Susu Hangat atau Dingin, Mana yang Lebih Sehat? Begini Kata Ahli

25 November 2021 19:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susu sapi Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Susu sapi Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Banyak dari kita kerap mengonsumsi susu sebagai pilihan minuman saat sarapan. Tak banyak juga yang memilih mengonsumsinya sesaat sebelum tidur. Susu biasanya disajikan dalam keadaan hangat ataupun dingin sesuai dengan selera. Tetapi pernahkah kamu berpikir, kira-kira mana yang lebih sehat?
ADVERTISEMENT
Susu dianggap sebagai salah satu sumber kalsium, vitamin D, dan potasium yang paling sehat serta memiliki banyak manfaat. Menurut buku Healing Foods oleh DK Publishing, susu disebut sebagai asupan sehat lantaran kandungan kalsiumnya yang mampu membantu tubuh membakar kalori secara lebih efisien. Serta mampu mempertahankan berat badan yang stabil, sementara lemak sehatnya dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Kendati begitu, dalam menikmati susu setiap orang memiliki cara masing-masing. Ada yang lebih suka mengonsumsi dalam keadaan hangat, ada juga yang kerap menambahkan es batu atau mendinginkannya terlebih dahulu dalam kulkas. Beberapa orang mengatakan bahwa kandungan gizi pada susu hangat sudah banyak yang hilang karena proses penguapan air panas. Hmm, benarkah demikian?
ADVERTISEMENT

Manfaat susu hangat

com-Ilustrasi susu. Foto: Shutterstock
Mengutip Food NDTV, tak hanya mampu membuat tubuh terasa lebih hangat, manfaat lain dari minum susu hangat adalah mudah untuk dicerna. Susu hangat juga mampu mencegah gejala pencernaan yang tidak nyaman seperti kembung dan diare.
Selain itu, susu panas atau hangat juga dipercaya dapat meningkatkan kualitas tidur. Ini karena, susu hangat mengandung asam amino yang disebut triptofan; yang menghasilkan senyawa pemicu tidur (serotonin dan melatonin) sehingga dapat membantu lebih nyenyak.
“Segelas susu hangat yang dikonsumsi sebelum tidur juga mendorong dan meningkatkan kualitas tidur. Itu karena adanya zat yang disebut triptofan," ujar Dokter Deepika Rani, ahli gizi dari Apollo Telehealth dikutip dari Healthshoots.

Manfaat susu dingin

Ilustrasi susu dingin Foto: dok.Shutterstock
Mengutip DNA India, ahli diet Dr Ranjana Singh mengatakan, susu dingin memiliki kandungan tinggi kalsium, sehingga meminumnya berkali-kali dapat meredakan iritasi dan asam lambung. Ini karena, jumlah kalsium yang tinggi pada susu dingin membantu mencegah pembentukan asam dan menyerap kelebihan asam yang dihasilkan. Hal inilah yang selanjutnya akan mengurangi gejala.
ADVERTISEMENT
Susu dingin juga dikemas dengan elektrolit yang dapat membantu tubuh seseorang melawan dehidrasi. Terlebih lagi, jika meminumnya di pagi hari, minuman sehat ini dipercaya dapat membuat seseorang tetap terhidrasi sepanjang hari. Selain itu, susu dingin juga telah dikenal sebagai pembersih wajah alami, lho.

Lantas mana yang lebih sehat, susu hangat atau dingin?

com-Ilustrasi wanita sedang minum susu dengan kandungan asam folat Foto: Shutterstock
Sejatinya, susu merupakan minuman yang memiliki banyak manfaat yang dibutuhkan tubuh. Susu hangat dan susu dingin memiliki manfaatnya masing-masing. Hanya saja yang perlu diingat, bila ingin meminumnya cocokan juga dengan cuaca yang ada agar tidak menghilangkan manfaatnya.
“Susu hangat atau dingin tergantung cuaca dan waktu. Susu dingin baik dikonsumsi pada siang hari selama musim panas karena dapat mendinginkan tubuh. Sedangkan pada musim dingin, susu dingin harus dihindari. Sebagai gantinya minum susu kunyit panas untuk menyehatkan tubuh dan membuatnya tetap hangat. Susu, diminum pada waktu yang salah dan kondisi iklim yang tidak sesuai, dapat menyebabkan lendir dan berbagai masalah kesehatan," ujar Shilpa Arora, Ahli Nutrisi Makrobiotik dan Praktisi Kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Kedua jenis susu sama-sama padat nutrisi. Kesesuaiannya tergantung pada kondisi cuaca. Anda tidak boleh mengonsumsi susu dingin selama musim dingin karena dapat menyebabkan pilek dan batuk," jelas Sri Balaji, Kepala Ahli Gizi Priya Bharma, Institut Medis Tindakan.
Reporter: Destihara Suci Milenia