Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sama-sama Camilan Renyah, Ini Perbedaan Biskuit dan Cookies
8 Januari 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ada begitu banyak camilan yang bisa kamu nikmati kala waktu senggang, sebut saja biskuit dan cookies. Ya, kedua makanan ini rasanya begitu cocok mendampingi secangkir kopi ataupun teh hangat. Kendati demikian, tampilannya yang hampir mirip kerap membuat orang menganggap bahwa kedua kudapan ini sama. Padahal, jika dilihat dengan saksama, maka biskuit dan cookies memiliki perbedaan, lho.
ADVERTISEMENT
Biskuit dan cookies terdiri dari berbagai varian rasa, warna, dan bentuk yang terkadang unik. Sama-sama tergolong jenis kue kering dan bertekstur renyah, biskuit maupun cookies sering dianggap sama.
Lantas, apa perbedaan dari kedua camilan panggang ini?
Mengutip Times of India, menurut Vivek Chauhan, pastry chef, di Le Meridien, New Delhi mengatakan bahwa perbedaan utama antara biskuit dan cookies terletak pada komposisinya. Biasanya, cookies memiliki adonan yang lebih lembut, sedangkan biskuit memiliki terasa lebih keras.
Pada dasarnya, biskuit atau cookies menggunakan bahan dasar yang sama, seperti tepung, gula, dan mentega. Hanya saja, Seven Kitchen Papers melansir, biskuit menggunakan mentega dingin (bukan suhu ruangan), sedangkan cookies membutuhkan butter dengan suhu ruang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, biskuit juga diketahui tidak menggunakan telur dalam resepnya, sehingga lebih dominan rasa tepung. Di sisi lain, cookies justru menggunakan telur dalam adonannya, agar lebih gurih dan kaya rasa. Dalam pembuatan adonan, biskuit pun sangat meminimalkan pemakaian gula serta bahan berlemak; seperti mentega, margarin, atau minyak. Sementara, cookies lebih banyak menggunakan gula.
Vivek pun lebih lanjut mengatakan bahwa perbedaan selanjutnya dari kedua makanan ini ada pada teksturnya. Ya, cookies dinilai memiliki tekstur yang sedikit lebih berat, sementara biskuit lembut dan ringan.
Selanjutnya, kedua camilan ini juga dipanggang dalam suhu yang berbeda. Jadi, jika cookies biasanya menggunakan suhu panggangan sebesar 150-170 derajat celsius; maka biskuit membutuhkan suhu antara 180-200 derajat celsius agar matang sempurna.
Oleh karena itu, beberapa pembuat roti mengatakan bahwa cookies itu identik dengan kue rumahan, alias bisa dimasak sendiri di rumah. Sedangkan biskuit, lebih kepada produk industri atau pabrik. Sebab, pembuatan biskuit membutuhkan proses yang lebih lama, dan suhu oven yang digunakan juga harus tinggi agar bisa mendapatkan tekstur yang pas.
ADVERTISEMENT
Biasanya, biskuit dan cookies akan ditambahkan berbagai bahan untuk meningkatkan aroma serta agar terlihat lebih menarik. Namun, lantaran teksturnya yang lebih padat dan keras, biskuit seringkali hanya diberi topping seperti gula bubuk. Nah, di sisi lain, dengan teksturnya yang lebih lembut, cookies mudah dicampur dengan berbagai bahan seperti kacang, choco chips, kismis, dan topping lain.
Dari segi bentuk, Vivek mengatakan bahwa biskuit memiliki bentuk lebih tipis. Sedangkan cookies memiliki bentuk yang lebih besar, lembut, dan tebal. Umur simpan biskuit pun diklaim lebih tahan lama daripada cookies.
“Biskuit relatif lebih tipis dari segi dimensi, dibandingkan dengan cookies, dan teksturnya kasar. Sedangkan cookies lebih besar, lembut, dan tebal. Dan, cookies biasanya dibuat dengan tangan dan dibuat dalam porsi kecil, sedangkan biskuit secara komersial dibuat dalam jumlah besar dengan umur simpan yang lebih lama,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Destihara Suci Milenia