree” mengatakan bahwa pohon Natal bisa dimakan. Bahkan, dia mengatakan bahwa daun pohon tersebut yang menyerupai jarum bisa dimanfaatkan sebagai bahan masakan , seperti rempah daun rosemary untuk menciptakan sensasi bak jeruk.
“Kamu bisa makan semuanya. Kamu bisa menggunakan (daun) jarum (pinus) seperti menggunakan rosemary atau daun salam guna menambah rasa (masakan), ujar Georgallis.
Para pakar kuliner lain pun berpendapat bahwa pohon pinus yang digunakan sebagai pohon Natal, bisa dimanfaatkan dalam es krim, acar sayuran, bahkan menjadi campuran minuman alkohol.
Sedangkan pohon pinus, daunnya dapat digunakan sebagai rempah tambahan dalam memasak dan juga merupakan sumber vitamin C yang baik. Terlebih, kayunya pun bisa dibuat abu pinus yang dapat bermanfaat untuk membersihkan peralatan memasak di dapur.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti sampai di situ, daun pada pohon Natal juga bisa digunakan untuk mengasinkan telur ataupun sayuran. Sementara bagi yang memutuskan untuk menanam pohon Natalnya kembali, menurut Georgallis mereka bisa memanfaatkan bagian dari pohon tersebut ketika mulai bertunas.
Klaim akan manfaat ini juga didukung oleh koki profesional. Sebut saja koki eksekutif restoran Ritz, John Williams yang mengatakan bahwa daun pada pohon Natal memiliki karakteristik yang harum dan pedas ketika dimasukkan ke dalam masakan.
Selain itu, Rene Redzepi dari Noma, restoran berbintang tiga Michelin, mengatakan bahwa dirinya telah menggunakan pohon pinus selama hampir 20 tahun dalam setiap masakannya. Namun, dia memperingatkan untuk hanya menggunakan bagian-bagian dari pohon Natal yang tumbuh secara organik dan tanpa pestisida.
ADVERTISEMENT
“Kami hanya pergi ke hutan liar, karena beberapa pertanian pinus bisa sangat beracun,” ujar Redzepi.
Bahaya mengonsumsi daun dari pohon Natal
Kendati demikian, mengutip Eat This, ada beberapa orang di antara kamu yang mengidap sindrom pohon Natal. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), mengungkapkan bahwa alergi terhadap jamur dan serbuk sari pada pohon tersebut bisa menyebabkan beberapa masalah; seperti hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan lainnya.
Oleh karena itu, meskipun para pakar kuliner telah mengatakan bahwa pohon Natal, dengan bagian-bagiannya seperti daunnya yang bisa dimakan atau ditambahkan pada masakan. Akan tetapi, bisa memunculkan risiko bila kamu memiliki alergi makanan .
Sebagai langkah yang lebih aman, sebelum memutuskan untuk memakan daun dari bekas pohon Natal , sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing. Bahkan, sangat disarankan juga untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan, ya.
ADVERTISEMENT
Penulis: Riad Nur Hikmah