Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Berita Populer: Bunga Zainal Rugi Rp 15 M; Raffi Ahmad Tawari Sule Wawalkot
30 Agustus 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sule ditawari Raffi Ahmad menjadi wakil wali kota Bekasi juga menjadi sorotan.
Berikut 5 berita populer di hari Kamis yang telah dirangkum kumparan.
1. Jadi Korban Penipuan, Bunga Zainal Alami Kerugian hingga Rp 15 M
Bunga Zainal menjadi korban dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan. Kasus dugaan penipuan tersebut dilakukan oleh orang terdekatnya yang berinisial CD dan SFS.
Total kerugian yang dialami Bunga pun mencapai sekitar Rp 15 miliar. Kata Bunga, di dalam nominal tersebut terdapat uang pendidikan anak-anaknya.
Bunga pun mengaku bersalah karena telah menggunakan uang pendidikan sang anak.
"Memang benar-benar saya kumpulin buat anak-anak saya, bahkan salah satu dana yang suami saya keluarin itu dana pendidikan anak saya. Ini ketika terjadi, mental saya kayak enggak sehat aja," ucap Bunga sambil menangis saat menggelar jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (29/8).
ADVERTISEMENT
Akibat dari kejadian ini, istri dari Sukhdev Singh itu bahkan sempat tak mau bertemu dengan suami dan buah hatinya.
"Saya sampai enggak mau ketemu anak, karena saya bisa marah-marah sama anak saya," kata Bunga.
2. Mengaku 12 Kali Tenggelamkan Dante, Yudha Arfandi: Saya Berlebihan
Terdakwa Yudha Arfandi mengakui kesalahannya karena telah menenggelamkan anak artis Tamara Tyasmara, Dante, sebanyak 12 kali di kolam renang daerah Duren Sawit pada 27 Januari 2024. Pernyataan ini diungkap Yudha dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (29/8).
“Iya, betul Yang Mulia, kecuali yang 54 detik. Ada dua sisi, ada yang dia (Dante) tengah berenang dan di pinggir,” kata Yudha Arfandi dalam kesaksiannya.
Yudha mengaku menenggelamkan Dante untuk melatih napas dan membuat Dante tidak panik ketika berenang. Sebab dia tahu bahwa Dante takut dengan air.
ADVERTISEMENT
“Saya hanya (ingin) melatih napas dan agar (Dante) tidak panik. Saya hanya mau dia tidak panik aja,” ucap Yudha.
Hakim ketua kemudian menanyakan alasan Yudha tetap mengajak Dante untuk latihan pernapasan dengan menenggelamkannya.
“Saudara bisa menduga enggak tindakan Anda bisa mencelakai dan menghilangkan nyawa? Sadar enggak? Saudara kan bisa berenang?” timpal hakim.
Yudha hanya terdiam dan menunduk. Beberapa saat Yudha lalu mengaku bersalah.
“Ya, saya salah yang mulia, saya terlalu berlebihan,” tutur Yudha.
3. Sule Ungkap Sempat Ditawari Raffi Ahmad untuk Jadi Wakil Wali Kota Bekasi
Komedian Sule sudah cukup lama berkecimpung di industri hiburan Tanah Air. Tak dipungkiri, popularitasnya ternyata membuat Sule mendapat banyak tawaran untuk terjun ke dunia politik.
ADVERTISEMENT
Sule menceritakan bahwa Gilang Dirga sempat mengajaknya untuk mengikuti Pilkada. Namun, ia belum mau menerima tawaran tersebut.
Selain Gilang Dirga, Raffi Ahmad juga rupanya sempat mengajak Sule untuk mengikuti Pilkada. Mantan suami Nathalie Holscher tersebut ditawari posisi yang cukup menggiurkan.
"Kemarin Raffi (Ahmad), nawarin di Depok apa Bekasi gitu. Bekasi, dia telepon, 'Mau gak jadi Wakil Wali Kota (Bekasi)?' (Dalam hati Sule) 'Pagi-pagi (nawarin) jadi wakil wali kota,'" jelas Sule.
