Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tips Mencuci Buah-buahan Agar Terbebas dari Pestisida
17 Agustus 2018 8:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski demikian, terkadang kita dibuat dilema saat hendak mencucinya. Bila hanya dicuci dengan air, kotoran dan pestisida tak akan hilang sepenuhnya dan terkdang masih menempel di kulit buah. Begitu pula sebaliknya, penggunaan sabun dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan tubuh apabila ada formulanya yang masih tertinggal di kulit buah.
Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk membersihkan buah agar tetap aman bagi tubuh?
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Massachusset pun mencoba untuk mencari cara paling efektif untuk membersihkan kulit buah . Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry tersebut menggunakan tiga metode mencuci buah yang berbeda untuk menghilangkan dua jenis pestisida yang umum digunakan.
Dilansir Food and Wine, penelitian tersebut mencoba menyemprot buah apel dengan pestisida selama 24 jam. Kemudian, buah apel tersebut dicuci menggunakan tiga metode pencucian, yakni dengan menggunakan air keran, produk pembersih ‘Clorox’ yang kerap digunakan usai memanen buah apel, serta campuran air dan baking soda.
ADVERTISEMENT
Dari ketiga metode tersebut, ternyata penggunaan campuran air dan baking soda mampu menghilangkan pestisida yang menempel pada kulit buah dengn hasil yang lebih bersih. Komponen natrium bikarbonat pada baking soda mampu membersihkan residu-residu di kulit apel dalam waktu 12 hingga 15 menit.
Namun, meski metode penggunaan air dan baking soda tersebut sangat efektif membersihkan residu di permukaan kulit, para peneliti memperingatkan bahwa masih ada sisa residu pestisida yang meresap dan menempel di kulit apel. Karenanya, disarankan untuk mengupas kulit buah agar lebih aman untuk disantap.
Walaupun, cara tersebut sebenarnya juga memberikan kerugian tersendiri, karena dapat menghilangkan komponen bioaktif yang menempel pada kulit buah.