Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Selama #dirumahaja apa kebiasaan makan baru yang kamu lakukan?
ADVERTISEMENT
Jujur, kalau saya kini sedang membiasakan diri untuk makan di meja makan. Soalnya, terkadang saya suka makan di ruang TV atau sekalinya makan di meja makan sambil pegang handphone.
Beberapa hari lalu saat makan di meja makan --tanpa distraksi apa pun, apalagi handphone--, saya menyadari bahwa cara bersantap seperti inilah yang disebut mindful eating. Terutama ketika berbuka puasa, saya jadi bisa menerapkan bersantap yang berkualitas. Istilahnya tidak 'balas dendam' ketika berbuka puasa.
Makan jadi secukupnya, kenyang pun juga terasa tak berlebihan. Sehingga ketika pengin melanjutkan ibadah atau kegiatan lain jadi enggak terganggu dengan perut begah.
Rupanya sebuah penelitian psikologis yang dilakukan Centre for Mindful Eating, menyatakan bahwa cara tersebut memang merupakan salah satu praktik sukses dalam menerapkan mindful eating di rumah.
ADVERTISEMENT
Bahkan makan di meja makan menjadi salah satu langkah kalau seseorang mau menerapkan kebiasaan makan tersebut. Selain itu, langkah lainnya yang dapat kita lakukan dalam menerapkan mindful eating adalah dengan mencium, menatap, memegang, merenungkan, dan mengunyah makanan dengan sabar.
Dikutip dari The New York Times, kebiasaan makan ini bahkan telah diterapkan di kampus kesehatan Universitas Harvard dan kampus Google di California.
Adapun beberapa manfaat dalam menerapkan mindful eating ketika bersantap di meja makan. Mulai dari membantu menurunkan berat badan, mengurangi indeks massa tubuh (BMI), mengatasi masalah makan seperti anoreksia dan bulimia , dan mengurangi pikiran cemas tentang makanan lainnya.
Bukan cuma itu, makan di meja makan apalagi bersama keluarga juga bisa menjaga kesehatan mental dan tubuh, lho. Hal ini juga dibuktikan dalam sebuah riset yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition Education and Behavior pada bulan Januari 2020.
ADVERTISEMENT
Riset tersebut menemukan, adanya hubungan positif antara frekuensi makan bersama per minggu (khususnya makan malam) dengan makan buah dan sayuran. Pada anak-anak dan remaja, rutinitas makan malam bersama keluarga bisa menurunkan risiko obesitas dan gangguan makan.
Penelitian lain juga mengungkapkan, makan bersama di meja makan dengan keluarga dapat membantu membuka diri dan meningkatkan keakraban antar anggotanya. Dengan begitu, seseorang anak pun bisa lebih terbuka dan terhindar dari keinginan untuk melakukan tindakan yang buruk
Jadi, di momen #dirumahaja seperti sekarang ini rasanya menjadi waktu yang tepat kalau kamu mau menerapkan mindful eating. Siapa tahu, kesehatan mental dan tubuh juga jadi lebih bisa ditingkatkan.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT