Riset: Gen Z Menderita Menu Anxiety, Bikin Mereka Sulit Pesan Makanan

27 Desember 2023 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan gen Z sulit memutuskan pesanan menu makanan. Foto: ViDI Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan gen Z sulit memutuskan pesanan menu makanan. Foto: ViDI Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kecemasan yang kerap dialami gen Z tampaknya perlu penanganan serius. Generasi ini memiliki kebiasaan kerap cemas akan beberapa hal. Bahkan menurut survei terbaru, salah satunya adalah ''menu anxiety'' atau kecemasan dalam memilih menu makanan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Business Insider, sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh jaringan restoran Inggris, Prezzo, menemukan bahwa 86 persen gen Z terkena menu anxiety saat makan di restoran.
Lebih lanjut, survei ini melibatkan 2.000 orang di Inggris yang menanyakan perasaan mereka saat makan di luar. Rupanya ditemukan pula, kecemasan dalam memesan menu dipicu oleh faktor harga makanan. Alhasil, berujung pada rasa menyesal usai memesan makanan atau minuman tersebut.
Sementara, survei ini juga menemukan kalau sepertiga generasi milenial, mengatakan terlalu banyak pilihan menu bisa juga menjadi salah satu pemicu menu anxiety.
Sebanyak 38 persen gen Z dan milenial mengaku mereka tidak akan pergi ke restoran sebelum mencari tahu dahulu menunya. Bahkan, saking cemasnya, sepertiga gen Z kerap meminta bantuan orang lain saat memesan menu.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi gen z. Foto: THICHA SATAPITANON/Shutterstock
Faktor kecemasan lain adalah, hampir separuh dari responden berusia 25-34 tahun tidak bisa menyebutkan pilihan menu yang akan mereka pesan.
Sedangkan, keputusan dalam memesan menu makanan kerap kali mereka ambil dari referensi yang ada di media sosial. Sehingga mereka cenderung terpaku pada pilihan makanan atau minuman yang tampilannya sudah terlihat di media sosial.
Menanggapi sindrom ini, seorang Profesor bisnis di NYU, Jonathon Haidt mengatakan kepada Wall Street Journal, bahwa budaya di media sosial yang 'performatif' adalah salah satu penyebab tingginya tingkat kecemasan dan depresi yang dialami generasi Z.
Ilustrasi memesan makanan. Foto: Shutter Stock
Kenyataannya memang, berdasarkan data internal Google yang dipublikasi pada Juli lalu, menemukan hampir 40 persen gen Z mencari referensi sesuatu dari Instagram dan TikTok. Bukan melalui Google atau Google Maps.
ADVERTISEMENT
Para eksekutif di jaringan makanan cepat saji di AS sebelumnya mengatakan kepada Business Insider bahwa Gen Z cenderung memesan banyak makanan untuk dibawa pulang, dan ketika mereka makan di luar, mereka memilih makan dengan banyak orang.
Mereka juga kemungkinan besar akan makan di restoran yang dipromosikan oleh influencer di media sosial dan ingin makanan mereka terlihat "Instagrammable".