Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Salah satu menu yang selalu ada di setiap kedai kopi pasti Americano. Kopi yang dibuat dengan mencampurkan espresso dan air panas itu hampir selalu ada di setiap kedai kopi, tak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi kamu yang berencana ke Kanada dalam waktu dekat mungkin kamu kaget karena kamu tidak akan menemukan daftar americano dalam jajaran menu. Banyak kedai di Kanada mengubah nama Americano menjadi Canadino.
Menurut laporan The National Post, aksi penggantian nama ini dilakukan sebagai bentuk protes mereka terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump . Ya, pada 1 Februari, Trump mengeluarkan tarif impor sebesar 25 persen untuk Kanada, serta ingin menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 Amerika Serikat.
Dikutip dari The New York Post, tren perubahan nama ini telah menyebar luas di Kanada, meskipun beberapa pemilik kedai kopi mengaku ingin tetap netral dalam urusan politik.
Fenomena ubah Americano menjadi Canadiano ini bermula dari unggahan Instagram yang kini telah dihapus oleh Kicking Horse Coffee, sebuah perusahaan kopi yang berbasis di British Columbia. Mereka mengajak kedai kopi lain untuk mengganti nama minuman tersebut dengan sesuatu yang lebih patriotik.
ADVERTISEMENT
Menurut Kicking Horse Coffee, mereka sudah menggunakan nama Canadiano sejak pertama kali membuka kedai mereka pada 2008. Namun, dalam unggahan Instagram mereka—seperti dikutip oleh The Washington Post—mereka menegaskan, "Kami secara resmi menjadikannya tren dan mengajak kedai kopi di seluruh negeri untuk ikut serta dalam perubahan ini."
Kicking Horse Coffee mendorong kedai kopi lain untuk mengganti nama Americano dengan sesuatu yang lebih mencerminkan kebanggaan nasional. Langkah ini pun diikuti oleh banyak kedai kopi di Kanada, hingga akhirnya muncul tren baru.
"Kami sebenarnya tidak berniat membuat ini menjadi isu politik...tapi kami menyukai gagasan untuk menunjukkan kebanggaan sebagai warga Kanada," ujar Elizabeth Watson, pemilik Palisades Cafe di British Columbia kepada The Washington Post.
ADVERTISEMENT
Hal senada diungkapkan oleh William Oliveira, pemilik Café Belém di Toronto, Ontario. Sebenarnya tidak ingin kedainya menjadi tempat berpolitik, tetapi baginya penting untuk menunjukkan dukungan terhadap negaranya.
"Ini adalah cara bagi kami untuk tetap teguh pada identitas kami dan mengingatkan orang lain bahwa kami bukan pihak yang bisa ditekan atau di-bully begitu saja," katanya.