5 Berita Populer: Joko Anwar soal Pengepungan di Bukit Duri; Nasib Seringai

29 April 2025 7:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sutradara film Joko Anwar dalam Roundtable Interview film Pengepungan Di Bukit Duri, kantor Come and See Pictures, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).  Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sutradara film Joko Anwar dalam Roundtable Interview film Pengepungan Di Bukit Duri, kantor Come and See Pictures, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025). Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
Joko Anwar soal film Pengepungan di Bukit Duri tembus 1 juta penonton menjadi berita populer di hari Senin (28/4).
ADVERTISEMENT
Manajer soal nasib band Seringai usai ditinggal Ricky Siahaan juga menjadi sorotan.
Berikut 5 berita populer di hari Senin yang telah dirangkum kumparan.

1. Kata Joko Anwar Usai Film Pengepungan di Bukit Duri Tembus 1 Juta Penonton

Konferensi Pers film terbaru karya Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Sutradara Joko Anwar memberikan tanggapan usai film garapannya, Pengepungan di Bukit Duri, meraih 1 juta penonton.
Lewat unggahan di akun Instagramnya, Joko Anwar mengungkapkan bahwa dirinya tidak jadi kapok untuk membuat film bergenre thriller.
Melihat jumlah penonton film Pengepungan di Bukit Duri membuat Joko Anwar semakin yakin untuk menggarap Eksekutors.
"Enggak jadi kapok bikin thriller! EKSEKUTORS HERE WE GO!!!" tulis Joko Anwar.
Namun, Joko Anwar maupun rumah produksinya, Come and See Pictures, belum mengumumkan secara detail mengenai Eksekutors.
ADVERTISEMENT
Film Pengepungan di Bukit Duri memperoleh 1.010.030 penonton di hari kesepuluh penayangannya di bioskop.
Di unggahan lainnya, Joko Anwar mengucapkan terima kasih kepada para penonton yang sudah menyaksikan film Pengepungan di Bukit Duri.
"Terima kasih teman-teman yang udah jadi bagian dari 1 juta penonton Pengepungan di Bukit Duri!" tulis Joko.

2. Kenang Jasa Bunda Iffet, Anang Hermansyah: Saya Belum Bisa Balas Apa-apa

Anang Hermansyah melakukan pertemuan membahas tentang RUU permusikan di Cilandak Town Square, Jakarta, Senin (4/2/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Anang Hermansyah mengenang jasa mendiang ibunda Bimbim Slank, Iffet Veceha alias Bunda Iffet, dalam perjalanan kariernya. Anang mengatakan bahwa ia bisa bertahan di industri musik Tanah Air karena jasa Iffet.
"Saya dilahirkan oleh Bunda Iffet. Saya bukan orang Potlot, saya dari desa di Jember, saya dikasih tempat dan pernah tidur di Potlot 2 tahun di situ bersama teman-teman," tutur Anang di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Minggu (27/4).
ADVERTISEMENT
Anang mengaku banyak mengambil pelajaran dari sosok Bunda Iffet. Bagaimana Iffet bisa membangun kebersamaan di tengah-tengah orang yang saat itu merintis karier di Potlot.
"Bunda Iffet mengajari saya, mendidik saya sampai hari ini bisa begini. Mengajari saya bagaimana membangun kebersamaan dengan komponen yang lahir dari Potlot," tutur Anang.
Iffet, lanjut Anang, benar-benar membangun semangat generasi muda yang ingin berkarya. Hal ini yang menurut Anang harus terus dijaga oleh semua pihak yang ada di industri musik.
Lebih lanjut, Anang menegaskan bahwa sampai saat ini dia belum bisa membalas jasa Bunda Iffet yang menerima sosok Anang kala itu sebagai seorang perantau.
"Saya belum bisa membalas apa-apa. Karena tanpa beliau dulu, ya, Anang berangkat dari Jember enggak ada siapa-siapa tapi diterima oleh beliau, 'sudah di sini aja. Yuk, bareng-bareng asal kamu mau ikut, bareng-bareng membangun cita-cita Potlot, cita-cita Slank'," tandasnya.
ADVERTISEMENT

