Seberapa Penting Peran Merchandise di Coffee Shop?

19 Desember 2018 19:11 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Merchandise di coffee shop (Foto: Instagram/ @anomalicoffee)
zoom-in-whitePerbesar
Merchandise di coffee shop (Foto: Instagram/ @anomalicoffee)
ADVERTISEMENT
Di sudut ruangan sebuah gerai kopi, tak jauh dari meja kasir, tampak berjejer tumbler dan mug yang telah disusun rapi dalam rak. Dengan desain beraneka warna, tercantum pula logo khas milik gerai kopi itu di permukaan gelas minum yang dijualnya.
ADVERTISEMENT
Pemandangan serupa juga terlihat di sebuah kedai kopi kecil di pusat kota yang kami kunjungi. Sebaskom penuh pin-pin mungil, bertuliskan nama kedai kopi serta desain khusus bergambar logo coffee shop dipamerkan di meja kasir, seakan ingin mendistraksi pelanggan yang sedang membayar kopi pesanannya untuk tergoda membeli pernak-pernik itu.
Pandangan kami mengarah ke sisi kanan ruangan, yang telah dipenuhi dengan rak-rak tinggi berisi baju-baju yang menggantung rapi. Tentu saja, kaos dan baju itu punya desain khusus dengan ciri khas dari si kedai kopi, selayaknya pernak-pernik pin yang kami lihat sebelumnya.
Contoh merchandise di coffee shop. (Foto: Instagram @filkopcatalog)
zoom-in-whitePerbesar
Contoh merchandise di coffee shop. (Foto: Instagram @filkopcatalog)
Setidaknya itulah beberapa temuan kumparanFOOD saat berkunjung ke beberapa kedai kopi di bilangan ibu kota Jakarta. Bukan, kami sedang tidak membahas perkembangan tren minum kopi, atau tentang single origin dan segala seluk beluknya. Kami melihat sebuah fenomena baru mulai mencuat di kedai-kedai kopi--entah yang merupakan flagship store, ataupun coffee shop lokal, yakni bagaimana mereka mulai memainkan merchandise sebagai salah satu produk andalan mereka (selain kopi tentunya).
ADVERTISEMENT
Oke, mungkin hal ini sudah lama diterapkan oleh gerai kopi asal Amerika Serikat yang telah lebih dulu populer dengan gelas dan tempat minum bergambar logo perusahaannya, tapi bagi kedai-kedai kopi lokal, ini baru awalnya.
Koleksi Merchandise Starbucks x IKAT Indonesia. (Foto: Dok. Starbucks)
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Merchandise Starbucks x IKAT Indonesia. (Foto: Dok. Starbucks)
“Kopi itu bukan cuma ngopi aja sekarang, tapi lifestyle. Kalau dari merchandise, they’re (coffee shop) thinking about lifestyle, yang mana sebenernya didorong dari pasar-pasar kopi hilir yang sudah matang di luar negeri dan kita mengadopsinya,” kata Joshua Simandjutak selaku Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif saat ditemui kumparanFOOD beberapa waktu lalu.
Menariknya, orang-orang juga mencari sisi eksklusivitas dengan membeli merchandise dari kedai kopi favoritnya itu. Ada kebanggaan tersendiri yang muncul bila sudah memiliki produk berdesain khusus tersebut.
ADVERTISEMENT
Bukan itu saja, sederet promo khusus juga kerap ditawarkan untuk menu kopi yang disertai dengan pembelian merchandise. Misalnya, potongan setengah harga bagi mereka yang membawa tumbler keluaran gerai kopi tersebut.
“Biasanya sih beli tumbler, ya. Selain biar enggak pakai gelas plastik, juga tertarik dengan desainnya. Apalagi sering ada diskon kalau kita beli kopi pake tumbler,” ujar Gea (24), salah satu penikmat kopi.
Tak hanya mengusung desain yang menarik dan fungsional, tiap merchandise yang dijual juga memiliki kisah tersendiri.
Ya, bukan untuk branding semata, penjualan pernak-pernik oleh coffee shop ini punya tujuan yang lebih penting. Melalui merchandise, berbagai isu kerap diangkat dan disuarakan.
Contoh merchandise di Anomali Coffee. (Foto: Instagram @anomalicoffee)
zoom-in-whitePerbesar
Contoh merchandise di Anomali Coffee. (Foto: Instagram @anomalicoffee)
Salah satu contohnya adalah Anomali Coffee. Kedai kopi yang menjual kopi spesialiti Indonesia ini punya ‘misi khusus’ yang dijalankan lewat merchandise. Di souvenir kaos, tas, maupun topinya, misalnya. Tertulis kalimat ‘Ceritain Kopi Indonesia’.
ADVERTISEMENT
“Untuk beberapa merchandise eksklusif seperti kaos, gelas, topi bertuliskan ‘Ceritain Kopi Indonesia’, kami ingin mengajak setiap orang untuk ikut serta mempromosikan dan bangga terhadap kopi Indonesia,” jelas Ryo Limijaya, Head of Sales and Marketing dari Anomali Coffee saat dihubungi kumparanFOOD.
Selain mampu meningkatkan penjualan menu kopi itu sendiri, kisah yang diangkat lewat merchandise akan menciptakan rasa senang terhadap kopi Indonesia, dan akan tumbuh menjadi sebuah kebanggaan.
“Dengan adanya merchandise, akan muncul good factor dan sentimen positif terhadap kopi Indonesia. Kemudian feel good factor itu akan menjadi pride. Kalau kita enggak punya pernak pernik atau merchandise yang mengatakan apapun tentang kopi Indonesia, ya selesai sudah,” terang Joshua lebih lanjut.
Contoh merchandise di Anomali Coffee. (Foto: Instagram @anomalicoffee)
zoom-in-whitePerbesar
Contoh merchandise di Anomali Coffee. (Foto: Instagram @anomalicoffee)
Tumbler dan gelas minum keluaran coffee shop laris manis, seiring dengan isu ramah lingkungan yang tengah digalakkan. Banyak pembeli yang ingin ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, salah satunya dengan membeli merchandise tersebut. Sekali lagi, produk keluaran coffee shop punya andil dalam menciptakan sebuah ajakan serta gerakan, terkait dengan isu tertentu.
ADVERTISEMENT
“Banyak pembeli yang membeli jenis-jenis tumbler yang kami jual dan dibawa ke Anomali Coffee. Dengan membeli tumbler tersebut, pembeli juga bisa mendapatkan potongan setengah harga di hari tertentu, terkait dengan kampanye ramah lingkungan yang kami lakukan,” ujar Ryo.
Lebih jauh lagi, keuntungan dari merchandise ini tak serta merta hanya dinikmati oleh coffee shop, tapi juga industri-industri lokal di sektor lainnya. Sebagai contoh, gelas atau mug yang dibuat oleh beberapa coffee shop, dipesan dari para pengrajin lokal. Pun begitu dengan kaos ataupun jenis pernak pernik lainnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Argam, salah satu owner Goni Coffee--kedai kopi yang berada di wilayah Kemang. Mereka bekerja sama dengan industri lokal untuk membuat berbagai merchandise tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ke depannya, kami juga akan berkolaborasi dengan para pelaku industri kreatif selain industri kopi," jelas Argam.
Dengan kata lain, cendera mata yang dikeluarkan oleh kedai kopi bukanlah sekadar pemanis dan pendongkrak popularitas coffee shop saja. Walau terlihat tak seberapa, tapi ia bisa memberikan dampak positif yang begitu luas.