Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
ADVERTISEMENT
Mencari kuliner khas Betawi yang autentik memang agak sulit. Apalagi, beberapa makanan memang sudah sangat jarang dijual; misalnya saja, gabus pucung.
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa orang, nama gabus pucung mungkin terdengar asing. Maklum saja, keberadaannya sudah cukup langka. Padahal, makanan khas Betawi ini masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Gabus pucung sejatinya adalah hidangan ikan gabus yang disiram dengan kuah berwarna hitam pekat. Warna hitamnya, dihasilkan dari campuran kluwak (pucung), bumbu dapur yang kerap digunakan untuk memasak rawon.
Konon, hidangan gabus pucung tercipta karena banyaknya rawa-rawa di Jakarta . Rawa-rawa tersebut menjadi tempat hidup dari ikan gabus. Orang Betawi kerap mengolahnya jadi berbagai jenis masakan, salah satunya gabus pucung.
Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Jakarta, sajian legendaris ini pun diperkenalkan kembali oleh Accor Hotel melalui program Culinary Journey. Makanan khas Betawi yang legendaris seperti soto Betawi, dan gabus pucung akan tersedia di hotel-hotel yang tergabung dalam grup Accor di wilayah Jakarta dan Tangerang.
“Memeriahkan momen perayaan HUT ke-492 Jakarta, kami menyuguhkan sebuah perjalanan kuliner lewat sajian-sajian prasmanan atau buffet serta menu spesial yaitu Gabus Pucung. Para tamu yang menginap maupun berkunjung di hotel kami di wilayah Jakarta dan Tangerang dapat menikmati menu ini yang secara serentak disajikan di 29 hotel dari merek Pullman, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis Styles, dan ibis yang berpartisipasi,” ujar Garth Simmons selaku Chief Operating Officer, Accor Indonesia, Malaysia, Singapore and South Asia pada Selasa, (25/6).
Sajian gabus pucung ala Accor Hotel menggunakan ikan gabus yang berukuran cukup besar. Sebelum digoreng hingga renyah, ikan tersebut dibalur dengan perasan jeruk, garam, dan air asam jawa terlebih dahulu untuk mengurangi bau amisnya. Setelahnya, baru dicampur rempah; mulai dari kluwek, serai, hingga daun salam.
ADVERTISEMENT
Kuah gabus pucung terasa pekat dan kental, tak terlalu berminyak. Rasa gurihnya pun mendominasi. Sedangkan tekstur ikannya agak kering, karena digoreng hingga benar-benar garing.
Untuk harganya bervariasi. Menu gabus pucung di hotel ibis Style dan ibis dibanderol seharga Rp 80 ribu per porsi. Sementara di Mercure dan Novotel Rp 110 ribu per porsi, dan Rp 130 ribu di Gran Mercure serta Pullman. Sederet kuliner khas Betawi ini hanya tersedia dalam waktu terbatas, yakni hingga 31 Juli 2019 saja.