AMI Peduli Berikan Perlindungan untuk Musisi Tradisional

Konferensi pers program AMI Peduli di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/11). Foto: Giovanni/kumparan

Yayasan Anugerah Musik Indonesia (AMI) memberikan apresiasi untuk musisi tradisional. Menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI), YAMI menyediakan program AMI Peduli musisi tradisional.

Ketua Umum YAMI, Candra Darusman, mengatakan bahwa AMI tidak hanya ingin memberikan penghargaan musisi yang aktif di industri musik. Kata Candra, Ami juga ingin memberikan apresiasi kepada para musisi tradisional.

"Keinginan YAMI supaya musisi tradisional terus memberikan dampak positif ke perkembangan, industri musik Indonesia sebab diri mereka terlindungi ketika berkarya," kata Candra di kawasan Senayan, Jakarya Pusat belum lama ini.

Konferensi pers program AMI Peduli di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/11). Foto: Giovanni/kumparan

Program AMI Peduli memberikan asuransi perlindungan diri kepada musisi tradisonal dalam dua bentuk, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

Ketua umum Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) Yovie Widianto menyambut baik program AMI Peduli. Yovie merasa masa depan musisi, khususnya musisi tradisional mulai diperhatikan dengan adanya program tersebut.

"Sulit untuk mendapatkan fasilitas semacam asuransi atau jaminan kesehatan dengan ini ada cara-cara memudahkan teman-teman bisa mendapatkan fasilitas," ucap Yovie.

Musisi Yovie Widianto. Foto: Instagram @ywpiano.

"Dari BPJS Ketenagakerjaan juga dibantu Mendikbudristek, Jadi ini sebuah kepedulian negara hadir untuk para seniman," tambahnya.

Kata Yovie, dengan adanya AMI Peduli para musisi bisa lebih nyaman dalam berkarya. Sebab perlindungan kehidupan mereka bisa lebih terjamin.

"Seniman jadi tenang untuk berkarya sehingga bisa menghasilkan karya-karya yang baik," tukasnya.