Seorang Perempuan Batuk Darah Setelah Makan Hotpot Panas

7 Januari 2020 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budae Jjigae. Foto: Toshiko/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Budae Jjigae. Foto: Toshiko/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak tertarik melahap sayur, aneka bakso, dan daging dalam kuah nan gurih? Hotpot atau steamboat jadi makanan favorit sebagian orang, apalagi di musim hujan. Dimakannya pun selagi hangat; begitu sedap!
ADVERTISEMENT
Tinggal ambil dagingnya, tiup-tiup sebentar, celupkan ke bumbu, lalu hap! Memang terdengar mantap, namun ada baiknya kamu menunggu makanan itu agar lebih dingin sebentar. Kenapa?
Baru-baru ini, seorang perempuan dari Hangzhou, Tiongkok, mengalamin kejadian yang tidak menyenangkan. Ia bersama teman-temannya menikmati hotpot pada 25 Desember 2019. Selesai ia makan, ada rasa sakit dan tidak nyaman di tenggorokan dan dadanya.
Dikutip dari World of Buzz, ia merasa ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokannya. Ia berpikir mungkin telah tak sengaja menelan potongan tulang; dan ia membiarkannya.
Ilustrasi steamboat. Foto: Istimewa
Keesokan paginya, Zhang terbangun dengan rasa sakit yang luar biasa di tenggorokannya. Bahkan, rasa sakit ini terasa ketika ia menelan air liurnya. Kejadian ini makin parah saat ia mengalami batuk darah.
ADVERTISEMENT
Konsultasi dengan Dokter dari departemen gastroenterologi mengungkap bahwa kerongkongannya memiliki ulserasi (luka) sepanjang 22 cm.
Tak berhenti di situ, Zhang didiagnosis dengan tukak --luka akibat terkikis-- pada esofagus, peradangan lambung, serta refluks empedu. Zhang kemudian diberi perawatan yang tepat dan juga dalam proses pemulihan.
Bagaimana itu bisa terjadi?
Menurut Dokter yang memperingatkan Zhang, makanan yang terlalu panas, bila dimakan terlalu cepat, berpotensi menyebabkan kerusakan pada kerongkongan, lambung, dan seluruh sistem pencernaan.
Tak hanya soal menyantap hotpot, namun bila pola makan ini dipraktikkan untuk jangka panjang, risiko kanker esofagus pun meningkat. Penelitian oleh The International Agency for Research on Cancer (IARC) telah melakukan penelitian yang menunjukkan minum cairan di atas 65 derajat celcius bisa meningkatkan kanker esofagus.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini tak hanya terjadi satu atau dua kali. Sebelumnya, laki-laki asal Inggris sampai meninggal dunia akibat makan kue ikan terlalu panas.
Darren Hickey (51), makan kue ikan dalam keadaan panas oleh seorang koki. Setelah menyantap hidangan tersebut, tenggorokannya terasa terbakar lalu ia dilarikan ke Urgent Care Ward di Chorley and South Ribble Hospital, Inggris.
Untuk kasus ini, Dr Patrick Waugh, dokter spesialis patologi menyamakan kondisi Hickey sama dengan yang meninggal akibat menghirup asap saat kebakaran rumah.
Bolton Coroners’ Court kemudian menyebut penyebab kematian Hickey sebagai asphyxiation --keadaan atau proses kekurangan oksigen-- dan menjadi sebuah tragedi yang cukup mendalam.
Dari kasus tersebut, dokter dan para ahli menyarankan kita untuk menghindari makanan yang masih dalam kondisi panas, karena bisa menyebabkan masalah serius terhadap kesehatan.
ADVERTISEMENT
Jadi, ada baiknya kamu sabar sebentar. Nikmatilah makanan saat sudah agak dingin. Ini untuk menghindari tubuh kita 'terbakar' oleh makanan kita sendiri.