Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Hal Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Miss Universe Indonesia 2023
9 Agustus 2023 10:01 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Kontes kecantikan Miss Universe Indonesia 2023 menjadi sorotan publik beberapa hari terakhir. Dalam penyelenggaraannya, panitia kontes tersebut diduga melakukan pelecehan seksual terhadap para finalisnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa finalis memberanikan diri untuk speak up dan menceritakan kejadian yang mereka alami. Mereka juga melaporkan penyelenggara ke Polda Metro Jaya.
Berikut ini adalah rangkuman tentang dugaan pelecehan seksual di Miss Universe 2023.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa finalis Miss Universe Indonesia diminta untuk melakukan pemeriksaan tubuh atau body checking dalam kondisi tanpa busana.
Mirisnya, terdapat lawan jenis di ruangan tersebut. Selain itu, para finalis juga dipotret dalam kondisi tanpa busana.
Padahal, sejak awal penyelenggaraan kontes, para finalis tak diberi tahu bahwa mereka harus melakukan pemeriksaan tubuh dalam kondisi tanpa busana.
"Klien kami, N, mereka tanpa sepengetahuan, tidak ada diberi tahu, tidak ada akses informasi, tidak ada di rundown, bahkan para Province Director juga tidak dikasih tahu akan dilakukan body checking," ucap kuasa hukum N, Mellisa Anggraeni saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (7/8).
ADVERTISEMENT
Mellisa membenarkan bahwa kliennya dan para finalis lain memang mengalami pemeriksaan tubuh. Namun, mereka merasa seperti ditodong oleh pihak penyelenggara, karena tak ada informasi sejak awal.
"Body checking ini tidak pernah ada di rundown acara, tiba-tiba mereka dihadapkan, seolah ditodong harus melakukan body checking. Klien kami terpukul, merasa martabatnya dihinakan. Ajang kompetisi yang harusnya meninggikan value manusia, tetapi justru diperlakukan seperti objek," jelas Mellisa.
Dua finalis Miss Universe Indonesia, R dan J, menjelaskan awal mula mereka diminta untuk menanggalkan busana. R menyebut, kegiatan body checking sebenarnya tak ada di rundown acara.
"Kita disuruh untuk fitting dan tidak ada agenda melakukan body checking. Makanya saya sebagai salah satu finalis MUID sangat kaget untuk disuruh tiba-tiba bugil," ungkap R dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Senin (7/8).
ADVERTISEMENT
Menurut R, dirinya tak hanya diminta untuk menanggalkan busana. Namun, ada juga kontak fisik yang membuatnya tidak nyaman.
"Tidak hanya dilihat, tapi juga dipegang area-area privat, seperti yang saya alami sendiri. Saya disuruh memperlihatkan bagian belakang saya, bagian bokong, seperti itu," tuturnya.
R makin tak nyaman melihat ada finalis lain saat dirinya menanggalkan pakaian. Ia merasa harga dirinya sebagai perempuan telah direndahkan.
"Saya merasa sangat direndahin. Ya, ini bukan sebagai Miss Universe, 'Memang perlu ya sampai segininya?' Dan saya di ajang lain pun tidak pernah ada body check yang sampai separah ini," kata R.
Finalis berinisial R mengaku sempat dibentak ketika menolak untuk melepas seluruh busana. Ia pun merasa tertekan karena dalam kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya takut dan tertekan seperti takut masuk dalam penilaian kalau saya menolak. Kemudian langsung saya agak dibentak karena saya sempat menolak untuk membuka (pakaian dalam), oke saya membuka . Bagian atas saya lalu saya di-body checking, saya disuruh angkat kaki satu dan dicek, kaki saya kenapa, dan kayak kekurangannya apa," jelas J.
"Tapi itu saya tidak difoto, saya hanya dicatat saja. Lalu setelah dibuka atasnya tadi, saya menutup lagi bagian atas saya, namun saya dibentak lagi, dimarahi, kalau saya ini, 'Gimana sih kalau nanti dikirim ke luar negeri? Kalau di luar negeri nanti kamu akan telanjang di depan banyak orang, so kamu harus bangga dengan dirimu sendiri, harus embrace yourself,'" imbuhnya.
ADVERTISEMENT
J kemudian menuturkan bagaimana kondisi lokasi saat dirinya menanggalkan busananya. Ia menyebut banyak orang lalu lalang di sekitar tempat itu.
"Di situ tidak hanya ada perempuan saja, di situ ramai, ada laki-laki, yang saya ingat ada tiga orang laki-laki, sisanya cewek dan itu ramai dan tidak di ruangan tertutup, tidak ada pintu. Benar-benar hanya sekat kayu saja, dan orang lalu lalang di situ sangat bebas," pungkasnya.
Organisasi Miss Universe Indonesia resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Mereka dipolisikan atas dugaan melakukan pelecehan seksual ke para finalis.
Miss Universe Indonesia yang berada di bawah naungan PT Capella Swastika Karya (CSK) dilaporkan oleh salah satu finalis yang berinisial N. Ia menyambangi Polda Metro Jaya pada Senin (7/8) didampingi kuasa hukumnya, Mellisa Anggareni.
ADVERTISEMENT
"Setelah berkonsultasi dengan Kasubdit bagian Renata, kami juga berdiskusi dengan para korban ya, kami akhirnya melaporkan perbuatan dugaan adanya pelecehan yang dilakukan terhadap klien kami," ucap Mellisa Anggraeni.
Mellisa mengatakan bahwa insiden pelecehan itu terjadi pada 1 Agustus lalu. Saat itu, N dan para finalis lain diminta untuk melakukan pemeriksaan tubuh atau body checking.
Mirisnya, terdapat laki-laki saat para finalis melakukan pemeriksaan tubuh. Selain itu, mereka juga dipotret dalam kondisi tidak menggunakan busana.
"Kekerasan seksual bukan fisik saja, non fisik juga kekerasan seksual. Memaksa seseorang memperlihatkan alat vital itu juga kekerasan seksual. Kemudian ada pasal 14 dan atau pasal 15 yang berhubungan mengambil gambar atau foto seseorang tanpa kehendaknya juga diatur di dalam UU," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Usai membuat laporan, N menjelaskan bahwa baru pertama kali mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan selama ia menekuni dunia kecantikan.
N masih syok atas dugaan pelecehan yang dialaminya. Mentalnya pun tertekan.
"Saya masih getar tangan (karena dugaan pelecehan seksual)," kata N.
Kuasa hukum N, Mellisa Anggraini, membenarkan bahwa kliennya masih merasakan ketakutan.
"Masih syok mbak ini, masih gemetaran dia. Baru pertama kali dia punya perihal seperti ini," tutur Mellisa.