Anggun C Sasmi: Lagu Roxette Merupakan Soundtrack Kehidupan Remajaku

11 Desember 2019 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marie Fredriksson. Foto: PATRIK STOLLARZ / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Marie Fredriksson. Foto: PATRIK STOLLARZ / AFP
ADVERTISEMENT
Vokalis Roxette, Marie Fredriksson, meninggal dunia usai 17 tahun berjuang melawan kanker. Ia mengembuskan napas terakhir dalam usia 61 tahun.
ADVERTISEMENT
Kepergian pelantun ‘It Must Have Been Love’ tidak hanya mendatangkan duka bagi keluarga yang ditinggalkan maupun rekan-rekannya. Para penggemar Marie Fredriksson juga merasakan hal serupa.
Salah satu yang berduka atas kepergian Marie Fredriksson adalah musisi Anggun C. Sasmi. Perempuan 45 tahun ini menyampaikan ucapan duka dalam unggahannya di akun Twitter miliknya @anggun_cipta.
Anggun C Sasmi di Pameran Pantene Perfect On Art Experience, Pacific Place, Jakarta Selatan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Anggun mengatakan, lagu-lagu Roxette menjadi bagian dalam hidupnya. Kala masih remaja, ia sering mendengarkan lagu Roxette.
Lagu #Roxette merupakan soundtrack kehidupan remajaku #RIPMarieFredriksson,” tulis Anggun.
Sebelum menutup cuitannya, pelantun ‘Snow on the Sahara’ itu menyampaikan rasa terima kasih atas karya-karya yang sudah dihasilkan Marie Fredriksson bersama Per Gessle di Roxette.
Terima kasih atas inspirasi dan musik Anda,” tulis Anggun.
Penyanyi Anggun C Sasmi saat konferensi pers jelang konser 30 tahun Gemilang di Hard Rock Cafe, Jakarta, Senin, (1/7). Foto: Ronny
Marie Fredriksson meninggal dunia pada Senin (9/12). Keterangan mengenai kepergiannya disampaikan oleh pihak keluarga.
ADVERTISEMENT
“Marie Fredriksson meninggal pada pagi hari tanggal 9 Desember,” kata pihak keluarga dalam pernyataan tertulis.
Dikutip dari Dailymail, Marie Fredriksson pertama kali dideteksi menderita tumor otak pada tahun 2002. Hal itu diketahui usai ia melakukan pemeriksaan MRI.
Marie Fredriksson (kiri) dan Per Gessle dari band Swedia Roxette. Foto: MICHAEL SOHN / POOL / AFP
Awalnya, ia merasa tidak enak badan ketika jogging bersama sang suami. Marie sempat kejang dan pingsan ketika berada di rumah. Saat diketahui menderita tumor otak, Marie divonis memiliki peluang hidup sebesar 25 persen.
Marie sudah menjalani pengobatan untuk mengatasi penyakitnya. Ia melakukan operasi pengangkatan tumor. Selain itu, Marie telah menjalani kemoterapi dan radiasi.