Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Visinema Pictures menjadi salah satu rumah produksi yang sedang naik daun beberapa tahun belakangan. Visinema turut menyemarakkan industri film Indonesia yang saat ini sedang berkembang sangat pesat.
ADVERTISEMENT
Sebagai founder Visinema Pictures, Angga Dwimas Sasongko , enggan merasa pesimis dengan kondisi pandemi COVID-19 yang berdampak buruk pada industri film. Berkaca dari Hollywood, ia yakin, industri film Indonesia pasti bisa bangkit dari krisis.
"MCU mulai booming pada 2008 dengan film Ironman. Tapi, ada apa, sih, di 2008? Saat itu ada financial crisis besar-besaran di dunia. Tapi, di saat itu juga ada wave luar biasa dari Hollywood, di mana fase big budget dan superhero movie dimulai," ungkap Angga Dwimas Sasongko dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/11).
"Bahkan, sampai sekarang yang menguasai pasar adalah film dengan budget besar. Sudah jarang ada film kayak When Harry Met Sally jadi box office. Jadi, yang saat ini harus kami lakukan tentu adalah kami harus menyiapkan film yang akan dicari orang saat pandemi selesai atau bioskop bisa dibuka," sambungnya.
Karena itu, Angga dan tim Visinema siap untuk merilis lima film baru pada 2021. Dua film baru yang akan rilis adalah bagian dari franchise film andalan Visinema Pictures.
ADVERTISEMENT
"Kita baru selesaikan satu film, installment ketiga dari Filosofi Kopi yang di-rebranding menjadi Ben & Jody. Syuting Keluarga Cemara 2 siap dilakukan bulan depan," tuturnya.
Tiga film lainnya adalah karya yang benar-benar baru dari Visinema Pictures. Ketiganya bahkan mengusung genre dan cerita yang sangat baru dan unik.
"Kita juga akan syuting film pertama Visinema dengan genre horor, tapi dengan taste fantasi dan adventure. Ada juga satu film saya, Mencuri Raden Saleh, yang akan syuting di tahun depan dan ada Nussa, film animasi pertama kita dengan kualitas kayak Pixar. Mudah-mudahan itu bisa tersaji di tahun depan," kata Angga.
ADVERTISEMENT
"Stimulan terbaik adalah konten atau film besar baru yang dibikin untuk bioskop. Makanya, sebagai langkah awal, kita akan merilis Generasi 90an: Melankolia sebagai stimulan agar orang-orang mau datang ke bioskop lagi. Kita enggak mau pesimis dan bilang ekonomi akan ambruk. Justru saat ini ada pertumbuhan di sektor digital. Prediksi kita, 2025 akan ada peningkatan 40% di Southeast Asia," ujarnya.