Riset: Kopi Berpotensi Meningkatkan Gula Darah pada Penderita Diabetes

2 Maret 2020 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kopi  Jawa Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kopi Jawa Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak penelitian yang mengungkapkan, kalau mengonsumsi kopi secara rutin bisa menurunkan risiko diabetes. Sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan dari Harvard, misalnya, menemukan bahwa konsumsi kopi lebih dari satu gelas sehari bisa menurunkan risiko terkena diabetes tipe-2 sebesar 11 persen.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, rupanya konsumsi minum kopi pada orang-orang yang sudah menderita diabetes justru memberikan efek sebaliknya. Kadar kafein yang ada di dalam kopi akan membuat kadar gula darah pada penderita diabetes lebih sulit dikendalikan.
Penelitian yang dilakukan oleh James D. Lane, PhD, dan tim ilmuwan dari Duke University pada tahun 2008 mengawasi kadar gula darah pada 10 penderita diabetes tipe 2. Semua responden penelitian adalah peminum kopi dengan jumlah konsumsi rata-rata empat gelas per hari.
Selama masa penelitian, seluruh responden diinstruksikan untuk berhenti mengonsumsi kopi sementara.
Ilustrasi minum kopi Foto: dok. Unsplash
Pada hari pertama, tiap pasien mengonsumsi 250 mg kapsul kafein saat sarapan, dan 250 mg kapsul kafein saat makan siang. Konsumsi kapsul tersebut setara dengan minum dua gelas kopi.
ADVERTISEMENT
Lalu pada hari berikutnya, mereka mengonsumsi pil placebo yang tak mengandung kafein. Hasilnya, ketika para responden diberi asupan pil dengan kandungan kafein, kadar gula darah mereka meningkat sebesar 8 persen.
Dan setiap selesai makan --termasuk makan malam-- kadar gula darahnya makin melonjak, bila dibandingkan saat tak mengonsumsi kafein sama sekali.
Dilansir WebMD, kafein akan menurunkan sensitivitas dari insulin, dan membuat tubuh tak bisa menyerap gula yang masuk ke dalam darah setelah kita mengonsumsi makanan.
Akibatnya, tubuh akan memproduksi lebih banyak insulin, dan berimbas pada peningkatan gula darah.
Padahal, ketika seseorang memiliki diabetes tipe-2, tubuh mereka sudah tak bisa menggunakan insulin dengan baik.
Ilustrasi minum kopi di pagi hari Foto: Shutter Stock/
Para peneliti juga menduga, kafein akan menghalangi protein bernama adenosin. Molekul ini berperan besar dalam menentukan jumlah produksi insulin. Ia juga mengendalikan bagaimana sel kita merespon hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Nah, kafein akan mencegah adenosin melakukan tugasnya, dan tak bisa menyerap gula dari darah secepat mungkin.
Peningkatan kadar gula darah tersebut bisa disebabkan hanya dengan konsumsi kafein sebesar 200 mg saja, atau setara dengan satu atau dua gelas kopi, atau tiga hingga empat cangkir teh hitam.
Namun, efek tersebut sejatinya berbeda-beda pada tiap orang. Respons tubuh bisa dipengaruhi oleh kebiasaan minum kopi, jenis kelamin, dan usia.
Misalnya, seorang penderita diabetes yang rutin mengonsumsi kopi tak mengalami kenaikan kadar gula darah ketimbang mereka yang tidak.
Untuk mengetahui apakah kafein bisa menyebabkan gula darahmu melonjak, sebaiknya konsultasikan kepada dokter atau ahli diet.
Disarankan pula untuk selalu mengecek kadar gula darah tiap pagi, setelah menyesap secangkir kopi atau teh. Lalu, tes kadar gula darah ketika sedang berhenti mengonsumsinya selama beberapa hari.
ADVERTISEMENT
Hasil perbandingan keduanya bisa digunakan sebagai acuan, apakah kafein menimbulkan dampak negatif pada tubuhmu atau tidak.