"Baru bangun (ditawari) wakil wali kota. Kan bingung kita jawabnya," imbuh Sule.
Sule mengatakan bahwa ia masih nyaman dengan kondisinya saat ini. Ia merasa belum mampu mengurus masyarakat banyak.
"Enggaklah kayaknya, mendingan di rumah saja, enggak ribet. Kan harus ngurusin rakyat, kita yang dekat-dekat sajalah, saudara kita urusin," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
4. Yudha Arfandi Dibentak JPU, Suasana Sidang Kematian Dante Menegang
Suasana tegang terasa saat terdakwa Yudha Arfandi memberikan kesaksian dalam sidang kasus kematian Dante di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (29/8).
Yudha dan salah satu anggota jaksa penuntut umum (JPU) sempat beradu argumen dengan nada tinggi. Awalnya, JPU bertanya soal niat Yudha Arfandi yang pernah ingin menikahi Tamara.
"Saudara pernah mengajak Tamara menikah, kan? Waktu itu, saudara niatnya seperti apa?" tanya JPU.
"Sekali lagi saya tekankan, saya tidak pernah mengajak menikah. Yang selalu ingin menikah itu adalah Tamara. Tamara ingin saya menikahinya. Itu waktu akhir 2023," jawab Yudha.
Namun, JPU kembali mengulang keterangan ibu Tamara dan bukti rekaman telepon yang pernah diputar di persidangan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Berarti pernah, kan?" tanya JPU dengan nada tinggi.
"Iya, pernah. Tapi itu saya utarakan karena, ya, daripada kita berantem terus, ya, saya utarakan niat untuk menikah," ucap Yudha.
Mendengar jawaban Yudha, JPU naik pitam.
"Saudara jangan 'mencla-mencle' kalau jawab. Itu kan sama saja, namanya pernah!" bentak JPU.
Yudha hendak menimpali perkataan JPU lagi. Namun, majelis hakim melerai keduanya.
ADVERTISEMENT
"Saudara terdakwa dan jaksa, tolong turunkan tensi. Ini kan pertanyaan sederhana saja, jadi tolong kita jaga suasana sidang," ucap hakim ketua bernama Immanuel Tarigan.
Hakim ketua juga mengingatkan Yudha agar menjawab dengan jujur dan konsisten.
"Apa pun jawaban saudara, tentu menjadi pertimbangan kami. Sekali lagi saya ingatkan, jawab dengan jujur. Jika iya, iya. Jika tidak, tidak," ucap Immanuel.
ADVERTISEMENT
5. Jaga Hubungan Baik dengan Sarwendah, Ruben Onsu Masih Antar Anak-anak Sekolah
Ruben Onsu dan Sarwendah tengah menjalani proses perceraian. Kendati demikian, keduanya masih menjaga hubungan baik demi anak-anak.
Sarwendah tak pernah menghalangi Ruben bertemu buah hatinya. Kuasa hukum Ruben, Minola Sebayang, mengatakan bahwa kliennya masih sering mengantarkan anak-anaknya ke sekolah.
"Sampai hari ini, kan, masih ketemu anak-anaknya, yang nganterin sekolah masih Ruben," ungkap Minola di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (27/8).
Minola mengapresiasi sikap Sarwendah dan Ruben Onsu yang lebih mengutamakan kepentingan buah hati mereka. Keduanya tak segan melepaskan ego demi kebaikan mental anak-anaknya.
"Artinya gini apa pun yang dialami mereka sebagai orang tua, mereka tidak ingin anaknya ikut kena dampak. Anak tetap punya ayah, punya ibu," ungkap Minola.
ADVERTISEMENT
"Karena tidak ada mantan ayah, tidak ada mantan ibu, supaya tidak mengganggu tumbuh kembang mental anaknya. Jadi, mereka tetap menunjukkan ke anak anaknya mereka baik baik saja," tambahnya.