Alasan LSF Loloskan Film Doctor Strange 2 Meski Sempat Ada Polemik Adegan LGBT

9 Mei 2022 13:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Foto: Marvel Studios
zoom-in-whitePerbesar
Poster Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Foto: Marvel Studios
ADVERTISEMENT
Lembaga Sensor Film (LSF) meloloskan film Doctor Strange in the Multiverse of Madness alias Doctor Strange 2 untuk tayang di bioskop Indonesia. Padahal, sebelumnya, ada polemik terkait film yang dibintangi oleh Benedict Cumberbatch itu.
ADVERTISEMENT
Polemik itu berkaitan dengan isu konten LGBTQ dalam film Doctor Strange 2. Gegara isu itu, film tersebut dilarang tayang di Arab Saudi.
“LSF meluluskan film ini [Doctor Strange 2] karena memang menilai tidak ada scenes atau adegan LGBT,” kata Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto kepada kumparan, Senin (9/5).
Adapun, menurut Rommy, sebuah film disebut mengandung adegan LGBT apabila memperlihatkan ciuman sesama cowok atau adegan lainnya. Sementara, Rommy melanjutkan, tidak ada adegan seperti itu di film Doctor Strange 2.

Adegan di Film Doctor Strange 2 yang Menampilkan Karakter LGBT

Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Foto: Disney
Adegan yang menampilkan karakter LGBT dalam film Doctor Strange 2 melibatkan tokoh America Chavez (Xochitl Gomez) dalam sebuah flashback ketika dirinya berusia 6 tahun. Saat itu Chavez yang memiliki kekuatan super untuk membuka portal ke dunia lain, diceritakan sedang berada di kampung halamannya bersama orang tuanya. Yang menjadi kontroversi karena kedua orang tua Chavez digambarkan berjenis kelamin perempuan.
ADVERTISEMENT
Adegan berdurasi 12 detik itu ditampilkan untuk memberikan backstory terhadap karakter Chavez yang mendukung motif tindakannya dalam film. Chavez trauma karena kekuatannya yang tak bisa ia kontrol dan membuat orang tuanya terlempar ke dimensi lain.
Karena alasan itulah Disney yang membawahi Marvel Studios, menolak permintaan otoritas Arab Saudi untuk melakukan sensor.
Karakter Chavez yang diperankan aktris berusia 16 tahun itu juga merupakan karakter lesbian. Sedangkan homoseksualitas masuk kategori pelanggaran hukum syariah di Arab Saudi, sehingga film Doctor Strange 2 dilarang tayang.
Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Foto: Disney
Namun, LSF menilai bahwa adegan tersebut tidak termasuk adegan LGBT. "Kalau LSF melihat tidak ada adegan percintaan LGBT di situ, yang selama ini selalu dikhawatirkan, 'Waduh ada adegan LGBT.' Entah ciuman atau apa,” tutur Rommy.
ADVERTISEMENT
“Seperti film-film yang lain, itu, kan, ada ciuman sesama cowok, ciuman sesama cewek. Kalau adegan itu LSF ketat,” lanjutnya.
Menurut Rommy, hal itu yang menjadi pertimbangan film Doctor Strange 2 dinyatakan lulus sensor. “Tapi, film Doctor Strange ini tidak ada adegan LGBT, makanya lulus sensor,” ucapnya.
Film Doctor Strange 2 diberi rating PG-13. Namun, banyak orang tua yang masih mengajak anaknya yang masih kecil menonton film tersebut.