5 Lagu Incubus yang Wajib Didengar Sebelum Konser Nanti Malam

7 Februari 2018 9:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Incubus konser di Jakarta (Foto: DME Asia)
zoom-in-whitePerbesar
Incubus konser di Jakarta (Foto: DME Asia)
ADVERTISEMENT
Setelah Liam Gallagher menggempur Jakarta pada 14 Januari lalu, giliran grup musik Incubus yang akan memanaskan suasana Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (7/2) malam.
ADVERTISEMENT
Grup musik rock asal California, Amerika Serikat, yang kini digawangi Brandon Boyd (vokal), Mike Einziger (gitar), Jose Pasillas (drum), Chris Kilmore (DJ/turntable), dan Ben Kenney (bas) ini akan membawakan berbagai tembang andalannya.
Mulai dari album pertama mereka ‘Fungus Amongus’ yang rilis pada 1996, hingga album ‘8’ yang rilis pada 2017.
Sebelum ngerock bersama Incubus pada konser ke-3 mereka di Indonesia, mari simak 5 lagu Incubus pilihan kumparan (kumparan.com) yang wajib didengarkan.
1. No Fun
Seminggu lalu Incubus baru saja merilis video musik single ‘No Fun’ dari album ‘8’ yang rilis tahun lalu. Karena mereka akan menggelar konser di Jakarta, tak lengkap rasanya tidak mendengarkan dan menghafalkan lagu ini terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Secara instrumental, album terbaru Incubus memiliki nuansa yang lebih modern dan digital dengan teknologi yang semakin mutakhir. Meski banyak berubah mengikuti zaman, sebenarnya single ‘No Fun’ masih memiliki beberapa ciri khas Incubus. Mulai dari gitar yang penuh overdrive, bassline yang indah, dan suara sengau Boyd.
Secara lirik, lagu ini seolah berusaha mengajak semua penggemar Incubus untuk bersenang-senang di tengah problematika era milenial yang semakin rumit. Selain itu, shout pada bagian chorus sukses membangkitkan gairah rock mereka di lagu ini.
2. Drive
Lagu paling populer dari Incubus ini diambil dari album ketiga mereka ‘Make Yourself’ yang rilis pada tahun 2000. Memenangkan Modern Rock Single of the Year di Billboard Awards 2001, lagu ini jelas dikenal tak hanya oleh penggemar Incubus.
ADVERTISEMENT
Komposisi musik ‘Drive’ memang jauh lebih lembut ketika dibandingkan dengan beberapa lagu hit Incubus lain. Namun, single ini tetap tak menghilangkan unsur alternatif rock Incubus yang agresif
Einziger lebih banyak menggunakan gitar akustik dan gebukan drum Pasillas terdengar lebih minimanis. Tapi, keindahan bassline Katunich justru terdengar lebih mendominasi. Saat memasuki bagian solo gitar, Einziger baru menggunakan sebuah gitar elektrik yang diberi efek fuzz.
Meski tanpa lirik yang membawa pesan moral atau protes, ‘Drive’ tetap cocok disebut sebagai salah satu lagu terbaik Incubus dengan lirik minimalis dan sentuhan musik yang manis. Tak heran, lagu ini selalu jadi andalan pada setiap jelang akhir konser mereka.
3. Anna-Molly
I picture your face in the back of my eyes,
ADVERTISEMENT
A fire in the attic a proof of the prize,
Anna-Molly, Anna-Molly, Anna-Molly
Lirik dari ‘Anna-Molly’ itu sepertinya sudah sangat familiar di telinga para penggemar Incubus dan pecinta musik era 90 dan 2000-an. ‘Anna Molly’ merupakan salah satu lagu di album keenam Incubus bertajuk ‘Light Grenades’ yang rilis pada 2006.
Bukan nama kerabat atau karakter fiksi, ‘Anna-Molly’ sebenarnya merupakan anagram dari kata anomali yang berarti aneh atau tak biasa. Ketika susunan diksi lagu ini diperhatikan, Incubus seolah ingin menceritakan tentang kisah cinta pengidap erotomania, yang tertarik pada sesosok wanita yang sebenarnya tidak nyata.
Namun, saat menonton video klipnya yang dipenuhi simbol mata satu--yang kerap dikaitkan dengan organisasi bawah tanah illuminati--Incubus seolah ingin semua orang melihat satu kejadian aneh, kala jasad seorang wanita hidup kembali.
ADVERTISEMENT
Ide brilian itu menunjukkan bahwa Incubus merupakan band yang tak hanya jenius dalam menulis lirik, namun juga hebat dalam menciptakan konsep sebuah lagu.
