3 Selebriti Pria yang Jadi Konsultan Komedi di Film

11 Januari 2019 12:31 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
3 selebriti pria yang jadi konsultan komedi di film. (Foto: Infografik Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
3 selebriti pria yang jadi konsultan komedi di film. (Foto: Infografik Sabryna Putri Muviola/kumparan)
ADVERTISEMENT
Keberhasilan sebuah film komedi tak lepas dari sosok konsultan komedi. Ya, seorang konsultan komedi memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan unsur komedi dalam film.
ADVERTISEMENT
Seperti tiga selebriti pria di bawah ini. Mereka dipercaya untuk menjadi konsultan komedi di film. Selama proses produksi, ia dan sang sutradara bekerja sama di balik layar menuangkan segala kreativitasnya agar komedi tersebut dapat tersampaikan kepada para penonton. Siapa saja? Berikut ulasannya.
1. Muhadkly Acho
Muhadkly Acho. (Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muhadkly Acho. (Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan)
Komika Muhadkly Acho terlibat dalam film ‘Milly & Mamet’ yang tayang di bioskop pada 20 Desember 2018 lalu. Selain menjadi pemain, pria yang akrab disapa Acho ini juga membantu sang sutradara, Ernest Prakasa, membangun unsur komedi di film spin off dari ‘Ada Apa dengan Cinta?’ (AADC) tersebut.
Ini merupakan pengalaman pertama Acho menjadi konsultan komedi dalam sebuah film. Ia mengatakan, menjadi konsultan komedi membuat dirinya lebih mengasah kreativitas agar komedi yang disampaikan di film dapat dirasakan oleh penonton.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 35 tahun itu mengungkapkan bahwa mulanya ia merasa sedikit terbebani ketika diajak Ernest untuk menjadi konsultan komedi. Sebab, ia khawatir dengan ekspektasi tinggi masyarakat, yang akan membandingkan ‘Milly & Mamet’ dengan ‘AADC 1’ dan ‘AADC 2’.
Ia juga menuturkan ada dua kesulitan yang dihadapi saat bekerja di balik layar. Pertama, ia harus memberikan pengarahan kepada pemeran utama. Sebab, Acho terbiasa memberikan pengarahan ke sesama komika. Kedua, ketika ia harus menyeimbangkan porsi antara drama dan komedi.
"Menakar kapan kami harus masukin komedi, kapan harus relakan itu drama supaya enggak ngerusak komedi," kata Muhadkly Acho kepada kumparan dalam sebuah wawancara pada Desember 2018 lalu.
2. Joshua Suherman
Joshua Suherman. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Joshua Suherman. (Foto: Munady Widjaja)
Mantan penyanyi cilik Joshua Suherman juga menjadi salah satu orang yang dipercaya untuk menjadi konsultan komedi di film ‘After Met You’ yang tayang di bioskop pada 10 Januari 2019. Ia mengatakan bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya menggeluti profesi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kalau untuk layar lebar ini yang pertama buat saya pribadi, ya. Tapi, buat sebelumnya sudah ada series di tayangan streaming,” ucap Joshua Suherman dalam sebuah wawancara belum lama ini.
Sama halnya seperti Acho, pelantun ‘Air’ itu mengaku kesulitan ketika mengasah kemampuan komedinya untuk dituangkan ke dalam film.
Joshua menuturkan, waktu kerja yang lebih padat membuatnya harus teliti dalam mengisi unsur komedi tanpa harus merusak alur yang telah dibangun sebelumnya. Ia menyadari bahwa komedi merupakan suatu hal yang bergantung pada selera masyarakat.
“Sebenarnya hal yang ada ramuannya, tapi enggak di semua situasi bisa. Jadi, harus ngikutin mood. Sedih pun harus bikin yang lucu,” tuturnya.
3. Arie Kriting
Arie Kriting. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Arie Kriting. (Foto: Munady Widjaja)
Komika Arie Kriting sudah beberapa kali menjadi konsultan komedi di film, seperti ‘Ngenest’ (2015), ‘Warkop DKI Reborn’ (2016), ‘Susah Sinyal’ (2017), dan ‘Gila Lu Ndro’ (2018).
ADVERTISEMENT
Arie mengatakan, tak mudah untuk membuat sebuah komedi yang bisa mengocok perut orang. Menurutnya, membuat komedi bukan hanya untuk lucu-lucuan, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
“Komedi kan tidak sekadar lucu-lucuan, ada punchline, timing, set up yang enggak boleh hilang. Ada punchline yang ditebelin,” ucap Arie Kriting dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Salah satu contohnya, saat menjadi konsultan komedi di film ‘Susah Sinyal’, ia bersama Ernest membuat jenis komedi yang berkesinambungan dari awal hingga akhir cerita.
“Jadi, bagaimana komedinya dia tuh kayak lagi naik. Polanya mungkin mirip, tapi semakin ke belakang semakin terasa,” imbuh Arie Kriting.