Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Adik Marshanda Diduga Sindir Sheila Salsabila Gara-gara Unggahan Ini
30 Juni 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sosok sahabat Marshanda , Sheila Salsabila , belakangan ini tengah menjadi sorotan. Ia banyak diperbincangkan usai mengabarkan bahwa Marshanda hilang selama dua hari.
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit yang menuding tindakan Sheila tersebut hanya sebagai ajang pansos (panjat sosial). Sebab, pihak keluarga Marshanda menegaskan bahwa pemain sinetron Bidadari itu baik-baik saja dan tidak hilang.
Baru-baru ini, melalui unggahan video di akun Instagram miliknya, Sheila diduga menyindir keluarga Marshanda. Dalam video itu, Sheila menyebut orang tua Marshanda malu punya anak yang mengidap penyakit mental.
“Enggak ada yang nemenin, itu sakit banget. Sampai malnya tutup, gue nyari-nyari enggak ketemu. Pengin banget dia jadi bridesmaid gue, tapi gue enggak bisa kontak dia karena orang tuanya enggak kasih dia untuk teman-teman dia karena orang tuanya malu punya anak kayak gitu,” ucap Sheila.
Sementara itu, Sheila mengatakan bahwa dirinya tak pernah malu memiliki sahabat seperti Marshanda.
ADVERTISEMENT
“Tapi, kalau gue, gue enggak malu, kok, punya sahabat yang punya mental breakdown,” imbuhnya.
Adik Marshanda Diduga Sindir Balik Sheila Salsabila
Pernyataan Sheila itu tampaknya membuat geram adik Marshanda, Alyssa Ramadhani. Lewat Story Instagramnya, Alyssa seolah menyindir balik Sheila.
Dalam unggahannya, Alyssa menyinggung soal ketulusan. Menurutnya, orang yang benar-benar tulus adalah orang yang menyayangi tanpa pamrih.
“Jika kamu benar-benar menyayangi seseorang dan peduli mereka secara tulus tanpa agenda apa pun, kamu tidak perlu menunjukkan ke dunia untuk membuktikan ke semua orang apa yang kamu lakukan. Satu-satunya orang yang perlu tahu adalah seseorang yang coba kami cintai dan sayangi,” tulis Alyssa dalam bahasa Inggris.
Laporan: Karina Savitri