Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Aldi Taher: Hanya Ikhlas dan Ikhtiar Caraku Mencari Kesembuhan
6 Januari 2017 21:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Diawali rasa pegal di leher sebelah kanan, kehidupan Aldi Taher (33) berubah drastis. Siapa yang menyangka jika keluhan sehari-hari itu merupakan pertanda bagi Aldi sebelum ia divonis kanker kelenjar getah bening.
ADVERTISEMENT
"Jadi awalnya Aldi pikir salah bantal, karena memang kondisi badan lagi fit makanya aku diam saja," ungkapnya saat membuka obrolan dengan kumparan di kediamannya, di kawasan Cempaka Putih.
Tapi berbulan-bulan rasa sakit itu tak kunjung hilang. Aktor berusia 33 tahun ini makin tak nyaman jika harus menengok. Saat meraba leher, Aldi merasakan benjolan.
Dengan ditemani sang istri, Georgia Aisyah, Aldi pergi menuju Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Saat itu kata bintang film 'Terowongan Casablanca' ini menjalani rontgen dan CT scan, dan hasilnya mengejutkan.
"Ada benjolan di dada. Kemudian aku disuruh biopsi untuk benjolan yang di leher. Setelah kurang lebih 3 minggu hasilnya (biopsi) keluar dan dokter vonis kalau Aldi kena limfoma atau kanker kelenjar getah bening," kenangnya dengan nada sendu.
ADVERTISEMENT
Aldi syok mendengar vonis dokter. Apalagi saat itu personel Trio Ubur-ubur ini merasa kondisinya masih sehat. "Dunia kayak runtuh. Masih nggak percaya kalau ternyata Aldi kena kanker. Rasanya campur aduk banget."
Setelah mendapatkan vonis kanker kelenjar getah bening stadium 2A, dokter menyarankan Aldi untuk segera melakukan proses pengobatan melalui kemoterapi. Georgia yang dinikahi Aldi sejak 25 otober 2014 tak dapat membendung air matanya.
"Rasanya sedih sih pas lihat dia (Georgia) meneteskan air mata. Di situ Aldi mikir kalau Aldi harus kuat. Aku nggak bisa ikutan sedih walaupun dalam hati rasanya sedih banget. Tapi akhirnya istriku bilang 'kita hadapi ini ya sayang, kita ikhtiar berobat. Bismillah.' Itu sih yang bikin makin kuat," kata Aldi dengan suara bergetar.
ADVERTISEMENT
Suntikan semangat dari Georgia yang akhirnya membuat pemilih nama lengkap Aldiansyah Taher ini berusaha menerima takdir. "Divonis kanker tuh ya masih kayak mimpi gitu. Tapi akhirnya mencoba ikhlas, tawakal, dan bismillah ikhtiar berobat untuk sembuh. Karena Aldi yakin Allah punya rencana indah buat Aldi dan keluarga."
Enggan Kemoterapi.
Meski sudah dianjurkan untuk kemoterapi, rupanya Aldi masih takut menjalaninya. Informasi tentang proses kemoterapi yang didengar Aldi dirasa menyeramkan dan membuatnya berpikir panjang. "Sampai akhirnya beberapa hari sebelum kemo, Aldi bilang ke istri kalau nggak mau kemo. Apalagi aku masih merasa kuat, masih sanggup berdiri dan bekerja," ujarnya.
Tapi lagi-lagi Georgia membangkitkan semangat Aldi kembali untuk sembuh. "Dia bilang 'Ya udah kalau nggak mau kemo kan kamu nggak tahu perkembangan sel kankernya gimana. Kamu liat tuh anak kamu.' Begitu aku lihat muka anak, Aldi langsung ajak istri buat menemani kemo."
ADVERTISEMENT
3 bulan yang lalu Aldi menjalani kemoterapi pertamanya. Saat itu berita tentang dirinya yang mengidap kanker kelenjar getah bening mulai merebak. Akhirnya Aldi memberanikan diri untuk terbuka.
"Butuh kekuatan untuk bicarakan hal ini. Apalagi saat itu aku masih suka bengong dan gampang sedih. Alhamdulillah keluarga dan istri selalu kasih semangat. Kalau aku bengong istri suka becandain, 'Ayo jangan bengong, semangat sayang. Ayo ikhtiar, hadapi bersama dan insya Allah sembuh.' Habis itu aku lihat anak dan istri, nggak jadi sedih lagi," ujarnya.
Kemoterapi pertama dilewatinya dengan lancar. Efek dari proses tersebut mulai dirasakan olehnya, seperti mual dan masuk angin.
"Makan jadi nggak enak dan nggak nafsu tapi bismillah aja agar makanan masuk. Intinya sih, selama kemo kita makan apa saja yang terlintas di pikiran karena selama kemo kita harus jaga nutrisi sebaik mungkin. Nanti setelah kemo baru kita jaga makannya," kata Aldi yang sempat muntah saat kemo pertama.
ADVERTISEMENT
"Gara-gara sebelum kemo aku makan pete, dan ternyata kata kak Ria Irawan kalau mau kemo itu nggak boleh makan pete. Ternyata benar abis kemo langsung muntah. Mungkin reaksi dari makanan juga," lanjutnya.
Saat disinggung berapa lama Aldi harus menjalani kemoterapi. Ia sempat terdiam sebelum akhirnya menjawab. "Dokter kasih siklus kemo sebanyak 6 kali. Sekali kemo 14 jam dan itu dari pagi sampai malam. Setelah kemo biasanya Aldi one day care, tapi tergantung kondisi juga. Kalau boleh pulang ya pulang. Nanti seminggu di rumah istirahat total karena badan lemas, lidah baal, dan makan juga nggak nafsu," jelasnya.
Jangan Dikasihani
Menghadapi penyakit kanker, Aldi, juga merasa sisi psikologisnya terguncang. Bukan hanya soal memikirkan kondisi kesehatan, tapi yang paling membuatnya sedih adalah efek terhadap anak dan istri.
ADVERTISEMENT
"Apalagi ingat kalau anak masih kecil, masih butuh biaya dan semangat dari Aldi. Tapi aku harus positif dan ikhlas karena dengan dikasih sakit. Insya Allah menjadi manusia yang lebih baik lagi," katanya bijak.
Kini, setelah lima kali menjalani kemoterapi, bapak satu anak ini semakin optimis terbebas dari sel kanker. Secercah harapan muncul saat Aldi mengetahui benjolan di tubuhnya mengecil.
"Alhamdulillah pas kemo ketiga, Aldi rontgen lagi dan ternyata benjolan di dada sudah mengecil. Jadi ya Alhamdulillah ada perubahan," katanya.
Menyambut awal tahun, Aldi memiliki harapan dan semangat baru. "Sel kanker hilang, terus survive dan bismillah sembuh. Pokoknya buat semua pejuang kanker yang lagi berobat, diberi kekuatan dan tetap berpikir positif."
ADVERTISEMENT