Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Musik kerap dianggap sebagai bahasa universal yang mampu mempersatukan beragam suku bangsa, ras, dan agama. Namun, beberapa musisi dunia dianggap terlalu provokatif dan dilarang untuk menggelar konser atau menjual album di beberapa negara.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah lima band legendaris yang dianggap berbahaya dan dicekal. Satu di antaranya bahkan dilarang untuk menggelar konser dan menjual album di tiga negara. Berikut daftarnya seperti dilansir dari Loudwire.
Siapa tidak kenal The Beatles? Dibentuk oleh John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr pada era '60-an, hingga saat ini The Beatles masih dinobatkan sebagai band paling berpengaruh di dunia.
Hingga kini, fans The Beatles, Beatlemania, masih setia meski band tersebut telah bubar sejak 1970. Pada masanya, The Beatles selalu diterima dengan baik di berbagai negara, kecuali Israel.
Kala itu, Israel yang masih berusia 17 tahun memang amat protektif terhadap kaum muda. The Beatles dilarang menggelar konser di Israel sejak 1964, satu tahun setelah penyanyi Inggris, Cliff Richard, menggelar konser dan dianggap pemerintah menyebarkan dampak yang buruk.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, bukan cuma Israel yang menganggap The Beatles sebagai ancaman kaum muda. Di Indonesia, personel grup musik Koes Bersaudara pernah dibui karena menyanyikan lagu rock n roll ala The Beatles yang pada masa Orde Lama karena dianggap terlalu kebarat-baratan.
Era '70-an dianggap sebagai masa kejayaan bagi musisi rock asal Inggris Raya setelah The Beatles. The Rolling Stones adalah salah satu pionir yang sukses menembus pasar musik Amerika Serikat dan dunia.
Pada 1973, Mick Jagger dan kawan-kawan hendak menggelar tur dunia dan Jepang adalah salah satu negara yang hendak dituju. Namun, kasus narkoba membuat Jagger batal menggelar konser di Negeri Sakura itu.
The Rolling Stones pun dilarang menggelar konser di Jepang selama 17 tahun dan baru diberi izin pada 1990. Karena sudah banyak orang yang menanti, konser The Rolling Stones di Jepang pun berlangsung amat meriah dan terus terkenang hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Gerakan hippies di era '70-an yang mempopulerkan tren pria rambut gondrong sering kali dianggap berbahaya oleh beberapa negara. Kala itu, para hippies acap kali dinilai menjalani gaya hidup yang terlalu bebas dan menggunakan narkoba.
Led Zeppelin merupakan salah satu band rock terpopuler di era kejayaan hippies. Sebagaimana pria di era itu, Jimmy Page, Robert Plant, John Paul Jones, dan John Bonham juga berambut gondrong. Inilah yang membuat mereka dianggap berbahaya oleh beberapa negara.
Pada 1972, Led Zeppelin terpaksa batal tampil di Singapura. Pemerintah memberi larangan karena merasa takut mereka akan membawa budaya hippies dan mempengaruhi kaum muda.
Bahkan, jet pribadi yang mengangkut personel dan kru Led Zeppelin tak boleh mendarat di bandara Singapura, membuat mereka harus berbalik dan kembali ke Inggris Raya.
ADVERTISEMENT
Biasanya, sebuah negara akan bangga jika ada musisi lokal yang populer di dunia. Nyatanya, hal itu tak berlaku bagi Rammstein yang dilarang di negara asal mereka, Jerman.
Pelarangan mereka disebabkan oleh lagu 'Pussy' yang dianggap oleh Federal Office For the Examination of Media Harmful to Young People mempengaruhi kaum muda untuk melakukan seks bebas yang berbahaya.
Agar pencekalan serupa tak terjadi lagi, album 'Liebe Ist Fur Alle Da' yang Rammstein rilis pada 2009 tidak diiklankan pada publik. Album itu pun hanya bisa diakses orang-orang berusia 18 tahun ke atas.
Mungkin tidak semua orang mengenal Cannibal Corpse. George 'Corpsegrinder' Fisher dan kawan-kawan mulai merevolusi musik death metal dan memperkenalkan satu sub-genre baru, yakni brutal death metal, yang secara lirik selalu bercerita tentang pembunuhan sadis ala film slasher horror pada era '90-an.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma dari segi lirik, Cannibal Corpse juga terkenal karena cover album-nya yang provokatif dan menjijikkan. Karena itu, Cannibal Corpse dilarang menggelar konser di Australia sejak 1996.
Tiga album pertama mereka juga dilarang diperjual-belikan di Jerman. Pada 2006, Jerman memang tak lagi memberi larangan, namun album mereka hanya boleh dibeli oleh mereka yang telah berusia 18 tahun ke atas.
Pemerintah Rusia juga melarang lirik-lirik lagu Cannibal Corpse diterjemahkan. Meski tak melarang mereka menggelar konser, namun kaum beragama di Rusia melakukan protes keras sehingga 6 dari 8 konser Cannibal Corpse di negeri tersebut harus dibatalkan.