7 Hal Menarik dari Synchronize Festival 2017

9 Oktober 2017 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bob Tutupoli di Synchronize Fest. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bob Tutupoli di Synchronize Fest. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Synchronize Festival telah resmi selesai digelar, pada Senin (9/10) tengah malam. Bertempat di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Diskopantera menutup festival tersebut dan sukses membuat penonton kelelahan karena joget selama 2,5 jam.
ADVERTISEMENT
Kini, kumparan (kumparan.com) ingin merunut tujuh hal yang menarik dari festival musik lintas genre dan generasi tersebut.
1. Diadakan 3 hari berturut-turut
.Feast di Synchronize Festival 2017 (Foto: Prabarini K/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
.Feast di Synchronize Festival 2017 (Foto: Prabarini K/kumparan)
Ini merupakan kali pertama Synchronize Festival diadakan selama tiga hari berturut-turut. Tahun lalu, yang merupakan kali pertama festival ini diadakan, Synchronize Fest hanya digelar selama dua hari.
2. Menampilkan 102 musisi
Naif di acara Synchronize Festival (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Naif di acara Synchronize Festival (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Festival musik ini berhasil menggaet sebanyak 102 musisi dari seluruh belahan Tanah Air. Mulai dari musisi indie, seperti Jason Ranti dan The Adams, hingga musisi arus utama seperti Glenn Fredly dan Tulus.
3. ‎‎Memiliki 5 panggung
Slank di Synchronize Fest 2017 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Slank di Synchronize Fest 2017 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Untuk menampung ratusan musisi, tentu harus memiliki jumlah panggung yang banyak. Synchronize Fest menyediakan lima panggung dengan ukuran yang beragam. Panggung-panggung itu dinamakan Gigs Stage, Forest Stage, District Stage, Lake Stage, dan Dynamic Stage.
ADVERTISEMENT
4. ‎Festival lintas genre, lintas generasi
Penampilan Bob Tutupoli. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Bob Tutupoli. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Synchronize Fest menyediakan berbagai macam genre musik yang bisa dinikmati penonton. Punk, rock, folk, blues, jazz, hingga dangdut acara ini punya semuanya. Acara ini juga tak hanya mengundang musisi muda, tapi juga para senior yang sudah melegenda, sebut saja seperti Ebiet G. Ade dan Bob Tutupoly.
5. ‎Ajang reuni band
Clubeighties di Synchronize Festival (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Clubeighties di Synchronize Festival (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Pesta musik Indonesia ini membuat para band yang lama tertidur, bangun dari tidurnya. Para band yang beristirahat itu menjawab rasa rindu penonton terhadap performa mereka. Steven and Coconut Treez, Club Eighties, Base Jam Reunion adalah beberapa di antaranya.
6. Dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo
Presiden Jokowi di Synchronize Fest 2017 (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di Synchronize Fest 2017 (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Setelah sebelumnya sempat menghadiri We the Fest yang dipromotori Ismaya Live, kini Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, kembali menyambangi festival musik. Synchronize Festival adalah salah satunya.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi hadir di hari kedua. Kala itu, ia menikmati penampilan Ebiet G Ade, Dead Squad, dan Shaggydog. Tak datang sendiri, Presiden Jokowi juga ditemani oleh Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, serta sejumlah paspampres.
7. Rilisan musik langka di Record Store Synchronize Fest
Record Store di Synchronize Festival (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Record Store di Synchronize Festival (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Biasanya, rilisan musik langka yang hadir dalam bentuk CD, kaset, atay vinyl dijual di sebuah toko atau acara-acara besar tertentu. Synchronize Fest pun menjawab keingingan para penikmat musik, yakni dengan menghadirkan Record Store di acara tersebut selama 3 hari.
Rilisan musik yang jarang kamu temui pun bisa kamu temukan di sini, salah satunya adalah 'Art Pepper Meets The Rhythm Section', piringan yang dirilis sejak tahun 1953 silam.
ADVERTISEMENT
Harganya pun bervariasi, yakni mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 350 ribu.