3. Bimbim Slank Ungkap Keinginan Bunda iffet Dimakamkan Satu Liang dengan Suami

Suasana pemakaman ayah Bimbim Slank Sidharta M Soemarno di TPU Karet Bivak, Jakarta, Selasa (5/3/2024). Foto: Dok. Agus Apriyanto
Bimbim Slank dan sang ibunda, Iffet Veceha alias Bunda Iffet, pernah berbincang mengenai lokasi pemakaman. Perbincangan itu terjadi jauh sebelum Bunda Iffet meninggal dunia.
Kala itu, Iffet memiliki beberapa opsi lokasi pemakaman. Mulai dari pemakaman di Jakarta hingga yang terletak di Jawa Barat.
"Wasiatnya dulu sebelum bapak meninggal, minta ada 3 opsi pemakaman. 'Aku enggak mau di sini, Jeruk Purut lah, Sukabui lah'," ujar Bimbim di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Minggu (27/4).
Namun sejumlah opsi tersebut gugur, usai ayah Bimbim, Sidharta M Soemarno, meninggal dunia pada Maret 2024. Sejak saat itu, Bunda Iffet berwasiat agar dimakamkan satu liang dengan sang suami.
ADVERTISEMENT
"Tapi begitu bapak meninggal 'ya, aku di situ lah, kan kita mau berdua'. Makanya kita dikuburinnya bareng Papa," tukas Bimbim.

4. Tanggapan VISI Usai 'Disentil' Hakim di Sidang Perdana Uji Materiil UU Hak Cipta

Ariel NOAH (kedua dari kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat Vibrasi Suara Indonesia (VISI) menggelar konferensi pers di SCBD, Rabu (19/3). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Mahkamah Konstitusi menggelar sidang pendahuluan perkara uji materi terhadap Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Kamis (24/4).
Sidang ini menjadi langkah awal dalam proses judical review yang diajukan 29 musisi dalam Vibrasi Suara Indonesia (VISI) terhadap regulasi hak royalti musik.
Sidang dengan perkara Nomor 28 PU XXIII/2025 beragenda mendengarkan pokok permohonan dipimpin oleh Saldi Isra sebagai hakim ketua, Enny Urbaningsih dan Asrul Sani sebagai hakim anggota.
Dalam persidangan, Saldi Isra meminta VISI agar memberikan perbandingan yang jelas soal pokok perkara yang mereka ajukan untuk diuji secara materiil.
ADVERTISEMENT
"Tugas para kuasa hukum, memberikan elaborasi yang clear kepada Mahkamah agar Mahkamah tidak salah mengambil sikap," kata Saldi Isra dalam persidangan.
"Karena penting sekali seni ini. Kalau pekerja seni sudah saling berkelahi, jadi repot juga," lanjutnya.
Saldi Isra mengapresiasi langkah VISI karena telah mengajukan langkah yang dinilainya tepat.
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum VISI, Panji Prasetyo, menyebut sentilan hakim Saldi Isra kepada pihaknya hanya soal revisi teknis, bukan soal prinsip dalam permohonan.
"Saldi Isra sudah omong panjang lebar. Itu sidang pendahuluan. Semua orang pasti dikoreksi. Koreksi berkas aja kemarin. Enggak ada yang prinsip. Sama sekali enggak ada yang prinsip," kata Panji kepada kumparan, Jumat (25/4).
"Bahkan Saldi Isra bilang kalian sudah tepat datang ke sini. Cuma bilang itu. Kalau petitum, identitas, kami akan patuhi sesuai ketentuan Mahkamah Konstitusi. Cuma memperjelas alasan aja," lanjutnya.
ADVERTISEMENT

5. Kata Manajer tentang Nasib Seringai Usai Kepergian Ricky Siahaan

Manager Seringai, Wendy Putranto saat ditemui di Rumah Duka di RSPAD Gatot Subroto. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Banyak pihak yang mempertanyakan bagaimana masa depan grup band Seringai sepeninggal gitaris mereka, Ricky Siahaan. Ricky meninggal usai alami serangan jantung setelah menyelesaikan tur konser bersama Seringai di Jepang.
Terkait hal itu, manager Seringai, Wendy Putranto, mengaku belum bisa bicara perihal bagaimana masa depan Seringai tanpa sosok Ricky Siahaan.
"Saya enggak tahu, terus terang, jujur, dan saya enggak berani juga nanya ke teman-teman Seringai, gimana masa depan Seringai ke depannya," ujar Wendy Putranto kepada wartawan di rumah duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Sebagai manager, Wendy enggan untuk menyinggung masalah tersebut. Apalagi saat ini seluruh personel Seringai masih dalam kondisi berkabung.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini masih masa berkabung, masih masa berduka, dan terlalu dini kayaknya untuk bertanya apa rencana ke depan dari Seringai dan saya memutuskan untuk enggak bertanya itu sama mereka," ungkap Wendy.