Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Berita Populer: Venue Konser Ed Sheeran Dipindah; Dante Takut Berenang
17 Februari 2024 9:03 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Demi laga Timnas vs Vietnam, venue konser Ed Sheeran dipindah ke JIS menjadi berita populer di hari Jumat (16/2).
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihak sekolah Dante, putra Tamara Tyasmara , mengungkap fakta terbaru juga menjadi sorotan.
Berikut 5 berita populer hari Jumat yang telah dirangkum kumparan.
1. Demi Laga Timnas vs Vietnam, Venue Konser Ed Sheeran Dipindah dari GBK ke JIS
Promotor konser Ed Sheeran di Jakarta, PK Entertainment, baru saja membuat pengumuman di Instagram. Mereka memberi tahu soal perpindahan venue konser pelantun lagu Perfect tersebut.
Konser yang digelar pada 2 Maret mendatang tersebut seharusnya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Namun, venue konser Ed Sheeran dipindah ke Stadion Internasional Jakarta (JIS).
"Keputusan ini dipertimbangkan dengan cermat, dengan prioritas utama adalah mendukung pertandingan sepak bola nasional Indonesia vs Vietnam yang dijadwalkan berlangsung pada 21 Maret 2024 di GBK," tulis PK Entertainment di kolom caption.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, pihak promotor memastikan akan tetap memberikan pengalaman menonton konser yang menyenangkan dengan mengusung konsep panggung 360 derajat.
2. Dihujat Usai Beri Dukungan ke Keluarga Yudha Arfandi, Gisel: Saya Gak Peduli
Gisella Anastasia alias Gisel menjadi sorotan usai cuplikan isi direct message-nya ke keluarga Yudha Arfandi--tersangka dalam kasus kematian Dante--tersebar di media sosial. Pesan itu berisi dukungan Gisel terhadap keluarga Yudha.
Mantan istri Gading Marten tersebut dinilai tak bisa berempati kepada keluarga korban. Ia pun jadi dihujat netizen gara-gara aksinya itu.
Kendati demikian, Gisel tak begitu peduli dengan pendapat netizen.
"Saya gak peduli. Kalau saya hidup urusi omongan dan buatan orang, saya selalu menyaring," ujar Gisella Anastasia di kawasan Ciracas belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Gisel tak mempermasalahkan beragam hujatan tersebut. Sebab bagi Gisel, hanya dirinya yang tahu isi hati diri sendiri dan orang-orang di terdekatnya.
"Yang penting saya tahu isi hati saya dan orang terdekat saya tahu. Masalah omongan orang, sejak lima tahun lalu saya gak pernah gubris," ungkap Gisel.
Penyanyi jebolan Indonesian Idol itu tak merasa melakukan kejahatan apa pun dalam pesan singkat yang dia berikan kepada keluarga Yudha. Gisel bahkan sempat membaca ulang pesan tersebut untuk memastikan dirinya tak menyampaikan kalimat yang salah.
"Aku cek semua DM yang aku kirim ke adiknya YA, Safira. Semua kata katanya baik, tidak menyalahkan dan merugikan siapa siapa," ucap Gisel.
"Itu hanya support saja. Orang ngomong apa gak apa-apa," tambahnya.
ADVERTISEMENT
3. Keluarga Sebut Yudha Arfandi Bukan Pembunuh, Tamara Tyasmara Diminta Jujur
Kasus kematian Dante, anak tunggal Tamara Tyasmara dengan mantan suaminya, Angger Dimas, masih terus bergulir. Setelah menetapkan Yudha Arfandi alias YA sebagai tersangka, kini polisi masih terus mendalami fakta-fakta lainnya, termasuk menguak motif dari kekasih Tamara membunuh Dante.
Meski Yudha dinyatakan bersalah karena membenamkan kepala Dante sebanyak 12 kali ke kolam renang, keluarga Yudha rupanya tak terima. Akun @svrramadhani yang diduga sebagai sepupu Yudha, mengungkap momen kedekatan Yudha dengan Dante semasa hidupnya.
