news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tingkat Konsumsi Naik, Daging Sapi Kini Tak Lagi Jadi Makanan Mewah di Indonesia

28 Agustus 2020 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi steak Foto: Dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi steak Foto: Dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dahulu, mengonsumsi daging sapi tampak menjadi sesuatu yang mustahil bagi sebagian masyarakat Indonesia. Daging sapi mahal kerap membayangi ingatan banyak orang, terlebih untuk menikmati steak di sebuah restoran; rasa-rasanya sebulan atau dua bulan sekali saja belum tentu bisa.
ADVERTISEMENT
Namun kini, faktanya daging sapi sudah dapat dikonsumsi oleh berbagai golongan masyarakat di Indonesia. Akhir-akhir ini, tren konsumsi daging sapi pun mengalami pertumbuhan.
Dikutip dari rilis kumparan terima pada Kamis (27/8), konsumsi daging sapi nasional di Indonesia saat ini rata-rata sebesar 2.9 kg per kapita per tahunnya. Hal tersebut juga didukung oleh data dari Dinas Peternakan dan Perikanan DKI Jakarta, menunjukkan tingginya konsumsi daging sapi di Jakarta yang menyentuh angka 5,39 kg per kapita per tahun.
Kandungan zat besi daging sapi 3 kali daging ayam Foto: Pixabay
Sejalan dengan pertumbuhan populasi dan peningkatan jumlah kaum menengah atas, permintaan akan protein hewani juga meningkat. Daging sapi telah menjadi bagian pola makan pokok di rumah tangga, menjadikannya konsumsi rutin untuk sebagian besar orang.
ADVERTISEMENT
Selain konsumsi rumahan, daging sapi juga populer dikonsumsi di luar rumah. Dengan bermacam-macam bentuk olahan daging sapi yang dijual di restoran, membuat hidangan yang dulu dianggap makanan mewah ini kian beragam. Hampir selalu ada saja kreasi baru berbahan utama daging sapi yang nikmat di pasaran.
Ilustrasi makan di restoran all you can eat. Foto: Getty Images
Pada tahun 2019, kebutuhan akan daging sapi Indonesia diperkirakan mencapai angka 686 ribu ton, dengan pertumbuhan Compound Annual Growth Rate (CAGR) 4,6 persen setiap tahunnya. Angka pertumbuhan tersebut juga didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dalam pedoman ‘10 Pesan Umum Gizi Seimbang.’ Kemenkes RI menekankan pentingnya variasi sumber makan dalam pola makan sehari-hari. Pilihan makanan berprotein tinggi juga dianjurkan dalam pedoman yang sama.
Makanan di restoran all you can eat Pochajjang. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Daging sapi bahkan menjadi salah satu pilihan makanan berprotein tinggi yang terdapat dalam anjuran pola makan gizi seimbang tersebut. Setiap 100 gram daging sapi, mengandung 20-25 gram protein yang berguna dalam pembentukan otot. Daging sapi juga kaya akan zat besi, zinc, vitamin dan omega 3 yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi asupan nutrisi tubuh.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, daging merah seperti daging sapi bahkan menjadi salah satu sumber makanan bernutrisi yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh; terutama di tengah pandemi seperti sekarang ini. Tentunya sesuaikan jumlah konsumsi daging sapi dengan kebutuhan tubuhmu, ya jangan sampai berlebihan, karena justru sebaliknya, hanya akan membawa penyakit.
Reporter: Natashia Loi