3 Film Indonesia yang Sempat Dapat Penolakan Atas Penayangannya

2 Maret 2019 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
3 Film yang sempat ditolak atas penayangannya. Foto: infografik:Putri Sarah Arifira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
3 Film yang sempat ditolak atas penayangannya. Foto: infografik:Putri Sarah Arifira/kumparan
ADVERTISEMENT
Selain sebagai sarana hiburan, film merupakan sebuah media pembawa pesan bagi masyarakat. Hal ini membuat masyarakat juga memperhatikan konten yang terdapat dalam sebuah film.
ADVERTISEMENT
Bebeberapa film di tanah air bahkan sempat ditolak penayangannya lantaran kontennya dianggap tak sesuai dengan beberapa pihak. Kultur hingga etika profesi menjadi alasan penolakan tersebut.
Berikut ini merupakan beberapa film Indonesia yang sempat mendapat penolakan ketika tayang. Begini ulasannya.
1. 'Dilan 1991'
Penayangan film 'Dilan 1991' tak semulus film sebelumnya 'Dilan 1990'. Bagaimana tidak, baru sehari tayang serentak di bioskop tanah air sejak Kamis (28/2), film yang dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla mendapat penolakan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sejumlah mahasiswa menolak penayangan film tersebut lewat aksi unjuk rasa. Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan bioskop Mal Panakkukang, mereka menilai film 'Dilan 1991' dapat menimbulkan tindakan amoral dan asusila di dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Ody Mulya Hidayat, produser dari Max Picture, menilai bahwa tidak ada pelanggaran dalam film yang diadaptasi dari novel karya Pidi Baiq tersebut. Dia justru merasa adanya kejanggalan dari aksi protes yang ia sebut dilakukan oleh oknum mahasiswa tersebut.
"Seharusnya kalau memang mau protes ke lembaga sensor film (LSF), kan film itu sudah disensor oleh LSF. Jangan ke filmnya atau ke bioskopnya," ungkapnya dengan nada tegas, saat dihubungi kumparan, melalui sambungan telepon, belum lama ini.
Ody mengatakan timnya juga sudah melaporkan oknum yang telah melakukan aksi unjuk rasa dan membuat kerusakan di bioskop tersebut kepada pihak kepolisian di Makassar.
"Kita sudah lapor ke polisi kemarin. Biar enggak ada lagi kejadian seperti ini di perfilman kita," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, penayangan serentak 'Dilan 1991' di seluruh bioskop Tanah Air, tetap mendapat antusias yang baik dari penonton. Bahkan jika melihat akun Instagram @_maxpictures, jumlah penonton 'Dilan 1991' saat gala premier dan penayangan dalam sehari sudah mencapai 800 ribu.
2. '212 The Power of Love'
Aksi 212 yang dilakukan jutaan umat muslim pada Desember 2016 diangkat ke film layar lebar oleh sutradara Jastis Arimba. Namun, tidak sedikit pro dan kontra yang ditimbulkan dari film tersebut.
Bahkan di sejumlah daerah, film ‘212 The Power of Love’ sempat dicekal dan menimbulkan berbagai kontroversi di daerah. Misalnya penolakan penayangan di Manado dan Palangkaraya.
Hal ini juga dilontarkan langsung oleh pemain utama Fauzi Baadilla.
ADVERTISEMENT
“Iya, film ‘212 The Power Of Love’ emang ditolak di berbagai daerah. Mungkin karena hawa-hawa Indonesia belakangan yang agak-agak panas ya. Banyak perbedaan, banyak kejadian, banyak kepentingan, jadi ya mungkin terkena imbasnya,” ujar Fauzi.
"Pencekalannya ada yang menolak ditayangkan, ada yang nonton tapi dikawal, saya sempet lihat juga di awal. Terus berita-beritanya, ada surat-surat edaran dari pihak-pihak mana. Saya kira wajar sih, mengingat belakangan emang suhunya panas," lanjutnya.
Menurutnya, penolakan film ‘212 The Power of Love’ ini sebagai suatu hal wajar dalam dunia perfilman Tanah Air. Apalagi setiap orang memiliki pandangan yang berbeda.
“Jadi yang kita tegaskan, kita sudah lulus lembaga sensor film, banyak pihak juga yang suka sama film ini, dan kemungkinan besar yang nolak mungkin dia 'alergi' dari awal,” kata pria berusia 38 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Selain Fauzi Baadilla, film yang tayang pada 9 Mei 2018 ini juga dibintangi Adhin Abdul Hakim, Hamas Syahid, Echi Yiexcel, Asma Nadia, Humaidi Abas, Roni Dozer, Hilya Qanita dan Fajar Lubis.
Selain itu juga dibintangi sejumlah nama lainnya seperti Tommy Kurniawan, Arie K. Untung, Dimas Seto, hingga Neno Warisman turut mengambil peran di dalam film ini.
3. 'The Secret: Suster Ngesot Urband Legend'
Film 'The Secret: Suster Ngesot Urband Legend', merupakan film horor pertama garapan rumah produksi Raffi Ahmad, RA Picture. Sang istri, Nagita Slavina turut terlibat dalam penggarapan film yang tayang pada tahun 2018 silam.
Kendati demikian penayangan film tersebut memang tak semulus yang dibayangakan. Belum seminggu masa penayangan, film tersebut mendapat penolakan di kota Palopo, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Surat berkop Health Young Generation Community Kota Palopo sempat beredar. Dalam surat tersebut berisikan alasan penolakan tayang untuk film itu. Penggunaan kata suster dalam judul film tersebut dianggap merujuk pada profesi keperawatan.
Penolakan tersebut nampaknya didengar. Alhasil, dari penolakan tersebut salah satu perusahaan bioskop di kota Palopo, berhenti menayangkan film itu.
Kendati demikian, 'The Secret: Suster Ngesot Urban Legend' berhasil memboyong 639.553 orang ke bioskop. Angka tersebut bisa dibilang menjadi kesuksesan pertama rumah produksi tersebut.
Melalui film ini, Raffi berusaha agar generasi milenial bisa menerima kombinasi antara cerita dalam film horor, yang memiliki drama dan love story yang kuat. 'The Secret' juga menjadi pembuktian kembalinya Nagita di dunia film layar lebar dengan genre horor.
ADVERTISEMENT
Selain Raffi dan Nagita, beberapa pemeran lain yang turut meramaikan film 'The Secret' ini antara lain adalah Marshanda, Tyas Mirasih, Roy Marten, Gisella Anastasia, dan masih banyak lagi.