Agnez Mo hingga Ariel NOAH Datangi Kementerian Hukum, Bahas Sistem Royalti

19 Februari 2025 19:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Segenap musisi dan penyanyi Indonesia, yaitu Ariel NOAH, Agnez Mo, hingga BCL mendatangi kantor Kemenkum, Rabu (19/2/2025).  Foto: Dok. Kemenkumham
zoom-in-whitePerbesar
Segenap musisi dan penyanyi Indonesia, yaitu Ariel NOAH, Agnez Mo, hingga BCL mendatangi kantor Kemenkum, Rabu (19/2/2025). Foto: Dok. Kemenkumham
ADVERTISEMENT
Agnez Mo hingga Ariel NOAH mendatangi kantor Kementerian Hukum atau Kemenkum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/2). Kedatangan mereka diterima langsung oleh Menteri Hukum Supratman Andi Agtas.
ADVERTISEMENT
Pertemuan itu digelar dalam rangka mendengar masukan dari penyanyi dan pencipta lagu terkait sistem royalti, terutama mengenai rencana revisi UU Hak Cipta yang tengah dibahas di DPR.
Segenap musisi dan penyanyi Indonesia, yaitu Ariel NOAH, Agnez Mo, hingga BCL mendatangi kantor Kemenkum, Rabu (19/2/2025). Foto: Dok. Kemenkum

Agnez Mo Datangi Kemenkum, Sampaikan Pandangan tentang Hak Royalti

Agnez Mo saat datangi Kemenkum juga menyampaikan pandangan tentang hak royalti. Dia menekankan pentingnya pemahaman yang lebih baik terhadap regulasi yang berlaku.
"Percakapan yang tadi saya jalani dengan Pak Menteri tujuannya untuk belajar lebih tentang Undang-undang Hak Cipta. Karena saya WNI, saya taat hukum Indonesia. Sayangnya, ada kasus yang membuat kebingungan di kalangan musisi lainnya, jadi saya pikir ini kesempatan yang baik untuk mendengar agar kita semua lebih sadar hukum,” kata Agnez Mo.
ADVERTISEMENT
Armand Maulana juga menjadi salah satu musisi yang hadir. Ia menyebut bahwa keresahan terkait sistem royalti menjadi alasan utama pertemuan tersebut.
Saat ini sistem royalti musik sedang ramai disorot karena kasus antara Agnez Mo dan Ari Bias. Agnez harus membayar denda Rp 1,5 miliar atas penggunaan lagu Bilang Saja milik Ari. Hal ini berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
"Kami sebagai penyanyi merasa perlu memberikan masukan kepada pemerintah terhadap keresahan yang terjadi saat ini. Kami berkumpul karena belum ada serikat penyanyi yang menaungi kami," tutur Armand.
Penampilan Ariel NOAH saat konser Lifetime: Tribute to Chrisye di Istora Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Ariel NOAH soal VISI

Ariel NOAH bicara soal Vibrasi Suara Indonesia atau VISI. VISI merupakan buah dari keresahan terkait sistem royalti yang disorot karena persoalan Agnez Mo dan Ari Bias.
ADVERTISEMENT
Menurut Ariel, VISI hadir mewakili penyanyi yang menginginkan penyelesaian atas polemik yang berkembang.
“Kami ingin negara hadir untuk menengahi dan menyelesaikan persoalan ini agar ada kejelasan bagi semua pihak,” ucap Ariel.
Sementara itu, Bunga Citra Lestari atau BCL menambahkan, tujuan utama para musisi adalah menciptakan ekosistem musik yang adil bagi semua pihak.
“Yang pasti, kami sebagai penyanyi ingin ada solusi agar industri musik bisa berjalan dengan fair dan baik untuk semua,” ujar BCL.
Penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) tampil pada konser musik SKYAVENUE 2024 di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (31/8/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Tanggapan Menteri Hukum

Tanggapan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas ialah mengapresiasi inisiatif musisi dalam menyuarakan aspirasi mereka.
“Saya berterima kasih kepada Agnez dan para musisi lainnya atas masukan yang diberikan. Masukan ini akan kami jadikan pertimbangan dalam pembahasan revisi UU Hak Cipta,” kata Supratman Andi Agtas.
ADVERTISEMENT
Supratman Andi Agtas menegaskan pemerintah selalu terbuka terhadap berbagai masukan dari masyarakat.
“Setiap saat, kami menerima berbagai masukan, dan setelah menerima draf RUU dari parlemen, kami akan menindaklanjutinya dengan kajian lebih lanjut,” ungkapnya.
Audiensi tersebut adalah langkah awal dalam memperkuat dialog antara pemerintah dan para musisi. Ke depannya, pemerintah bakal mengambil kebijakan hak cipta yang lebih jelas dan adil bagi industri musik Indonesia.