Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sudah 6 tahun grup musik The SIGIT absen menelurkan album baru. Ya, dua personel The SIGIT memang sedang sibuk menggarap proyek lain; Rekti bersama Mooner, sedangkan Farri bersolo karier.
ADVERTISEMENT
Namun, Farri menuturkan bahwa tahun ini, grup musik asal Bandung, Jawa Barat, itu akan merilis album baru. Ia juga berjanji akan menyuguhkan satu konsep segar yang berbeda dari sebelum-sebelumnya.
"Nuansanya mungkin akan manis, sih, menurut saya. Manis untuk cowok, gagah untuk cewek," ungkap Farri ketika ditemui di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, belum lama ini.
"Memang dalam proses pengkaryaannya bakal lebih sweet dan tema dasarnya juga lebih sweet. Kalau dulu 'kan temanya tentang cinta juga, tapi lebih dark. Kalau yang ini seolah-olah lebih lugas, tapi dibawanya tersirat, bukan tersurat," sambungnya.
Farri belum berani mengungkapkan apa tajuk utama dari album terbaru The SIGIT. Akan tetapi, repetoar lagu untuk album tersebut sudah terkumpul sangat banyak.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari saya, materi sudah siap 20 lagu sebenarnya. Kita siap untuk double LP. Tapi, nanti gimana pertimbangan marketing-nya, apakah langsung keluarin double LP atau gimana," tuturnya.
Bukan cuma banyak, lulusan S2 Ilmu Arsitektur ITB itu juga mengatakan bahwa latar belakang semua lagu sudah tercipta secara berkesinambungan. Artinya, akan ada satu tema besar yang menunjukkan bahwa The SIGIT saat ini sudah berubah dan bertransformasi.
"Jadi, ada kayak album part satu dan kamu enggak akan cukup kalau cuma dengerin part itu doang. Kamu harus dengerin yang album part dua, begitu pun sebaliknya," kata Farri.
Ia pun amat berhati-hati dalam bercerita tentang tema utama album baru tersebut. Akan tetapi ada satu bocoran yang setidaknya memberi pencerahan bagi para fans.
ADVERTISEMENT
"'Kan yang buat lagu itu ada saya dan Rekti. Kalau saya sendiri temanya tentang kematian. Karena saya pernah mimpi tentang kematian dan itu jadi momentum saya untuk kepikiran menciptakan ini. Bukan mau menceramahi atau apa, sih, enggak. Ya, ini tentang kematian versi sayalah," ujarnya.
"Kalau Rekti tentang apa, ya? Imajinasi kalau enggak salah. Ya, mimpinya dia juga. Tentang berpindah tempat gitu gitulah kalau saya enggak salah menafsirkannya," sambungnya.
Dari segi aransemen, The SIGIT juga beralih dari rock n roll 'ugal-ugalan' menjadi lebih eksperimental. Mengapa mereka melakukan eksplorasi seperti itu?
"Di alam bawah sadar, kalau saya sendiri, untuk mainin riff gitar yang heavy kayak dulu, saya enggak bisa. Maksudnya, bukan enggak bisa yang gimana gitu, ya, bukan enggak bisa dalam artian negatif, tapi untuk explore lagi lebih ingin enggak ke arah sana (rock n roll 'ugal-ugalan')," terangnya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan lirik di lagu-lagu baru The SIGIT kelak? Apakah kata-kata lugas yang profokatif bak pemberontak juga akan dibuang?
"Kalau dari liriknya juga, secara diksi, akan terasa lebih berat. Tapi, beratnya bukan dalam artian heavy yang bikin murung, enggak, tapi kayak banyak layer dalam menginterpretasikan satu kata atau bait gitu," imbuhnya.
Rencananya, beberapa cikal-bakal lagu dari album baru The SIGIT untuk pertama kalinya akan dibocorkan di Soundrenaline 2019 yang digelar di Garuda Wisnu Kencana, Bali, pada 7-8 September mendatang.