Alasan Anggy Umbara Hadirkan Zombie di Film '5 Cowok Jagoan'

Pemain '5 Cowo Jagoan' di kumparan (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)

Film '5 Cowok Jagoan' tayang hari ini, Kamis (14/12) di seluruh bioskop Indonesia. Film ini adalah karya dari sutradara Anggy Umbar, putra Danu Umbara yang membesut film '5 Cewek Jagoan' yang populer di tahun 1980-an.

Saat bertandang ke kantor kumparan (kumparan.com), Anggy mengatakan bahwa film aksi-komedinya ini menghadirkan zombie-zombie yang akan menjadi daya tarik utama. Alasannya, karena sejak dulu, pria berusia 37 tahun ini sekali membuat film zombie.

"Di Indonesia juga jarang 'kan, ada film fantasi yang sampe breaking the wall gitu. Jadi, bisa memperkaya perfilman indonesia dengan varian yang lebih lebar lagi. Di Indonesia belum pernah ada film action zombie, 'kan?" ucapnya.

"Salah satu wishlist saya salah satunya adalah, bikin film zombie. Akhirnya ketemu Pak Raam Punjabi (MVP Pictures) di AFM, American Film Market, kita nonton banyak film, salah satunya 'Train To Busan', kita bilang, ‘Keren banget ya, kapan Indonesia bisa bikin kayak gini?’. Akhirnya saya ajuin satu judul cerita saya, dan Pak Raam setuju juga," lanjutnya.

Make up untuk film 5 Cowok Jagoan (Foto: Dok. MVP Pictures)

'5 Cowok Jagoan' menghadirkan Ario Bayu, Cornelio Sunny, Dwi Sasono, Muhadkly Acho, dan Arifin Putra sebagai pemeran utama, begitu juga Nirina Zubir yang merupakan seorang wanita jagoan. Keenam orang ini terlihat mengenakan kostum yang unik-unik sesuai dengan sosok superhero pada karakter mereka masing-masing.

"Saya ingin setiap karakternya ikonik punya identitas yang kuat dan komplit, selain dari segi orangnya tapi juga dari segi kostumnya agar bisa tercipta satu franchise yang bisa berlanjut terus ke depannya," kata Anggy yang juga mengatakan bahwa syuting film '5 Cowok Jagoan' memakan waktu hampir 1 bulan.

Pemain '5 Cowo Jagoan' di kumparan (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)

Lalu, apa tantangan untuk pria yang juga menggarap film 'Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1' ini? Anggy menjawab bahwa membuat semua sisi dan orang yang bergabung dalam film ini menjadi kesatuan yang harmonis adalah tantangan terbesarnya.

"Soalnya 'kan banyak banget elemennya, mulai dari pemain, efeknya, sinematografinya, story-nya, ini semua tantangan banget buat saya," tuturnya.

"Untuk para pemainnya, sebenernya enggak masalah karena sebelum saya direct mereka, kita udah duduk bareng dulu, saling kenal dulu. Jadi, memang saya cari pemain yang enak diajak kerja bareng, bukan yang superstar. Bukan yang cantik doang tapi enggak bisa acting," sambungnya dengan nada serius.