Stabilkan Gula Darah dan Cegah Diabetes dengan Membatasi Waktu Makan

7 Desember 2019 21:15 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jangan melewatkan jam makan Foto: thinkstockphotos
zoom-in-whitePerbesar
Jangan melewatkan jam makan Foto: thinkstockphotos
ADVERTISEMENT
Penderita diabetes harus senantiasa memperhatikan dan mengendalikan kadar gula darahnya. Salah satu caranya, adalah dengan mengatur jenis dan jumlah porsi makanan yang dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Hal ini sejatinya tak cuma berlaku bagi orang-orang yang sudah positif diabetes saja, tapi juga mereka yang berisiko terkena diabetes.
Nah, baru-baru ini, sebuah studi oleh Salk Institute dan University of California menemukan, membatasi waktu makan ternyata jadi salah satu cara efektif untuk menstabilkan gula darah bagi penderita atau mereka yang berisiko terkena diabetes.
Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa orang-orang yang telah didiagnosa memiliki sindrom metabolik mengalami peningkatan kesehatan, ketika mereka mengonsumsi makanan hanya dalam rentang waktu 10 jam atau kurang, selama 12 minggu.
Ilustrasi memilih makan atau tidur Foto: dok.shutterstock
Sindrom metabolik merupakan sebutan untuk kelompok faktor risiko; seperti tekanan darah tinggi dan meningkatnya kolesterol akibat diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.
Sebanyak 19 partisipan yang didiagnosis dengan sindrom metabolik tersebut menggunakan aplikasi, untuk mengatur kapan dan apa yang mereka makan selama dua minggu.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, mereka melanjutkan metode tersebut selama tiga bulan, dengan membatasi rentang waktu makannya yang hanya 10 jam per hari.
Caranya, dengan memundurkan waktu sarapan mereka, serta memajukan waktu makan terakhir, sehingga jam makan tetap teratur dan tak ada yang terlewat. Rentang waktu yang lebih pendek ini juga membuat mereka makan lebih sedikit.
com-Kurangi risiko diabetes sejak dini. Foto: Shutterstock
Hasilnya, para responden mengalami penurunan body mass index (BMI) sebesar tiga persen di akhir pengujian. Lemak perut pada responden juga dilaporkan berkurang, diiringi dengan penurunan berat badan dan tekanan darah, serta kadar gula darah yang lebih stabil.
Sebanyak 70 persen di antaranya juga dilaporkan mengalami peningkatan kepuasan saat tidur.
"Menyantap makanan dan minum apa pun selain air putih selama 10 jam akan memberikan waktu istirahat bagi tubuh, dan menyimpannya untuk 14 hari ke depan di malam hari. Tubuh kita juga bisa mengantisipasi kapan waktu kita akan makan, sehingga akan mengoptimalisasi metabolismenya," jelas Satchin Panda, salah satu tim peneliti dari University of California.
ADVERTISEMENT
Pembatasan waktu makan akan mendorong orang untuk makan lebih teratur, yang mendukung kelancaran ritme sirkadian (jam biologis tubuh) dan kesehatan mereka.
Pola makan yang berantakan bisa mengganggu sistem tersebut, dan menyebabkan sindrom metabolik. Termasuk, peningkatan lemak perut dan kadar kolesterol di atas normal, khususnya pada penderita diabetes.