5 Pemain Film Pendatang Baru yang Masuk Nominasi FFI 2019

Pemain film sekaligus penyanyi Zara eks JKT48. Foto: Instagram: @jkt48.zara.

Baru-baru ini, nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2019 atau Piala Citra 2019 diumumkan pada Selasa (12/11) di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.

Tahun ini, ada 21 kategori nominasi yang dibacakan, salah satunya seperti 'Film Panjang Terbaik', 'Sutradara Terbaik', 'Pemeran Utama Pria Terbaik', 'Pemeran Utama Wanita Terbaik', dan 'Pemeran Pendukung Pria Terbaik', dan 'Pemeran Pendukung Wanita Terbaik'.

Beberapa nama aktor dan aktris yang berhasil masuk ke dalam nominasi FFI 2019 memang tak asing lagi, salah satunya adalah Reza Rahadian dan Abimana Aryasatya. Tahun ini, keduanya kembali bersaing di FFI dalam kategori nominasi 'Pemeran Utama Pria Terbaik'.

5 Pemain Film Pendatang Baru yang Masuk Nominasi FFI 2019 Foto: Grafik: Sabryna Putri Muviola/kumparan

Meski nama keduanya terbilang 'langganan' untuk nominasi tersebut, ada beberapa artis pendatang baru yang ikut merebutkan Piala Citra tersebut. Seperti, Angga Yunanda dan Muhammad Khan.

Bukan hanya Angga dan Khan, ada beberapa nama baru pula yang ikut masuk nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2019. Kali ini, mari kita bahas siapa saja nama-nama aktor dan aktris pendatang baru yang berhasil masuk nominasi di FFI 2019.

Pemeran film 'Sunyi', Angga Yunanda saat berkunjung ke kantor kumparan, Jalan Jati Murni No.1A, Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu, (27/3). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan

Aktor kelahiran Lombok, 16 Mei 2000 ini mengawali debutnya di dunia film lewat film 'Sajen' pada tahun 2018. Di tahun 2019 ini, Angga telah membintangi empat film, yaitu 'Tabu: Mengusik Gerbang Iblis', 'Melodylan', 'Sunyi', 'Dua Garis Biru', dan 'Habibie & Ainun 3'.

Lewat perannya sebagai Bima di film 'Dua Garis Biru', Angga berhasil masuk ke dalam nominasi kategori 'Pemeran Pria Terbaik' di FFI 2019. Film garapan sutradara Gina S.Noer itu merupakan cerita drama percintaan yang mengangkat tema pendidikan seksual di kalangan remaja.

Film yang diperankan oleh Zara 'JKT48', Cut Mini, Lulu Tobing, dan Dwi Sasono ini bercerita tentang Dara (Zara) dan Bima (Angga), sepasang kekasih yang masih duduk di bangku SMA. Keduanya harus menikah karena telah melanggar batas pacaran yang menyebabkan Dara hamil.

Dalam nominasi tersebut, Angga bersaing dengan Reza Rahadian ('My Stupid Boss 2'), Abimana Aryastya ('Gundala'), Lukman Sardi ('27 Steps of May'), Muhammad Khan ('Kucumbu Tubuh Indahku'), dan Ringgo Agus Rahman ('Keluarga Cemara').

Adhisty Zara ke kantor kumparan, Jakarta Selatan, pada Senin (21/10/2019). Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan

Nama Adhisty Zara Sundari atau yang dikenal Zara 'JKT48' memang sedang menjadi sorotan di dunia perfilman Tanah Air. Zara sendiri mengawali karier berfilmnya lewat 'Dilan 1990' pada tahun 2018.

Meski perannya tak banyak, sosok Zara ternyata menarik perhatian publik dengan aktingnya yang menggemaskan. Namanya pun semakin dikenal ketika ia memerankan Euis di film 'Keluarga Cemara'.

Tahun ini, Zara terlibat dalam 'Dua Garis Biru'. Film itu juga yang membuatnya masuk dalam daftar nominasi 'Pemeran Utama Wanita Terbaik'. Dalam kategori tersebut, Zara akan bersaing dengan artis senior seperti Nirina Zubir yang juga lawan mainnya di film 'Keluarga Cemara'.

