Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
‘12 Strong’, Gambaran Sadis Perang Afghanistan Versi Hollywood
19 Januari 2018 17:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
'12 Strong' adalah film perdana sutradara Nicolai Fuglsig yang telah resmi dirilis pada Kamis (18/1). Film ini mengadaptasi novel non fiksi karya jurnalis kenamaan Amerika, Doug Stanton, berjudul ‘Horse Soldiers’ yang rilis pada tahun 2009.
ADVERTISEMENT
Film ini mengisahkan tentang perjuangan Kapten Mitch Nelson (Chris Hemsworth) yang harus memimpin 11 prajurit Amerika. Mereka merebut kembali Mazar-i-Sharif, Balkh, Afghanistan dan menghancurkan kekuasaan pimpinan Taliban Mullah Razzan (Numan Acar) setelah peristiwa serangan teroris 9/11 di Amerika.
Film dimulai dengan diperkenalkannya 3 tokoh utama, Mitch Nelson, Hal Spencer (Michael Shannon), dan Sam Diller (Michael Pena), yang tengah gundah karena harus meninggalkan keluarga untuk berperang melawan Taliban, sekutu Al-Qaeda, di Afghanistan setelah serangan teroris 9/11.

Sebagai Kapten baru, Mitch harus membawa serta Hal, Sam, dan 9 prajurit lainnya, Ben Milo (Trevante Rhodes), Sean Coffers (Geoff Stults), Vern Michaels (Thad Luckinbill), Pat Essex (Austin Hebert), Fred Falls (Austin Stowell).
Selain itu ada pula Scott Black (Ben O’Toole), Kevin Jackson (Kenneth Miller), Bill Bennett (Kenny Sheard, dan Charles Jones (Jack Kesy). Mereka pergi ke Uzbekistan menemui Kolonel John Mulholland (William Fichtner), untuk mengatur siasat demi melumpuhkan kelompok teroris Taliban.
ADVERTISEMENT
Dengan bantuan Jenderal Abdul Rashid Dostum, pada 16 Oktober 2001 mereka ber-12 terbang menuju Afghanistan dalam misi melemahkan Osama Bin Laden, dengan cara mengambil alih kota Mazar-i-Shariff dan membunuh Mullah Razzan.
Sebagai langkah awal, ke-12 prajurit bersama 50 ribu pasukan Jenderal Dostum harus terlebih dahulu mengambil alih desa Bescham, yang selama 3 tahun diteror oleh Taliban. Alih-alih dapat persenjataan lengkap, 12 prajurit hanya mendapat bekal 12 ekor kuda dengan senjata seadanya.
Mengandalkan bantuan bom udara ke-12, pasukan berkuda itu akhirnya berhasil merebut Bescham. Meski Jendral Dostum harus rela kehilangan beberapa prajurit setelah tertembak berbagai peluri, roket, dan misil milik Taliban.
Demi membunuh Razzan sebelum mengambil alih Mazar-i-Sharif, Mitch harus terlebih dahulu memutus rantai suplai senjata Taliban di Gua Chobaki yang berada tepat di tengah desa Bescham dan kota Mazar-i-Sharif.

Masalah datang saat Kolonel Mulholland merasa tak sabar, dan justru mengirimkan pasukan lain yang akan dibantu oleh Atta Muhammad Noor. Apalagi, ada riwayat buruk antara Dostum dan Atta setelah Aliansi Utara pembentuk Negara Islam Afghanistan terpecah. Padahal Dostum sangat tidak ingin Atta menguasai Mazar-i-Sharif.
ADVERTISEMENT
Meski tanpa bantuan Jendral Dostum dan sebagian besar prajuritnya, Kapten Mitch tak ingin henti di tengah jalan. Berbekal keberanian, 12 prajurit Amerika itu lantas berkuda menuju Gua Chobaki untuk mengalahkan Razzan.

Meskipun Razzan punya berbagai persenjataan lengkap, mulai dari bom, basoka, sampai BM 21 yang mampu melontarkan 40 roket tanpa jeda.
Karena keberanian dan kegagahan ke-12 prajurit Amerika tersebut dalam menghadapi Taliban, pada post-credit dijelaskan bahwa pemerintah mendirikan sebuah patung prajurit berkuda di New York, Amerika sebagai bentuk penghormatan.

Selain itu, Kapten Mitch dan Jendral Dostum, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Afghanistan, sampai saat ini masih menjalin hubungan yang amat erat.
Kisah perang penuh drama yang disuguhkan ‘12 Strong’ bakal segera tayang di bioskop.
ADVERTISEMENT