Riff gitar dengan overdrive kental yang Einziger mainkan di bagian intro cukup ikonik. Pada lagu itu pula, DJ Kilmore justru bermain piano dan sebuah alat musik bernama marxophone, yang merupakan jenis instrumen Zither tanpa fret. Dengan marxophone, nuansa di lagu ini terasa lebih misterius, kelam dan gelap.
Dalam setiap konsernya, Incubus biasa memainkan ‘Anna-Molly’ di tengah sebagai klimaks. Wajar saja, hal itu mereka lakukan karena musik agresif dan lirik sederhana di tembang ‘Anna-Molly’ sangat cocok untuk membuat para penonton bernyanyi dan berlompatan bersama.
4. Wish You Were Here
ADVERTISEMENT
Untuk menurunkan tensi penampilan mereka di setiap konser, biasanya Incubus akan membawakan tembang ‘Wish You Were Here’ yang merupakan single andalan dari album ‘Morning View’ yang rilis pada tahun 2001.
Seperti berbagai band alternatif rock lain di era 2000-an, lagu ini banyak menonjolkan unsur scratch DJ. Selain itu, di lagu ini Einziger juga menunjukkan kehebatannya sebagai seorang gitaris yang mampu mengombinasikan sentuhan gitar elektrik, dan gitar akustik secara apik.
Suara marakas yang dimainkan oleh Boyd juga menciptakan suasana tenang dan damai pada lagu rock tersebut.
Grup band Incubus. (Foto: APF/Kena Betancur)
zoom-in-whitePerbesar
Grup band Incubus. (Foto: APF/Kena Betancur)
Seperti biasa, lagu-lagu Incubus selalu terdiri dari 4 stanza lirik, dua verse, satu chorus, dan satu coda yang dinyanyikan sebagai klimaks. Untuk ‘Wish You Were Here’, Boyd menciptakan lirik yang amat sederhana, namun penuh makna kekeluargaan yang ramah.
ADVERTISEMENT
Meski tetap di jalur alternatif rock, ‘Wish You Were Here’ dinilai sebagai salah satu lagu Incubus, yang paling pop dan pas untuk dikumandangkan di bagian tengah konser sebagai obat 'penurun tensi'.
‘Wish You Were Here’ dan ‘Morning View’ merupakan karya terakhir Incubus bersama pembetot bas asli mereka Alex Katunich. Katunich meninggalkan Incubus pada 2003, dan fokus bekerja sebagai penata musik di berbagai video game seperti Red Faction, WEE Smackdown, dan MotoGP 2.
5. Megalomaniac
Lagu ini merupakan salah satu single dari album ‘A Crow Left of the Murder...’ yang dirilis pada 2004. Saat bertandang ke Jakarta, kemungkinan besar Incubus juga akan membawakan lagu tersebut.
Saat ditelisik dari segi aransemen musik, ‘Megalomaniac’ merupakan salah satu lagu Incubus yang paling mampu untuk memainkan emosi. Unsur scratch DJ di lagu ini hanya terdengar jelas di 30 detik awal lagu. Namun, suara gitar Einziger dan dentuman bas Kenney yang penuh dinamika, terdengar amat liar dan padat.
ADVERTISEMENT
Saat semua instrumen musik bertemu dengan suara Boyd yang sengau, ‘Megalomaniac’ menjadi menjadi satu lagu yang ampuh, membuat para penonton di pertunjukan mereka terdiam, dan berjingkrak-jingkrak saat bersamaan.
Tak hanya itu, lirik di lagu ini dipenuhi dengan pesan protes. Di masa itu Amerika Serikat, negara kelahiran Incubus, memang sedang dipimpin oleh Presiden George Bush yang banyak dikecam publik.
‘Megalomaniac’ jadi lagu protes Incubus untuk pemerintahan Bush yang penuh masalah, dan mereka nilai kurang berhasil.
Hey megalomaniac
You're no Jesus
Yeah, you're no f***ing Elvis
Special, as you know yourself
Baby, just step down, step down
Dari lirik pada chorus lagu ini, semuanya terlihat jelas. Incubus menggambarkan sosok Bush sebagai seorang megalomania yang amat terobsesi dengan kekuatannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Pengulangan lirik ‘step down’ di baris terakhir menunjukkan bahwa para personel Incubus sudah muak dengan pemerintahan Bush. Kala itu, mereka juga berharap agar presiden Amerika Serikat ke-43 itu segera dilengserkan.