Bukan hanya Nirina, Zara juga akan bersaing dengan Raihaanun ('27 Steps Of May'), Sissy Priscillia ('Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta & Rangga'), dan Sha Ine Febriyanti ('Bumi Manusia').

Pemain Film "Bumi Manusia" Jerome Kurnia saat berkunjung ke kantor kumparan, Selasa (16/7). Foto: Faisal Rahman/kumparan

'Bumi Manusia' menjadi salah satu film yang menempati banyak nominasi di FFI 2019. Film ini mendapatkan nominasi untuk kategori 'Film Cerita Panjang Terbaik', 'Sutradara Terbaik', 'Pemeran Utama Wanita Terbaik', 'Pemeran Pendukung Wanita Terbaik', dan 'Pemeran Pendukung Pria Terbaik'.

Aktor Jerome Kurnia menjadi salah satu pemeran yang mewakilkan fim 'Bumi Manusia' di FFI 2019. Lewat perannya sebagai pria Belanda bernama Robert Suuhorf, Jerome masuk ke dalam nominasi 'Pemeran Pendukung Pria Terbaik'.

Di dalam nominasi ini, Jerome akan bersaing dengan Randy Pangalila dari film 'Kucumbu Tubuh Indahku', Baskara Mahendra dari film 'Bebas', H. Mandra Y.S dari film 'Si Doel The Movie 2', Verdi Solaiman dari '27 Steps of May', dan Whani Dharmawan dari 'Kucumbu Tubuh Indahku'.

Baskara Mahendra saat di kumparan. Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan

Baskara Mahendra juga salah satu dari deretan pemain film pendatang baru yang masuk nominasi di FFI 2019. Lewat perannya sebagai Jojo di film 'Bebas', Baskara masuk ke dalam nominasi 'Pemeran Pendukung Pria Terbaik'.

Meski 'Bebas' diambil dari adaptasi drama komedi asal Korea Selatan berjudul 'Sunny' (2011), ceritanya filmnya memiliki perbedaan dari segi karakter. Salah satunya, karakter Jojo yang diperankan Baskara.

Di film itu ia bergabung dengan geng yang didominasi para perempuan. Meski begitu, Baskara menekankan bahwa karakter yang ia perankan bukanlah laki-laki feminin alias bencong.

"Soalnya kalau lihat trailer, geng cewek, cowok itu anggapannya pasti begitu (feminin). Padahal, geng cewek-cowok itu sama. Gender itu enggak dibeda-bedakan, itu biasa," kata Baskara.

Film besutan Mira Lesmana dan Riri Riza ini bercerita tentang persahabatan lima anak SMA bernama Vina (Maizura) Kris (Sheryl Sheinafia), Jessica (Agatha Pricilla), Gina (Zulfa Maharani), Suci (Lutesha), dan Jojo (Baskara Mahendra).

Muhammad Khan Foto: Instagram @muhammad.khan_

Muhammad Khan merupakan aktor pendatang baru di dunia perfilman Indonesia. Meski memiliki jam terbang yang tak begitu tinggi, aktingnya di ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ layak diperhitungkan.

‘Kucumbu Tubuh Indahku’ adalah debutnya di dunia akting. Khan berperan sebagai Juno, seorang penari yang memiliki jiwa feminin. Lewat aktingnya tersebut, Khan mendapat nominasi 'Pemeran Utama Pria Terbaik' di FFI 2019.

Selain 'Pemeran Utama Pria Terbaik', 'Film Kucumbu Tubuh Indahku' juga masuk ke dalam nominasi 'Film Cerita Panjang Terbaik', 'Sutradara Terbaik', 'Pendukung Pria Terbaik', 'Penyunting Gambar Terbaik', 'Penata Busana Terbaik', 'Penata Rias Terbaik', 'Penata Suara Terbaik', 'Penata Musik Terbaik', 'Pengarah Artistik Terbaik', dan 'Penulis Skenario Asli Terbaik'.

Film besutan sutradara Garin Nugroho ini bercerita tentang kehidupan seorang penari Lengger pria bernama Juno. Sejak kecil, ia tinggal tanpa ayah dan ibu serta kerap berpindah-pindah. Seiring berjalannya waktu, Juno mengenal kasih sayang dari orang-orang di sekelilingnya, mulai dari guru tari, bibi penjual ayam, paman penjahit, seorang petinju, seorang Warok, dan Bupati.