Dalam salah satu postingannya di IG Story, sepupu Yudha memperlihatkan momen saat Dante di kolam renang bersama Yudha.
"Akhirnya keluarga mengizinkan untuk speak up, kami pihak keluarga berhak untuk memberi pembelaan. Selama ini kami diam hanya untuk menjaga reputasi anda @tamaratyasmara dengan harapan bisa lebih speak up bagaimana bonding antara abang saya dan anak anda," tulis akun @svrramadhani.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui di Polda Metro Jaya, Tamara sempat disinggung soal postingan keluarga Yudha tersebut. Namun, ibu satu anak itu enggan bicara.
Ia mengaku bahwa semua keterangan tentang kematian Dante telah ia serahkan ke polisi. Sehingga ia tidak merasa perlu bicara ke publik terkait ranah pribadinya.
"Aku sudah speak up sama penyidik dan psikolog, apa yang aku tahu sudah aku sampaikan sejujurnya," katanya.
4. Dalih Tamara Tyasmara soal Dante yang Disebut Takut Renang di Sekolah
Pihak sekolah Dante, Janitra Bina Manusa School, telah buka suara terkait kasus kematian putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas tersebut. Lewat keterangan tertulis, perwakilan sekolah menyebut bahwa Dante memiliki ketakutan untuk berenang.
Hal itu terindikasi dari beberapa pengamatan pihak sekolah. Pertama, saat awal sesi renang baru diadakan di sekolah, Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya.
ADVERTISEMENT
"Walaupun sudah ada beberapa coach di dalam kolam dan diberikan panduan dari pelatihnya, maupun dengan menggunakan swimming board dan floaties pun, Dante memilih untuk tetap duduk di pinggir kolam," ucap Wani Siregar, Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School.
Awak media akhirnya melakukan konfirmasi ke Tamara Tyasmara terkait pernyataan pihak sekolah yang menyebut Dante takut berenang. Akan tetapi, Tamara membantah pernyataan tersebut.
Menurut Tamara, Dante bukannya takut berenang. Namun, Dante sering sakit saat berada di sekolah.
ADVERTISEMENT
"Dante di sekolah bukan takut berenang. Tapi dia kalau di sekolah suka pilek," ujar Tamara saat dijumpai di Polda Metro Jaya, baru-baru ini.
5. Pihak Sekolah Ungkap Fakta soal Dante: Takut Renang; Bahagia saat Bertemu Ayah
Pihak sekolah Janitra Bina Manusa School turut menyoroti kasus putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, Dante, yang tewas tenggelam di Kolam Renang Tirtamas Jakarta Timur pada 27 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar, mengungkap soal kondisi fisik dan psikologis Dante selama tiga bulan terakhir sebelum meninggal. Dalam keterangan tertulisnya, Wani menyebut bahwa Dante adalah sosok anak yang ceria.
Wani juga menyampaikan bahwa Dante memiliki ketakutan untuk berenang dan masih tidak percaya diri.
Hal itu terindikasi dari beberapa pengamatan pihak sekolah. Pertama, saat awal sesi renang baru diadakan di sekolah, Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya.
Kedua, setelah beberapa kali sesi renang dilaksanakan, lambat laun Dante mulai menunjukkan kemauannya untuk mengikuti sesi berenang. Meski sudah mulai berani, Dante tetap terlihat kurang percaya diri untuk berenang.
"Walaupun sudah ada beberapa coach di dalam kolam dan diberikan panduan dari pelatihnya, maupun dengan menggunakan swimming board dan floaties pun, Dante memilih untuk tetap duduk di pinggir kolam sambil melihat atau observasi keadaan kolam dan kondisi teman-temannya yang sedang bermain dan belajar renang di dalam kolam dengan coach-nya, sebelum akhirnya memutuskan siap dan mau untuk masuk ke air," jelas Wani.
ADVERTISEMENT