Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketiganya belum lama ini bertandang ke kumparan bersama Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro ‘Warkop’.
Mereka berbagi kisah mengenai ‘Warkop DKI Reborn’, termasuk tentang bagaimana pengalaman yang dilalui selama proses syuting berlangsung.
Selama syuting, menurut Adipati, ada sejumlah adegan yang cukup sulit dilakukan. Salah satu yang paling menantang ialah ketika ia harus mengucapkan deretan kata makian.
“Yang versi lamanya kan yang, ‘Dasar monyet bau, kadal bintit, muka gepeng, kecoak bunting, babi ngepet, dinosaurus, brontosaurus, kirik.’ Ada lagi versi barunya, tata bahasanya ribet dan ngejelimet banget. Itu, sih, yang paling susah,” ucap Adipati.
Pengambilan gambar untuk adegan itu, menurut Adipati, memang tak banyak diulang. Namun, sebelum syuting, ia telah berlatih mengucapkannya hingga ratusan kali.
ADVERTISEMENT
Selain itu, cuaca panas saat mereka syuting di Maroko juga menjadi tantangan bagi Adipati dan kedua rekannya, Aliando serta Randy. Saat pengambilan gambar, panasnya mencapai 48 derajat Celsius.
“Ada adegan kami harus tiduran di batu. Itu batunya tajam-tajam dan panas. Jasi kami saja sampai bolong karena kepanasan. Itu hari pertama puasa,” ujar Randy.
“Enggak kalah beratnya ketika, ada itu di trailer, ya, mereka guling-guling di pasir. Itu top light, pukul 12.00–13.00 waktu setempat. Bayangkan panasnya,” timpal Indro.
Sementara itu, Aliando merasakan tantangan ketika harus beradegan bersama seekor unta. Adegan tersebut, menurutnya, diulang berkali-kali hingga sempat ingin dihilangkan.
“Harusnya, setelah gue dua line, untanya bangun. Ini baru satu line, dia sudah bangun. Atau belum juga ngomong, sudah bangun. Di take akhir, yang semuanya sudah pada hopeless—hampir enggak jadi adegannya, ingin diubah—alhamdulillah, dia bangun. Itu sudah detik-detik terakhir,” tutur Aliando.
Berbeda dari Adipati, Aliando, dan Randy, Indro mengaku tak merasakan kesulitan berarti saat beradegan. Hanya saja, ia—sebagai konsultan karakter—justru tertantang untuk mengarahkan ketiga pemeran utama.
ADVERTISEMENT
“Karena ekstrem cuacanya, kadang-kadang enggak ngapa-ngapain di situ tapi terkuras energi saya. Jadi, suka ngantuk gitu. Saya harus melek sebetulnya, cuma kadang-kadang lewat (ketiduran) juga,” pungkas Indro.
Dalam ‘Warkop DKI Reborn’ , Dono, Kasino, dan Indro dikisahkan direkrut oleh Komandan Cok (Indro ‘Warkop’) dan ditugaskan menyelidiki money laundry di perusahaan perfilman. Hal itu membuat ketiganya terdampar di Maroko.