Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Serunya Fine Dining dengan 12 Menu Tradisional Bali di Renaissance Hotel Uluwatu
23 Mei 2023 9:42 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Ini pengalaman unik yang ditawarkan restoran Double Ikat di Renaissance Bali Uluwatu Resort and Spa, Ungasan, Bali: 12-courses fine dining yang menyuguhkan menu tradisional khas Bali dengan local wine pairing di setiap menu.
ADVERTISEMENT
Pengalaman ini disajikan oleh Excecutive Chef Renaissance Bali Uluwatu Resort and Spa, Wisnu Adiyatma, pada Kamis (18/5). Acara ini adalah bagian dari program “Evening at Renaissance”, yang diadakan pada "Global Day of Discovery"–acara tahunan yang diselenggarakan serentak oleh lebih dari 170 Renaissance Hotels di seluruh dunia.
Suasana autentik khas Bali sudah terasa sejak saya masuk ke “Double Ikat Restaurant”. Nama “Double Ikat” diambil dari salah satu teknik tenun, yakni teknik tenun ganda. Hanya ada tiga daerah di dunia ini yang menggunakan teknik tenun ganda. Ada India, Jepang, dan terakhir, Bali.
Sesuai namanya, desain interior restoran “Double Ikat” terinspirasi dari kegiatan tenun-menenun. Yang paling terlihat adalah partisi antar meja –berupa benang-benang tenun yang berdiri di sebuah bingkai kayu yang besar.
ADVERTISEMENT
Maka, pengalaman 12 course dinner dengan menu tradisional Bali terasa pas dengan desain ruangan seperti itu. Belum lagi ditambah dengan penampilan dari maestro suling Bali, Gus Teja, yang semakin memperkuat atmosfer tradisional Bali.
Menurut Assistant Director of Marketing Communications Renaissance Bali Uluwatu Resort and Spa Gede Agus Mahardana, program 12 course dinner menu tradisional Bali ini di masa depan akan ditawarkan menjadi salah satu pengalaman yang bisa dirasakan tamu umum restoran.
Penasaran seperti apa menunya? Simak di bawah ini:
1. Rujak Kuah Pindang
Rujak khas Bali yang populer ini dipilih menjadi starter. Bumbu rujak dicampur dengan kaldu ikan menciptakan sensasi pedas yang segar ketika menikmati buah-buah yang ada di dalamnya. Chef Wisnu menambahkan bulung, makanan khas bali yang terbuat dari rumput laut, yang membuat menu ini menjadi unik.
ADVERTISEMENT
Wine pairing: Sababay Mistelle
2. Celengis Wong
Celengis adalah lemak yang didapatkan dari proses pembuatan minyak kelapa. Kelembutannya mirip tofu dengan tekstur yang creamy. Chef Wisnu menambahkan jamur yang diasap dengan sabut kelapa dan jamur tiram crispy. Hasilnya adalah menu yang kaya tekstur.
Wine pairing: Sababay White Velvet
3. Raw Tuna Sambal Matah
Ini adalah tuna sirip kuning (madidihang) mentah dengan topping sambal matah. Uniknya, daging tuna ini disajikan di atas churros rasa rempeyek.
Wine pairing: Sababay Pink Blossom
4. Pepes Ikan
Daging kakap putih ini dimarinasi dan direbus dengan rempah-rempah lokal. Rasa khas ikan kakap yang dikombinasikan dengan rempah-rempah membuat hidangan ini menjadi salah satu favorit teman-teman di meja saya.
ADVERTISEMENT
Wine pairing: Sababay Reserve White
5. Mie Don Kelor Misi Udang
Mi hijau yang disajikan dengan daun kelor, ditambah udang panggang Jimbaran. Kombinasi tekstur dan rasa yang bermacam-macam membuat hidangan ini kaya rasa.
Wine pairing: Sababay Moscato D’Bali
6. Be Siap Panggang Sere Lemo
“Be” dalam bahasa Bali berarti daging, sedangkan “Siap” berarti ayam. Chef Wisnu menghidangkan daging ayam yang lembut dengan bumbu khas Bali yang meresap. Disajikan dengan sambal sere lemo yang segar.
Wine pairing: Sababay White Velvet
7. Be Celeng Timbungan
Ini adalah kuliner Bali yang biasanya ada dalam perayaan-perayaan besar. Chef Wisnu menggunakan iga celeng yang dimasak dengan teknik slow cooking sehingga menghasilkan daging yang lembut. Semakin nikmat saat dikombinasikan dengan sambal jagung. Beberapa orang asli Bali yang ada di meja saya mengatakan rasa daging ini membuat mereka teringat masa-masa perayaan besar di kampung.
ADVERTISEMENT
Wine pairing: Sababay Black Velvet
8. Sate Sampi Lalah Manis
Sampi dalam bahasa Bali berarti sapi. Seperti pembuatan sate pada umumnya, daging sapi ini dimarinasi dan dipanggang di atas arang. Yang unik dari menu ini adalah bumbu gula merahnya. Kacang yang ada di atasnya bukanlah kacang tanah, melainkan kacang mete yang berasal dari Dusun Muntigunung, Karangasem, Bali. Daerah ini adalah salah satu daerah sasaran program-program pengentasan kemiskinan.
“Renaissance Hotel Uluwatu menggunakan kacang mete dari Dusun Muntigunung sebagai bentuk dukungan kami terhadap daerah itu,” kata Gede Agus Mahardana, Assistant Director of Marketing Communications Renaissance Bali Uluwatu Resort and Spa.
Wine pairing: Sababay Lambrusco
9. Kambing Panggang Bumbu Bali
Sebelum dipanggang, daging kambing ini dimarinasi dengan gula aren, jahe, dan ketumbar. Sebagai pelengkap, Chef Wisnu menyajikan selai mangga yang juga berasal dari Dusun Muntigunung. Rasa daging kambing marinasi dan selai mangga ini menjadi kombinasi yang menyenangkan di lidah.
ADVERTISEMENT
Wine pairing: Sababay Ludisia
ADVERTISEMENT
10. Loloh Sorbet
Palate cleanser yang disajikan Chef Wisnu ini merupakan jamu tradisional khas Bali, Loloh, yang ‘ditransformasikan’ menjadi sorbet dan disajikan dengan ‘caviar’ kelapa. Bahan yang digunakan untuk membuar Loloh Sorbet ini adalah daun kayu manis dan sari asem.
Wine pairing: Sababay Moscarosa
11. Biu Mas
Biu dalam bahasa Bali berarti pisang. Biu Mas adalah salah satu jenis pisang khas Bali. Chef Wisnu membuat mousse pisang dan coklat yang dibentuk mirip dengan Bali Mas.
Wine pairing: Sababay Ludisia
12. Tropical Fruits Pie Susu
Hidangan terakhir adalah versi upscale dari oleh-oleh populer dari Bali, pie susu. Bagian bawah adalah kulit pie dengan krim pastri lemon. Di lapisan atas, Chef Wisnu menambahkan potongan stroberi, jeruk, serta gelato sirsak dan buah naga.
ADVERTISEMENT
Wine pairing: Sababay Moscato D’Bali