Anak Jadi Inspirasi Hamish Daud untuk Perjuangkan Kelestarian Laut

Hamish Daud mewarnai gambar ikan di teamlab Future Park, Jumat (11/10/2019). Foto: Helinsa Rasputri/kumparan

Aktor Hamish Daud adalah salah satu selebriti yang sangat peduli akan alam Indonesia, terutama laut. Selain sebagai aktor, Hamish juga dikenal sebagai sosok selebriti yang kerap menjadi pegiat kelestarian laut.

Setelah menikah dengan penyanyi Raisa Andriana pada 2017, mereka dikaruniai putri bernama Zalina Raine Wyllie. Kehadiran sang buah hati di dalam kehidupannya, menjadi semangat Hamish untuk terus menjaga kelestarian laut.

“Anakku itu kasih aku inspirasi untuk turun ke lapangan, keringat darah untuk lautan kita. Namanya Zalina, Zali itu artinya kekuatan dari laut,” ujar Hamish Daud saat ditemui di kawasan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Jumat (11/10).

“So, itu adalah energi. Itu bukan untuk saya saja, tapi buat dia, buat anak kalian semua. Itu satu angle yang menarik di situ adalah, bagaimana ngajarin anak-anak. (Karena) banyak yang kehilangan motivasi soal itu,” sambungnya.

Pria berusia 39 tahun ini merupakan pendiri yayasan Indonesia Ocean Pride (IOP). Yayasan itu didirikan dengan visi untuk mengedukasi masyarakat Indonesia dalam menjaga keberlangsungan makhluk hidup di bawah laut dari ancaman kepunahan.

Hamish Daud sebagai pembicara di Wealth Wisdom x PermataMobile X , Jakarta, Selasa (5/9) Foto: Munady Widjaja

Melalui pameran di teamLab Future Park, Jakarta Selatan, Hamish ingin mencoba mengenalkan hewan-hewan laut yang terancam punah kepada anak-anak. Hal itu ia lakukan karena ingin seluruh kelompok masyarakat semakin sadar akan peranan penting hewan laut bagi ekosistem laut.

“Campaign bersama, bagaimana kita ngajarin anak-anak kecil dan orang tuanya juga, tentang spesies-spesies yang ada di lautan kita yang terancam, yang mungkin hampir punah,” tutur pemain film 'Trinity: The Nekad Traveler' ini.

Melalui yayasan IOP, Hamish juga ingin menyadarkan masyarakat agar tidak membuang limbah plastik sembarangan, perburuan, hingga perdagangan ilegal makhluk hidup di laut.

“Mungkin mereka cuma bisa lihat spesies di digital dinding seperti ini. Mungkin (nanti) sudah tidak ada di laut lagi pas mereka turun ke laut. So, ini satu education platform yang menarik, baru, effective, dan sangat dibutuhkan,” pungkas Hamish Daud.