Alami Kerugian Finansial, Promotor Good Vibes Fest Tuntut The 1975

9 Agustus 2023 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Matty Healy dari band The 1975. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Matty Healy dari band The 1975. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Promotor Good Vibes Fest, Future Sound Asia, menuntut band The 1975 buntut tindakan sang vokalis, Matthew Timothy Healy alias Matty Healy. Saat manggung di festival musik itu, Healy mencium rekan band-nya, Ross MacDonald, yang merupakan bassist The 1975.
ADVERTISEMENT
Good Vibes Fest digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. The 1975 tampil di hari pertama. Akibat tindakan Healy, pemerintah Malaysia memutuskan menghentikan penyelenggaraan Good Vibes Fest yang seharusnya digelar pada 21-23 Juli 2023.
Future Sound Asia dalam pernyataannya pada 7 Agustus 2023, seperti dilansir Billboard, mengatakan tindakan The 1975 bertentangan dengan perjanjian yang telah mereka sepakati bersama. Perjanjian ini terkait penampilan The 1975 di Good Vibes Fest.
“Pelanggaran ini menyebabkan pembatalan festival yang mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi Future Sound Asia,” bunyi keterangan dari Future Sound Asia.
Matty Healy dari band The 1975. Foto: Shutterstock

Promotor Good Vibes Fest Tuntut Kompensasi ke The 1975

Future Sound Asia menuntut kompensasi ke The 1975 setelah penyelenggaraan Good Vibes Fest dihentikan. Sebab, mereka kemungkinan besar telah membayar artis yang tampil dan harus mengembalikan dana kepada para penonton.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya, Future Sound Asia juga menyesalkan aksi Healy. Tindakannya tidak hanya melanggar peraturan perundang-undangan di Malaysia, tapi juga menodai reputasi baik Good Vibes Fest yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Future Sound Asia menghargai kepercayaan yang telah diberikan oleh penggemar dan pihak berwenang kepada mereka selama bertahun-tahun. Future Sound Asia tetap teguh dengan komitmennya untuk menciptakan pengalaman musik live yang semarak di Malaysia.
“Memastikan kepatuhan penuh terhadap hukum dan peraturan setempat,” kata Future Sound Asia.
Pengamat Sosial dan Kajian Budaya dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati. Foto: Vokasi UI
Sementara itu, Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengatakan, Healy harus siap menerima konsekuensi terkait tindakannya. Salah satu dampaknya ialah kemungkinan mereka diboikot.
“Masyarakat punya hak untuk memboikot karyanya, itu sangat mungkin,” tutur Devie kepada kumparan, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Devie, sebagai seorang figur publik, Healy seharusnya menghormati kultur di negara yang ia sambangi bersama rekan-rekannya.
“Ketika kita datang ke suatu tempat, kita wajib menghormati budaya di mana kita bertamu tadi. Kita harus terima apa yang menjadi nilai-nilai di sana,” ucap Devie.
Artis, El Rumi. Foto: Instagram/@elelrumi
Kekecewaan terhadap tindakan Healy disampaikan oleh El Rumi dan Iqbaal Ramadhan. Keduanya merupakan penggemar The 1975.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, El mengaku menyukai karya-karya The 1975. "As a fan of The 1975, i just love their music & work of arts and I never care about their personal life or views," tulisnya.
Namun, pria 24 tahun itu tidak bisa menerima tindakan Healy saat manggung di Good Vibes Fest. Menurut El, tindakan tersebut sangat tidak etis.
ADVERTISEMENT
“Apalagi dilakukan di negara yang mayoritas Muslim. Harusnya dia bisa respect dengan culture negara yang sedang dia pijaki,” tulis El.
Iqbaal Ramadhan di Konferensi pers virtual program Iqbaal, Selasa (9/5). Foto: Giovanni/kumparan
Sementara itu, Iqbaal dalam kicauan di Twitter, merasa tindakan Healy sudah kelewatan. Pria 23 tahun ini akhirnya memutuskan berhenti menjadi penggemar The 1975.
"Gak ada justifikasi apa pun untuk semua aksi yang dilakukan. Both on stage and the post performance. Very tone-deaf, disrespectful dan cringe mentok. Can't believe the day has come but officially no longer a fan👎👎👎👎👎 #jametttttttttttttihilih," tulis Iqbaal.