Alasan Angga Dwimas Sasongko Bikin Sekuel 'Filosofi Kopi'

5 Juli 2017 21:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angga. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Angga. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ben dan Jody kembali hadir di film 'Filosofi Kopi 2: Ben & Jody'. Chicco Jerikho dan Rio Dewanto masih menjadi aktor utama di film karya sutradara Angga Dwimas Sasongko itu. Angga lantas menuturkan alasan mengapa ia ingin membuat sekuel untuk film tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya melihat dari karakter ceritanya (Ben dan Jody) tumbuh enggak cuma di film, tapi di luar film juga," ujar Angga saat gelar jumpa pers 'Filosofi Kopi 2: Ben & Jody' di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).
Setelah film pertamanya sukses di pasaran, Angga bersama kawan-kawan membuka kedai Filosofi Kopi yang berlokasi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Selain menyeduh kopi, kedai ini juga menjual merchandise resmi film dengan judul yang sama. Kedai ini bisa terbilang sukses dan hal itu terbukti, karena kini Filosofi Kopi telah membuka dua kedai lagi di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan dan Yogyakarta.
Para pemain Filosofi Kopi 2 (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Filosofi Kopi 2 (Foto: Munady Widjaja)
Tapi, Angga memang ingin mengembangkan karyanya ini tidak hanya di ranah film dan kedai saja. Ia sudah merancang untuk membuat dunia yang luas untuk film yang diadaptasi dari cerita pendek karya Dee Lestari itu. Angga mengibaratkannya dengan menyebut Marvel Cinematic Universe, di mana tokoh superhero-nya saling berkesinambungan.
ADVERTISEMENT
"Kalau Hollywood punya Marvel dan Star Wars. Susah di sini karena kita enggak punya budaya alien atau superhero. Kita punya budaya kopi dan kenapa kita enggak bikin konten yang hidup dalam sebuah platform? Ini bukan proyek film, tapi branded content yang bisa hidup di platform yang ada," jelas sutradara 'Surat dari Praha' itu.
Untuk sekuel 'Filosofi Kopi', Angga membuat webseries dan sandiwara radio sebagai ajang perkenalan sekuel tersebut. Konten yang ditawarkan dari webseries dan sandiwara radio ini tentu memiliki alur cerita yang berbeda dari plot filmnya. Inilah yang ingin dikembangkan oleh Angga untuk karyanya, mengembangkan dunia Filosofi Kopi lebih luas lagi.
Selain itu, pria berusia 32 tahun ini juga mengutarakan alasannya mengapa ia ingin mengembangkan dunia Filosofi Kopi.
ADVERTISEMENT
"Karena memang harus berpikir untuk mengembangkan IP (Intellectual Property atau Hak Kekayaan Intelektual). That's what showbiz does, gitu. Di Amerika 'kan, Disney hidup karena IP. Marvel berkembang karena IP. Jadi, enggak perlu setiap hal create IP baru. Kalau misal IP-nya berpotensi berkembang ya, kita kembangin. Dan ini baru juga di Indonesia. Belum ada yang bisa ngembangin IP sejauh ini," ujarnya.